1.700 Tentara Irak Dikubur Massal di Tikrit
A
A
A
TIKRIT - Militer Irak menemukan 12 kuburan massal di Kota Tikrit, Irak, yang berhasil direbut kembali dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebanyak 1.700 tentara diduga dikuburkan massal.
Tim forensik Pemerintah Irak menggali 12 makam massal itu pada Senin (6/4) waktu setempat. Jasad yang ditemukan akan melalui uji DNA sehingga identitasnya dapat diketahui. Tentara Irak juga mendata warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan.
”Kami menggali kuburan massal pertama dan menemukan sedikitnya 20 jenazah. Indikasi awal menunjukkan mereka merupakan korban pembunuhan,” kata Khalid al-Atbi, anggota tim forensik, kepada Reuters . ”Pemandangan ini sangat menyedihkan. Kami tidak bisa membendung air mata. Orang keji berdarah dingin macam apa yang sanggup membunuh 1.700 orang?” imbuh Atbi.
Proses penggalian kuburan massal itu juga disaksikan warga sipil yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Mereka mendoakan setiap jenazah yang berhasil dievakuasi. Tentara Irak juga menembakan senjata sebanyak tujuh kali dan mengumandangkan lagu kebangsaan Irak sebagai bentuk penghormatan. ”Jenazah akan dikirim ke Baghdad untuk tes DNA,” kata Ali Tahir, direktur Otoritas Forensik Irak.
Ribuan tentara Irak yang dikuburkan di kuburan massal itu diyakini dibunuh pada Juni 2014 di bekas kamp militer AS Speicher, di luar Kota Tikrit. Selain itu, beberapa kuburan massal juga terletak di sekitar kompleks istana kepresidenan mantan Presiden Irak, Saddam Hussein.
Pada beberapa waktu lalu, ISIS melansir beberapa foto dan video eksekusi tentara Irak ke dunia maya. Itu menjadi simbol kebrutalan gerilyawan ISIS saat menguasai kota itu. Atas penemuan kuburan massal itu, milisi Syiah bersumpah akan melakukan aksi balas dendam. Namun, Perdana Menteri (PM) Irak Haider al- Abadi menentang upaya itu. ”Balas dendam bukanlah cara merespon penemuan kuburan massal itu,” katanya.
Haider mengatakan beberapa orang yang terlibat dalam pembantaian telah ditangkap dan akan diadili di pengadilan. Sejumlah serdadu yang mampu meloloskan diri bersaksi bahwa gerilyawan ISIS menanyakan kepercayaan para korban sebelum mengeksekusi. Jika yang ditanya menjawab Syiah, mereka akan dibunuh di tempat. Ketika dijawab Sunni, banyak tentara Irak yang dibebaskan.
”Para gerilyawan menanyai korbannya siapa yang menjadi penganut Syiah sebelum mengakhiri nyawa mereka,” kata seorang tentara yang selamat kepada CNN . Tentara itu mengaku berhasil selamat dengan berpurapura mati. Prajurit yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dia ditangkap pasukan ISIS di luar bekas kamp Speicher.
Pasukan Irak yang ditangkap ISIS dibawa ke kompleks bekas istana mantan Presiden Irak Saddam Hussein. ”Ketika berada di dalam istana para tawanan perang ini dibagi menjadi kelompok kecil kemudian dibantai dan dikubur secara massal,” katanya.
Keluarga korban tentara yang dieksekusi mengungkapkan kemarahannya kepada militer Irak yang sangat lamban mengalahkan ISIS. Itu berakibatkan nasib kawan dan orang yang dicintai dieksekusi gerilyawan yang tak memiliki rasa peri kemanusiaan. Obat yang mampu mengobati kegelisahan keluarga korban adalah kemenangan militer Irak di Tikrit.
”Hal yang paling positif adalah kemenangan di Tikrit,” kata Ali Hamad yang kehilangan sepupunya di Speicher. ”Kita sangat senang. Minimal keluarga mengetahui bagaimana nasib sepupu dan anggota keluarganya,” tambahnya.
Pasukan militer Irak mengambil alih Kota Tikrit dari kelompokISIS beberapahari lalu. Serbuan yang dimulai pada 2 Maret lalu itu m e - libatkan 30.000 personel. Duapertiga dari jumlah itu merupakan anggota milisi Syiah, Hasid Shaabi. Setelah merebut Tikrit, militer Irak memusatkan perhatian untuk mengambil alih Kota Mosul. ISIS menjadikan kota itu sebagai basis kekuatan utama di Irak.
Human Right Watch (HRW) menggambarkan ”Pembantaian Massal Speicher” merupakan pembunuhan terbesar yang dilakukan ISIS. Lebih dari 1.000 tentara Irak dibantai. Berdasarkan gambar dari satelit dan keterangan saksi mata pada tahun lalu, HRW berhasil menentukan lokasi beberapa lokasi kuburan massal di Tikrit dan kompleks istana presiden.
Sementara itu, ISIS kemarin memublikasikan video yang menayangkan eksekusi terhadap empat perampok dan pembunuh di Provinsi Nineveh, Irak. Video propaganda tanpa tanggal itu menunjukkan ISIS masih memiliki kedigdayaan setelah militer Irak yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Iran berhasil menguasai Tikrit.
Selain mengeksekusi warga tak berdosa, ISIS juga menghancurkan artifak kuno di Kota Hatra, Irak. Kota itu dikenal memiliki peninggalan bersejarah, baik patung ataupun bangunan kuno yang memadukan arsitektur Barat dan Timur.
Arvin / Andika h
Tim forensik Pemerintah Irak menggali 12 makam massal itu pada Senin (6/4) waktu setempat. Jasad yang ditemukan akan melalui uji DNA sehingga identitasnya dapat diketahui. Tentara Irak juga mendata warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan.
”Kami menggali kuburan massal pertama dan menemukan sedikitnya 20 jenazah. Indikasi awal menunjukkan mereka merupakan korban pembunuhan,” kata Khalid al-Atbi, anggota tim forensik, kepada Reuters . ”Pemandangan ini sangat menyedihkan. Kami tidak bisa membendung air mata. Orang keji berdarah dingin macam apa yang sanggup membunuh 1.700 orang?” imbuh Atbi.
Proses penggalian kuburan massal itu juga disaksikan warga sipil yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Mereka mendoakan setiap jenazah yang berhasil dievakuasi. Tentara Irak juga menembakan senjata sebanyak tujuh kali dan mengumandangkan lagu kebangsaan Irak sebagai bentuk penghormatan. ”Jenazah akan dikirim ke Baghdad untuk tes DNA,” kata Ali Tahir, direktur Otoritas Forensik Irak.
Ribuan tentara Irak yang dikuburkan di kuburan massal itu diyakini dibunuh pada Juni 2014 di bekas kamp militer AS Speicher, di luar Kota Tikrit. Selain itu, beberapa kuburan massal juga terletak di sekitar kompleks istana kepresidenan mantan Presiden Irak, Saddam Hussein.
Pada beberapa waktu lalu, ISIS melansir beberapa foto dan video eksekusi tentara Irak ke dunia maya. Itu menjadi simbol kebrutalan gerilyawan ISIS saat menguasai kota itu. Atas penemuan kuburan massal itu, milisi Syiah bersumpah akan melakukan aksi balas dendam. Namun, Perdana Menteri (PM) Irak Haider al- Abadi menentang upaya itu. ”Balas dendam bukanlah cara merespon penemuan kuburan massal itu,” katanya.
Haider mengatakan beberapa orang yang terlibat dalam pembantaian telah ditangkap dan akan diadili di pengadilan. Sejumlah serdadu yang mampu meloloskan diri bersaksi bahwa gerilyawan ISIS menanyakan kepercayaan para korban sebelum mengeksekusi. Jika yang ditanya menjawab Syiah, mereka akan dibunuh di tempat. Ketika dijawab Sunni, banyak tentara Irak yang dibebaskan.
”Para gerilyawan menanyai korbannya siapa yang menjadi penganut Syiah sebelum mengakhiri nyawa mereka,” kata seorang tentara yang selamat kepada CNN . Tentara itu mengaku berhasil selamat dengan berpurapura mati. Prajurit yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dia ditangkap pasukan ISIS di luar bekas kamp Speicher.
Pasukan Irak yang ditangkap ISIS dibawa ke kompleks bekas istana mantan Presiden Irak Saddam Hussein. ”Ketika berada di dalam istana para tawanan perang ini dibagi menjadi kelompok kecil kemudian dibantai dan dikubur secara massal,” katanya.
Keluarga korban tentara yang dieksekusi mengungkapkan kemarahannya kepada militer Irak yang sangat lamban mengalahkan ISIS. Itu berakibatkan nasib kawan dan orang yang dicintai dieksekusi gerilyawan yang tak memiliki rasa peri kemanusiaan. Obat yang mampu mengobati kegelisahan keluarga korban adalah kemenangan militer Irak di Tikrit.
”Hal yang paling positif adalah kemenangan di Tikrit,” kata Ali Hamad yang kehilangan sepupunya di Speicher. ”Kita sangat senang. Minimal keluarga mengetahui bagaimana nasib sepupu dan anggota keluarganya,” tambahnya.
Pasukan militer Irak mengambil alih Kota Tikrit dari kelompokISIS beberapahari lalu. Serbuan yang dimulai pada 2 Maret lalu itu m e - libatkan 30.000 personel. Duapertiga dari jumlah itu merupakan anggota milisi Syiah, Hasid Shaabi. Setelah merebut Tikrit, militer Irak memusatkan perhatian untuk mengambil alih Kota Mosul. ISIS menjadikan kota itu sebagai basis kekuatan utama di Irak.
Human Right Watch (HRW) menggambarkan ”Pembantaian Massal Speicher” merupakan pembunuhan terbesar yang dilakukan ISIS. Lebih dari 1.000 tentara Irak dibantai. Berdasarkan gambar dari satelit dan keterangan saksi mata pada tahun lalu, HRW berhasil menentukan lokasi beberapa lokasi kuburan massal di Tikrit dan kompleks istana presiden.
Sementara itu, ISIS kemarin memublikasikan video yang menayangkan eksekusi terhadap empat perampok dan pembunuh di Provinsi Nineveh, Irak. Video propaganda tanpa tanggal itu menunjukkan ISIS masih memiliki kedigdayaan setelah militer Irak yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Iran berhasil menguasai Tikrit.
Selain mengeksekusi warga tak berdosa, ISIS juga menghancurkan artifak kuno di Kota Hatra, Irak. Kota itu dikenal memiliki peninggalan bersejarah, baik patung ataupun bangunan kuno yang memadukan arsitektur Barat dan Timur.
Arvin / Andika h
(ftr)