Peluang Calon Ketum Lain Tak Boleh Ditutup
A
A
A
JAKARTA - Kongres III Partai Demokrat pada 11-13 Mei di Surabaya diharapkan tetap mengedepankan kompetisi dan menghindari skenario aklamasi.
Meski Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyatakan akan maju kembali, panitia kongres harus membuat aturan yang tetap membuka peluang calon ketua umum (ketum) lain untuk bersaing.
”Kontestasi atau pemilihan dengan voting itu yang paling bagus. Steering committee (SC) dan organizing committee (OC) harus membuka peluang masuknya calon lain. Kalau mau aklamasi, itu harus terjadi di floor (saat kongres),” ucap pendiri Partai Demokrat yang juga anggota Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat Raden Mas Haryo Heroe Syswanto.
Menurut politikus yang akrab disapa Sys NS ini, deklarasi SBY untuk maju kembali merupakan hak pribadinya sebagai anggota partai. Namun, jika terjadi aklamasi dengan cara rekayasa, itu tentu akan ditolak. Dia mengingatkan kongres harus dijalankan berdasarkan AD/ ART partai. ”Partai Demokrat harus demokratis, SBY kan dinilai Bapak Demokrasi. Kalau mau mencalonkan jadi ketua umum, tapi rencananya aklamasi, itu bukan demokrasi,” sebutnya.
Sementara itu, anggota FKPD Partai Demokrat lainnya, Ahmad Mubarok, menyatakan tetap terbuka peluang bagi calon lain untuk maju kongres. Terlepas dari itu, dia juga mengaku masih meragukan deklarasi SBY untuk maju itu benar terjadi nanti karena bisa saja itu hanya bentuk respons atas dukungan kader dari daerah.
”Meskipun SBY siap jadi ketua umum, tapi banyak sekali yang meragukan kesungguhan itu. Sejak dari kongres luar biasa dia (SBY) menyatakan hanya akan mengantarkan partai selama 1,5 tahun saja,” ucapnya kemarin.
Mubarok juga mengatakan akan menentang jika aklamasi di kongres sudah direkayasa dari sekarang. Upaya seperti itu dinilai hanya bentuk ketakutan para loyalis SBY bakal tidak dapat menjabat kembali.
Mula akmal
Meski Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyatakan akan maju kembali, panitia kongres harus membuat aturan yang tetap membuka peluang calon ketua umum (ketum) lain untuk bersaing.
”Kontestasi atau pemilihan dengan voting itu yang paling bagus. Steering committee (SC) dan organizing committee (OC) harus membuka peluang masuknya calon lain. Kalau mau aklamasi, itu harus terjadi di floor (saat kongres),” ucap pendiri Partai Demokrat yang juga anggota Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat Raden Mas Haryo Heroe Syswanto.
Menurut politikus yang akrab disapa Sys NS ini, deklarasi SBY untuk maju kembali merupakan hak pribadinya sebagai anggota partai. Namun, jika terjadi aklamasi dengan cara rekayasa, itu tentu akan ditolak. Dia mengingatkan kongres harus dijalankan berdasarkan AD/ ART partai. ”Partai Demokrat harus demokratis, SBY kan dinilai Bapak Demokrasi. Kalau mau mencalonkan jadi ketua umum, tapi rencananya aklamasi, itu bukan demokrasi,” sebutnya.
Sementara itu, anggota FKPD Partai Demokrat lainnya, Ahmad Mubarok, menyatakan tetap terbuka peluang bagi calon lain untuk maju kongres. Terlepas dari itu, dia juga mengaku masih meragukan deklarasi SBY untuk maju itu benar terjadi nanti karena bisa saja itu hanya bentuk respons atas dukungan kader dari daerah.
”Meskipun SBY siap jadi ketua umum, tapi banyak sekali yang meragukan kesungguhan itu. Sejak dari kongres luar biasa dia (SBY) menyatakan hanya akan mengantarkan partai selama 1,5 tahun saja,” ucapnya kemarin.
Mubarok juga mengatakan akan menentang jika aklamasi di kongres sudah direkayasa dari sekarang. Upaya seperti itu dinilai hanya bentuk ketakutan para loyalis SBY bakal tidak dapat menjabat kembali.
Mula akmal
(ftr)