Obama: Hillary Kandidat Hebat

Senin, 13 April 2015 - 12:19 WIB
Obama: Hillary Kandidat Hebat
Obama: Hillary Kandidat Hebat
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama mengatakan bahwa Hillary Clinton adalah sosok yang tepat untuk memimpin AS. Obama bahkan menyebut bahwa istri mantan presiden Bill Clinton itu bisa menjadi presiden yang hebat.

Pernyataan Obama tersebut disampaikan pada Sabtu (11/4) waktu setempat saat malam pengesahan Hillary sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada Pemilu 2016. Sebelumnya pada Pemilu 2008, Obama berhasil menghadang laju Hillary sebagai kandidat presiden AS yang diusung Partai Demokrat setelah keduanya berlomba melakukan kampanye meletihkan untuk menjadi kandidat Presiden AS.

Saat itu Hillary berusaha keras untuk menjadi presiden wanita pertama di AS. Sayangnya, pencalonannya akhirnya kandas. Obama pun akhirnya menang dan tercatat sebagai presiden kulit hitam pertama di AS. ”Pada 2008, dia adalah kandidat yang hebat. Ia juga menjadi pendukung setia saya saat pemilu dan pernah menjadi menteri luar negeri yang luar biasa. Hillary adalah teman saya,” ucap Obama seperti dilansir AFP saat pertemuan puncak di Panama.

”Saya yakin dia akan menjadi presiden yang hebat,” tegas Obama. Beberapa media di AS, dengan mengutip sumber dari tim kampanye Clinton, mengatakan bahwa wanita berusia 67 tahun ini akan mengumumkan pencalonan dirinya dari Partai Demokrat pada Minggu (12/4). Mantan ibu negara ini diharapkan akan menjadi pelopor menuju kursi kepresidenan AS mengikuti jejak kesuksesan Obama yang dua periode menduduki kursi presiden dari Demokrat.

Sejauh ini istri mantan presiden Bill Clinton ini unggul dalam sejumlah jajak pendapat, termasuk jajak pendapat dari pendukung Demokrat. Dari keterangan Partai Demokrat, Hillary yang pada 2008 kalah bersaing dengan Obama akan mengumumkan pencalonannya melalui tayangan video dan media sosial. Hillary pun segera dijadwalkan melakukan kampanye ke Iowa untuk bersaing pada Pemilu 2016.

Robby Mook, manajer kampanye Hillary, mengatakan kampanye ini diperlukan untuk memenangkan Hillary merebut kursi presiden AS demi masa depan warga AS. Demokrat akan mengusung jargon kampanye We are Hillary for America (Kami Pilih Hillary untuk Amerika). ”Kami sangat rendah hati. Kami tak mengambil sesuatu begitu saja. Kami tak pernah takut untuk kalah. Kami selalu bersaing dan berjuang untuk setiap suara dan kami yakin akan memenangi pemilihan suara di setiap negara bagian,” ungkap Mook.

Situs RealClearPolitics menyatakan, 60% responden mengatakan akan memilih Hillary dalam pemilihan pendahuluan. Dua kandidat potensial lainnya dari Partai Demokrat, Senator Elizabeth Warren dan Wakil Presiden Joe Biden, hingga kini belum mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dalam pemilu.

Sementara dari kubu Partai Republik, Senator Rand Paul dari Kentucky dan Ted Cruz dari Texas telah menyatakan kesiapannya untuk turut bersaing memperebutkan kursi presiden AS. Nama lain yang juga santer disebut adalah mantan Gubernur Florida Jeb Bush yang juga adik kandung mantan Presiden George W Bush dan anak dari Presiden George HW Bush. Berikutnya Senator Marco Rubio dari Florida yang akan mengumumkan keikutsertaannya pada Senin (13/4).

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters-Ipos menunjukkan Hillary mendapat dukungan lebih dari 60% anggota Partai Demokrat. Sementara Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts yang telah menyatakan tidak akan ikut dalam pencalonan kandidat menempati posisi kedua dengan selisih cukup banyak di posisi 18%. Sejauh ini, mantan Gubernur Maryland, Martin O´Malley, dan mantan Senator AS dari Virginia, Jim Webb, menjadi pesaing utama Hillary.

Rangkaian hasil jajak pendapat yang dilakukan tahun ini menunjukkan bahwa Hilarry Clinton mengungguli semua lawan potensial dari Partai Republik meskipun perbedaan kian mendekat dalam beberapa pekan terakhir. Tim kampanye Hillary membuat strategi agar mantan menteri luar negeri itu selalu tampil rendah hati untuk mendongkrak citra dan menghilangkan keraguan terhadap dirinya. Cara ini terbukti mampu mendongkrak pamor Hillary dalam beberapa pekan terakhir.

Strategi ini dimaksudkan untuk meredam isu yang mengejutkan warga AS atas insiden penggunaan e-mail pribadi Hillary ketika menjabat sebagai menteri luar negeri periode 2009–2013. Berdasarkan keterangan dari tim sukses Hillary, isu kampanye akan menitikberatkan masalah kesejahteraan ekonomi dan mengukir sejarah perempuan pertama sebagai presiden AS.

Hillary yang sudah satu dekade menjadi sorotan publik sebagai ibu negara, senator, dan mantan menteri luar negeri dihadapkan pada tantangan untuk dapat merangkul dan menjalin hubungan dengan warga AS kelas menengah dan bawah. Hillary juga harus dapat mengatasi kontroversi atas penggunaan e-mail pribadi saat ia menjabat sebagai menteri luar negeri.

Kubu Republik menanggapi hal ini sebagai kebiasaan Hillary merahasiakan berbagai hal sehingga tidak menggunakan email resmi pemerintah. Namun Hillary mengatakan bahwa dirinya memilih menggunakan e-mail pribadi demi kenyamanan. Dia berdalih apa yang dilakukan tidak ada aturannya sehingga tidak ada yang dilanggar.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah tentang donasi negara asing dan bisnisnya melalui Yayasan Clinton sewaktu dirinya menjadi menteri luar negeri karena berpotensi ada konflik kepentingan.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0289 seconds (0.1#10.140)