Pihak yang Diuntungkan dari Konflik Golkar dan PPP
A
A
A
JAKARTA - Konflik berkepanjangan di internal Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membawa keuntungan bagi partai lain.
Direktur Riset Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro mengatakan, dua partai itu akan ketinggalan dari partai lain dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
"Kalau ini dibiarkan berlarut dua sampai tiga bulan ke depan akan sangat memengaruhi pesta demokrasi di tingkat lokal," ujar Eko di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (12/4/2015).
Pada kesempatan itu dia menilai, perkembangan konflik kedua partai itu bukannya semakin mendekati penyelesaian, namun sebaliknya semakin memanas. "Ini menangguk untung partai-partai lain," tukasnya.
Konflik internal Partai Golkar menyebabkan munculnya dua kubu yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kondisi yang sama juga terjadi di PPP, yaitu kubu Djan Faridz dengan kubu Romahurmuziy atau biasa disapa Romi.
Direktur Riset Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro mengatakan, dua partai itu akan ketinggalan dari partai lain dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
"Kalau ini dibiarkan berlarut dua sampai tiga bulan ke depan akan sangat memengaruhi pesta demokrasi di tingkat lokal," ujar Eko di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (12/4/2015).
Pada kesempatan itu dia menilai, perkembangan konflik kedua partai itu bukannya semakin mendekati penyelesaian, namun sebaliknya semakin memanas. "Ini menangguk untung partai-partai lain," tukasnya.
Konflik internal Partai Golkar menyebabkan munculnya dua kubu yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kondisi yang sama juga terjadi di PPP, yaitu kubu Djan Faridz dengan kubu Romahurmuziy atau biasa disapa Romi.
(kur)