Pesawat Bertenaga Surya Pertama Mulai Kelilingi Dunia

Selasa, 10 Maret 2015 - 11:08 WIB
Pesawat Bertenaga Surya Pertama Mulai Kelilingi Dunia
Pesawat Bertenaga Surya Pertama Mulai Kelilingi Dunia
A A A
ABU DHABI - Pesawat bertenaga surya, Solar Impulse-2 terbang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mengelilingi dunia untuk pertama kalinya. Petualangan maraton itu untuk menguji coba daya tahan dan keterbatasan pesawat bertenaga surya.

”Petualangan telah dimulai,” ujar Kepala Solar Impulse Bertrand Piccard seperti dikutip AFP. Piccard melepas pilot Andre Borschberg yang terbang dengan pesawat bertenaga surya di Bandara Al-Bateen, Abu Dhabi. Penerbangan pesawat itu bertujuan untuk mempromosikan energi ramah lingkungan.

Pesawat itu terbang 400 km pada putaran pertama menuju Muscat, Oman, yang ditempuh selama 12 jam. Tim Solar Impulse juga terbang ke Oman untuk melakukan persiapan pendaratan pesawat itu. ”Pesawat ini dirancang untuk dapat terbang siang dan malam secara berturut-turut, mungkin seminggu.

Kami berharap ini menjadi penerbangan panjang karena demonstrasi ini merupakan sebuah visi terbang dengan tenaga surya tanpa menggunakan bahan bakar untuk selamanya,” tegas Piccard. Tayangan video menunjukkan pilot mengenakan seragam warna oranye dan dilengkapi tabung oksigen untuk bernapas.

”Dari Pusat Ruang Kendali Misi para teknisi membantunya untuk melakukan uji coba tabung oksigen,” papar Borschberg. Tayangan juga menunjukkan sebelumnya ia dijadwalkan untuk sesi wawancara dengan pihak media. Dari Mucat, Oman, penerbangan pesawat berbahan bakar sura akan melakukan 12 kali pemberhentian dalam sebuah perjalanan yang menghabiskan waktu 5 bulan, dengan total jam terbang sekitar 25 hari.

Kemudian perjalanan dilanjutkan melintas di atas Laut Arab menuju India diteruskan ke Myanmar, China, Hawaii dan New York, AS. Pendaratan juga direncanakan pada wilayah tengah utara Amerika Serikat dan juga di bagian selatan Eropa atau Afrika Utara. Dalam perjalanan satu kali yang panjang ini, pilot harus menerbangkan pesawat tanpa henti selama lima hari tanpa henti siang malam melintasi Samudra Pasifik antara Nanjing, China dan Hawaii yang berjarak 8.500 km.

Nantinya Borschberg dan Piccard akan menjalankan tugas secara bergantian untuk menerbangkan pesawat. Mereka akan bergantian saat pemberhentian pesawat karena pesawat itu hanya memuat satu pilot. Kendali pesawat dapat diubah menjadi kendali otomatis sehingga pilot dapat beristirahat.

”Anda harus menganggap kokpit Solar Impulse-2 seperti rumah sendiri, Anda pergi ke toilet, membasuh dengan tisu basah, Anda makan, minum, membaringkan kursi untuk beristirahat, lalu menyalakan kendali otomatis,” ucap Piccard. Apa kelebihan Solar Impulse- 2? Pesawat itu memiliki lebar sayap hingga 72 meter atau lebih lebar dibandingkan sayap pesawat jet jumbo 747 dengan bentangan hingga 68,5 meter.

Adapun bobot pesawat itu hanya 2,3 ton atau sangat ringan dibandingkan dengan pesawat jet dengan bobot 300 ton. Pesawat dengan tempat duduk tunggal ini terbuat dari bahan serat karbon, memiliki sel surya yang ditempatkan di bagian sayap. Terdapat 17.249 sel surya yang akan memberi pasokan tenaga pada 4 mesin dan baterai litium yang dapat diisi ulang. Kecepatan terbang pada malam hari dibatasi untuk menghindari agar baterai pesawat tidak cepat habis. Solar Impulse-2 hanya mampu terbang dengan kecepatan mencapai 50-100 km per jam.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6995 seconds (0.1#10.140)