Ribuan Warga Antre 8 Jam demi Lee
A
A
A
SINGAPURA - Ribuan warga Singapura ikut melepas kepergian untuk selamalamanya mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew kemarin. Mereka rela berjejer rapi di pinggir jalan sejak pagi demi bisa melepas langsung jenazah Lee saat dipindah persemayamannya dari Istana Temasek menuju Gedung Parlemen.
Sebelum disemayamkan di Gedung Parlemen, jenazah Lee berada di Istana Temasek, tempat keluarga besar Lee memberikan penghormatan selama dua hari. Sejak pagi kemarin pukul 08.00, warga sudah banyak berdatangan di halaman pintu masuk Istana Temasek. Sejak dalam Istana hingga gerbang pintu luar istana, jenazah dikawal oleh tentara dan polisi Singapura sambil diiringi lagu kebangsaan.
Saat rombongan akan tiba di pintu keluar istana, ribuan warga bertepuk tangan sambil mengatakan, ”Good bye Mr Lee, Singapura miss u forever.” Ratusan warga Singapura dan sejumlah awak media lokal dan luar negeri mengabadikan foto saat rombongan akan meninggalkan Istana Temasek. Beberapa warga juga tampak sedih hingga meneteskan air mata, saat melihat jenazah Lee berlalu menggunakan peti jenazah yang transparan.
Antusiasme warga Singapura sangat luar biasa untuk mengenang Lee, dari anak kecil hingga orang lanjut usia. Mereka rela berdiri di sepanjang jalan depan Istana hingga Gedung Parlemen demi menyaksikan peti jenazah Lee. Menurut Sam, salah seorang warga Singapura yang berada di depan istana, sosok Lee sangat diidamkan untuk warga Singapura. Pasalnya, berkat Lee Singapura bisa seperti saat ini.
Sam yang juga sering berkunjung ke Indonesia menambahkan, sosok Lee sama halnya Soekarno di Indonesia. ”Berkat beliau (Lee) negara bisa berkembang,” kata Sam yang mengaku tinggal di kawasan Orchard. Menurut Sam, warga Singapura saat ini sedang berduka dan merasa sangat kehilangan, tetapi pemerintah cukup bijak dan memberi waktu hingga Sabtu nanti bisa melihat jenazah Lee di Gedung Parlemen.
”Semua warga Singapura akan datang untuk melihat beliau untuk terakhir kalinya dan memberikan penghormatan terakhir secara langsung di dalam gedung parlementer,” ujarnya. Sekitar pukul 10.00 WIB, iring-iringan mobil yang mengawal jenazah Lee tiba di Gedung Parlemen di jalan North Bridge. Setibanya di tempat ini, rombongan disambut dengan upacara militer. Jenazah kemudian diletakkan di dalam gedung.
Ribuan warga Singapura yang sudah menunggu sejak pagi langsung berbondong-bondong ke dalam gedung. Namun mereka harus terlebih dulu mengantre dan melalui mesin pemindaian (x-ray). Dari pantauan di samping parlemen yang merupakan jalur masuk ke dalam gedung, ribuan warga harus mengantre sepanjang 3 km selama sekitar 8 jam. Di samping gedung, yang merupakan Sungai Singapura, berjejer ratusan bunga yang dibawa warga.
Dari kebanyakan warga yang datang, mereka menggunakan baju warna hitam dan putih. Panitia pun menentukan jalur antrean karena begitu banyaknya warga yang ingin memberikan penghormatan. ”Lebih dari 26.000 orang telah memberikan penghormatan sebelum matahari tenggelam (kemarin),” ujar juru bicara Pemerintah Singapura kepada AFP.
Pihak berwenang menyarankan agar warga tidak perlu bergabung dalam antrean karena waktu untuk memberi penghormatan dibuka selama 24 jam penuh hingga Sabtu (28/3) mendatang. Awalnya jam untuk memberi penghormatan dibatasi hingga pukul 20.00 malam waktu setempat. Untuk membantu warga yang mengantre, jaringan kereta bawah tanah Singapura juga dibuka selama 24 jam.
Banyak kantor yang memberikan waktu kepada karyawannya untuk memberi penghormatan kepada bapak bangsa Singapura itu. PM Lee Hsien Loong, yang juga merupakan putra dari Lee Kuan Yew menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan penghormatan pada mendiang Lee.
Dia juga mengumumkan bunga anggrek yang merupakan bunga nasional Singapura akan dinamakan menurut nama ayahandanya. Anggrek yang dinamakan Aranda Lee Kuan Yew tersebut akan dipajang di Gedung Parlemen. Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang kemarin juga memberi penghormatan terakhir di Gedung Parlemen. Kedatangan Zulkifli dan Oesman disambut Menteri Luar Negeri dan Menteri Lingkungan Hidup Singapura.
Andika hendra m
Sebelum disemayamkan di Gedung Parlemen, jenazah Lee berada di Istana Temasek, tempat keluarga besar Lee memberikan penghormatan selama dua hari. Sejak pagi kemarin pukul 08.00, warga sudah banyak berdatangan di halaman pintu masuk Istana Temasek. Sejak dalam Istana hingga gerbang pintu luar istana, jenazah dikawal oleh tentara dan polisi Singapura sambil diiringi lagu kebangsaan.
Saat rombongan akan tiba di pintu keluar istana, ribuan warga bertepuk tangan sambil mengatakan, ”Good bye Mr Lee, Singapura miss u forever.” Ratusan warga Singapura dan sejumlah awak media lokal dan luar negeri mengabadikan foto saat rombongan akan meninggalkan Istana Temasek. Beberapa warga juga tampak sedih hingga meneteskan air mata, saat melihat jenazah Lee berlalu menggunakan peti jenazah yang transparan.
Antusiasme warga Singapura sangat luar biasa untuk mengenang Lee, dari anak kecil hingga orang lanjut usia. Mereka rela berdiri di sepanjang jalan depan Istana hingga Gedung Parlemen demi menyaksikan peti jenazah Lee. Menurut Sam, salah seorang warga Singapura yang berada di depan istana, sosok Lee sangat diidamkan untuk warga Singapura. Pasalnya, berkat Lee Singapura bisa seperti saat ini.
Sam yang juga sering berkunjung ke Indonesia menambahkan, sosok Lee sama halnya Soekarno di Indonesia. ”Berkat beliau (Lee) negara bisa berkembang,” kata Sam yang mengaku tinggal di kawasan Orchard. Menurut Sam, warga Singapura saat ini sedang berduka dan merasa sangat kehilangan, tetapi pemerintah cukup bijak dan memberi waktu hingga Sabtu nanti bisa melihat jenazah Lee di Gedung Parlemen.
”Semua warga Singapura akan datang untuk melihat beliau untuk terakhir kalinya dan memberikan penghormatan terakhir secara langsung di dalam gedung parlementer,” ujarnya. Sekitar pukul 10.00 WIB, iring-iringan mobil yang mengawal jenazah Lee tiba di Gedung Parlemen di jalan North Bridge. Setibanya di tempat ini, rombongan disambut dengan upacara militer. Jenazah kemudian diletakkan di dalam gedung.
Ribuan warga Singapura yang sudah menunggu sejak pagi langsung berbondong-bondong ke dalam gedung. Namun mereka harus terlebih dulu mengantre dan melalui mesin pemindaian (x-ray). Dari pantauan di samping parlemen yang merupakan jalur masuk ke dalam gedung, ribuan warga harus mengantre sepanjang 3 km selama sekitar 8 jam. Di samping gedung, yang merupakan Sungai Singapura, berjejer ratusan bunga yang dibawa warga.
Dari kebanyakan warga yang datang, mereka menggunakan baju warna hitam dan putih. Panitia pun menentukan jalur antrean karena begitu banyaknya warga yang ingin memberikan penghormatan. ”Lebih dari 26.000 orang telah memberikan penghormatan sebelum matahari tenggelam (kemarin),” ujar juru bicara Pemerintah Singapura kepada AFP.
Pihak berwenang menyarankan agar warga tidak perlu bergabung dalam antrean karena waktu untuk memberi penghormatan dibuka selama 24 jam penuh hingga Sabtu (28/3) mendatang. Awalnya jam untuk memberi penghormatan dibatasi hingga pukul 20.00 malam waktu setempat. Untuk membantu warga yang mengantre, jaringan kereta bawah tanah Singapura juga dibuka selama 24 jam.
Banyak kantor yang memberikan waktu kepada karyawannya untuk memberi penghormatan kepada bapak bangsa Singapura itu. PM Lee Hsien Loong, yang juga merupakan putra dari Lee Kuan Yew menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan penghormatan pada mendiang Lee.
Dia juga mengumumkan bunga anggrek yang merupakan bunga nasional Singapura akan dinamakan menurut nama ayahandanya. Anggrek yang dinamakan Aranda Lee Kuan Yew tersebut akan dipajang di Gedung Parlemen. Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang kemarin juga memberi penghormatan terakhir di Gedung Parlemen. Kedatangan Zulkifli dan Oesman disambut Menteri Luar Negeri dan Menteri Lingkungan Hidup Singapura.
Andika hendra m
(bbg)