Australia Perluas Pencarian MH370

Senin, 09 Maret 2015 - 09:40 WIB
Australia Perluas Pencarian...
Australia Perluas Pencarian MH370
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott berjanji akan melanjutkan dan memperluas pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang telah setahun hilang.

Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dinyatakan hilang setelah lepas landas dan mengalihkan rute penerbangannya pada 8 Maret 2014 silam. Dalam laporan terbaru Pemerintah Malaysia juga tidak menunjukkan ada petunjuk baru dalam proses pencarian. Abbott mengungkapkan, pemerintahan Australia tetap akan melebarkan pencarian selama ada alasan-alasan yang masuk akal.

Pemerintah Australia menyusuri 40% dari 60.000 kilometer persegi wilayah Samudra Hindia bagian selatan. “Kita optimistis akan menggapai kesuksesan. Tetapi, jika kita tidak sukses dalam pencarian ini, ada pencarian lain yang akan kita lakukan. Kita melakukan itu untuk keluarga korban. Kita ingin menunjukkan kepada publik bahwa kita melakukan apa pun untuk memecahkan misteri itu,” kata Abbott kepada reporter kemarin. “Masih ada 60.000 kilometer persegi lain yang akan kita cari. Kita percaya diri akan menemukan pesawat itu,” imbuhnya.

Penegasan Abbott itu setelah Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengungkapkan, pencarian MH370 akan kembali dibahas jika proses penyelidikan tidak berhasil. Liow tidak mengungkapkan langkah ke depan jika pencarian mengalami kegagalan. “Jika pencarian tidak membuahkan hasil apa pun pada Mei mendatang atau setelah kami selesai melakukan pencarian di laut seluas 60.000 kilometer persegi, kemudian kami harus kembali membahasnya,” kata Liow.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengungkapkan, pencarian akan terus berjalan. Janji itu karena mayoritas penumpang adalah warga China. “Hari ini (kemarin) akan menjadi hari berat bagi keluarga penumpang. Kita bersama Anda semua,” ungkap Wang. Dia menambahkan, Malaysia Airlines sudah mulai proses pemberian kompensasi bagi keluarga korban. “Kita akan memberikan pelayanan bagi keluarga korban dan menjaga legitimasi mereka,” imbuhnya.

Sementara itu, laporan terbaru mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 tidak memberi petunjuk baru mengenai apa yang terjadi pada pesawat itu. Meski demikian, baik Malaysia dan Australia tetap berkomitmen untuk terus mencari pesawat itu. Laporan resmi itu diterbitkan tepat pada satu tahun hilangnya pesawat MH370.

Laporan yang diterbitkan Pemerintah Malaysia mengandung informasi teknis mengenai pesawat yang hilang, catatan pemeliharaan, latar belakang kru, dan berbagai catatan kontrol lalu lintas udara dan pelacakan radar militer pesawat. Temuan paling kontroversial adalah baterai pada flight data recorder (FDR) telah habis masa penggunaannya atau kedaluwarsa pada Desember 2012.

Itu membuat tim pencari memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menemukan pesawat tersebut. Namun, baterai pada cockpit voice recorder (CVR) dinyatakan masih berfungsi. Sayangnya, laporan tersebut tidak memberikan informasi baru yang signifikan yang mungkin menjelaskan di mana pesawat itu berada atau apa yang terjadi pada pesawat itu.

Dalam laporan itu, Malaysia menyalahkan permasalahan sistem komputer yang tidak dapat digunakan dalam melacak pesawat. Pesawat MH370 sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing ketika menghilang dari radar pada Maret 2014. Pemerintah Malaysia juga mengklaim hilangnya MH370 tidak terkait dengan kesalahan pilot atau awak kabin lain.

“Tidak ada tanda-tanda isolasi sosial, perubahan tingkah laku, pengaruh narkotika dan alkohol bagi kapten dan seluruh awak kabin,” demikian bunyi laporan itu. Sebelumnya banyak pihak menduga teori pembajakan atau spekulasi serangan teroris yang mengaitkan pilot Zaharie Ahmad Shah dan kopilot Fariq Abdul Hamid. Namun, Pemerintah Malaysia tidak menyelidiki isu kemungkinan pembajakan.

Mereka tidak menggali informasi 227 penumpang. Mereka lebih fokus pada isu keselamatan penerbangan. “Tim penyidik akan memberikan informasi faktual jika pecahan kapal atau kotak hitam ditemukan,” demikian laporan itu.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6010 seconds (0.1#10.140)