Dominasi Kelompok Bisa Picu Perpecahan Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Perpecahan melanda sejumlah partai politik, sebut saja Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar. Bahkan hingga kini konflik di tubuh kedua partai itu belum mereda.Bukan tidak mungkin konflik serupa juga akan dialami Partai Demokrat yang tidak lama lagi akan menggelar kongres.
Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan, Demokrat tidak akan mengalami perpecaan jika kongeres berjalan adil dan demokratis. "Pecah belah Demokrat akan terjadi bila ada monopoli melebihi takaran dari sekelompok atau satu faksi saja," kata Pasek melalui pesan singkat kepada Sindonews, Rabu (25/3/2015).
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini menegaskan, Demokrat akan pecah jika ada kecurangan untuk menggalang aklamasi dalam penentuan ketua umum .Namun, Pasek tidak menyebut siapa pihak yang mencoba untuk menggalang pemilihan secara aklamasi.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini menegaskan jangan menuding ada campur tangan pihak luar jika Demokrat mengalami perpecahan.
Dia berkeyakinan internal Demokrat tidak akan bisa diintervensi selama para pengurus dan kader solid. "Mana bisa dipecah oleh luar kalau di dalam kuat. Jangan langsung menuduh yang luar kalau didalam tidak demokratis," tuturnya.
Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan, Demokrat tidak akan mengalami perpecaan jika kongeres berjalan adil dan demokratis. "Pecah belah Demokrat akan terjadi bila ada monopoli melebihi takaran dari sekelompok atau satu faksi saja," kata Pasek melalui pesan singkat kepada Sindonews, Rabu (25/3/2015).
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini menegaskan, Demokrat akan pecah jika ada kecurangan untuk menggalang aklamasi dalam penentuan ketua umum .Namun, Pasek tidak menyebut siapa pihak yang mencoba untuk menggalang pemilihan secara aklamasi.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini menegaskan jangan menuding ada campur tangan pihak luar jika Demokrat mengalami perpecahan.
Dia berkeyakinan internal Demokrat tidak akan bisa diintervensi selama para pengurus dan kader solid. "Mana bisa dipecah oleh luar kalau di dalam kuat. Jangan langsung menuduh yang luar kalau didalam tidak demokratis," tuturnya.
(dam)