Putin Bantah Rumor Miring

Selasa, 17 Maret 2015 - 11:12 WIB
Putin Bantah Rumor Miring
Putin Bantah Rumor Miring
A A A
SAINT PETERSBURG - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah berbagai rumor miring yang beredar mengenai dirinya.

Setelah sepuluh hari menghilang dan menimbulkan berbagai spekulasi tentang kudeta hingga kesehatannya yang memburuk, kemarin Putin kembali tampil ke pubik. “Hidup akan membosankan tanpa gosip,” kata Putin dikutip Reuters. Pernyataan Putin diungkapkan saat bertemu dengan Presiden Kyrgyz Almazbek Atambayev di Istana Konstantinov kemarin.

Putin juga mengabaikan berbagai saran yang memaksanya untuk berbohong karena kondisi kesehatannya. Presiden Kyrgyz Almazbek Atambayev memuji kesehatan Putin. “Putin mengajak saya berkeliling (istana),” ujar Atambayev. Putin tersenyum ringan kepada Atambayev. Putin, 62, terakhir terlihat publik pada 5 Maret lalu saat konferensi pers bersama Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi.

Pada pekan lalu, Putin membatalkan sejumlah agenda penting, termasuk kunjungan ke Kazakstan dan rencana penandatanganan kesepakatan aliansi dengan South Ossestia. Absennya Putin dari publik menimbulkan berbagai spekulasi mulai dugaan memiliki bayi lagi, isu kudeta di Kremlin, jatuh sakit, melakukan operasi plastik, hingga kabar meninggal dunia.

Hastag #Putinumer (#Putindead) menjadi topik yang menghangat di Twitter. Stasiun televisi internet Dozhd melaporkan Presiden Rusia terpaksa istirahat total karena sakit flu. “Putin beristirahat di kediamannya di dekat Danau Valdai di utara (Moskow),” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah semua rumor yang dianggap sebagai “kegilaan Maret”. Dia mengungkapkan, Putin mengantar tamunya keliling istana sekitar 15 menit. “Sehingga semua orang kini melihat presiden lumpuh ditangkap seorang jenderal yang baru kembali dari Swiss di mana dia membawa bayi?” sindir Peskov dilansir AFP.

Sementara itu, Presiden Putin memerintahkan Armanda Utara Angkatan Laut Rusia untuk siaga penuh sebagai bagian latihan perang di Artik. Perintah Putin itu diungkapkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. “Rusia menghadapi ancaman keamanan baru. Kita wajib meningkatkan kekuatan dan kemampuan militer,” ujar Shoigu dikutip Reuters.

Shoigu menjelaskan, perhatian khusus harus diberikan terhadap formasi strategi di utara. Ketegangan antara Rusia dan Barat menghadapi level terburuk setelah Perang Dingin. Kedua pihak itu terlihat konflik di Ukraina. Negara Barat dan Kiev menuding Rusia memasok senjata dan tentara untuk mendukung pemberontak di konflik Ukraina timur yang menewaskan lebih dari 6.000 orang.

Pekan lalu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) menuding Rusia mempersenjatai pemberontak pro-Moskow. Memperingati satu tahun pencaplokan Crimea, film dokumenter yang menampilkan berbagai pernyataan Putin disiarkan stasiun televisi pemerintah pada Minggu (15/3) waktu setempat.

Putin mengatakan dia menyiagakan kekuatan nuklir untuk merebut Crimea. “Kita siap untuk melakukan ini (perang nuklir),” kata Putin dalam film dokumenter berjudul Homeward Bound.

Selain ancaman, Putin juga melakukan lobi dengan para pemimpin dunia untuk menegaskan kalau Crimea memang milik Rusia. “Crimea adalah wilayah bersejarah dan rakyat Rusia hidup di sana. Ketika mereka dalam kondisi bahaya, kita tidak akan meninggalkan mereka,” janjinya.

Di Crimea, PM Crimea Sergei Aksyonov menegaskan wilayahnya tidak akan pernah kembali menjadi bagian Ukraina. “Aneksasi Crimea oleh Rusia setahun lalu merupakan tindakan demokratis,” katanya kepada BBC . Dia membantah bahwa tindakan Rusia mencaplok Crimea sebagai aksi yang salah. “Itu adalah pilihan warga Crimea. Tindakan Rusia bukan aksi agresi,” imbuhnya.

Mengenai sanksi negaranegara Barat terhadap Rusia, Aksyonov mengatakan bahwa mereka tidak memahami dan mendapatkan informasi yang tidak akurat. Media gagal memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di Crimea.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0810 seconds (0.1#10.140)