Konflik Amien-Hatta Rawan Pecah PAN

Selasa, 03 Maret 2015 - 11:46 WIB
Konflik Amien-Hatta...
Konflik Amien-Hatta Rawan Pecah PAN
A A A
NUSA DUA - Konflik antara Amien Rais dan Hatta Rajasa terus berlanjut meskipun kongres Partai Amanat Nasional (PAN) telah berakhir. Sikap kedua tokoh senior PAN ini dinilai bisa memecah belah kader dan berpotensi merugikan partai.

Ketegangan Hatta dengan Amien Rais dipicu pidato Amien pada pembukaan kongres yang menyebut Hatta telah berbohong karena pernah bertemu dengan Joko Widodo seusai pemilihan presiden (pilpres). Pernyataan tersebut langsung memantik suasana panas di kongres yang berbuntut hingga selesainya pemilihan ketua umum.

Kemarin Hatta kembali merespons pernyataan Amien tersebut melalui akun Twitter-nya. Hatta menyatakan keberatan dan balik bertanya kepada Amien bahwa siapa sebenarnya yang telah berbohong. Amien dan Hatta dinilai perlu segera melakukan rekonsiliasi demi menurunkan ketegangan di antara kader yang terjadi sepanjang tiga bulan terakhir dan memuncak pada malam pemilihan ketua umum pada Minggu (1/3). Indikasi yang mengarah pada perpecahan kader sudah terlihat kemarin.

Sejumlah elite PAN menyatakan tidak akan terlibat dalam kepengurusan di bawah kepemimpinan ketua umum yang baru, Zulkifli Hasan. Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad Wibowo menyatakan tidak akan melibatkan diri lagi di partai meskipun berjanji tetap akan menjadi kader PAN. ”Sudah sejak lama saya sampaikan bahwa kalau Hatta terpilih saya akan bantu mengurus partai. Tapi kalau yang terpilih Bang Zul, saya akan istirahat mengurus politik praktis,” ujar pendukung loyal Hatta ini di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali kemarin.

Ketua Fraksi PAN DPR Tjatur Sapto Edy yang juga merupakan pendukung Hatta di kongres juga mengaku tengah mempertimbangkan untuk meletakkan jabatannya sebagai ketua fraksi. ”Merenungkan untuk mundur sebagai ketua fraksi,” kata Ketua DPP PAN periode 2010- 2015 itu kemarin. Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPP PAN periode 2010-2015 Didi Supriyanto.

Dia mengaku mempertimbangkan untuk hengkang dari PAN lantaran kecewa terhadap proses demokrasi di PAN. ”Saya sedang mempertimbangkan untuk keluar dari PAN karena buat apa dipertahankan jika sudah tidak fair. Tapi apa pun itu, kami tidak ingin berkonflik,” kata Didi kemarin. Menurut Didi, selain dirinya ada beberapa elite lain dan para pengurus PAN di daerah yang juga merasakan kekecewaan serupa sehingga juga mempertimbangkan hal yang sama.

”Mereka juga sangat kecewa, lihat saja nanti dalam satu-dua minggu ke depan,” tandas Didi. Kekecewaan pendukung Hatta sudah terlihat pada hari ketiga pelaksanaan kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, kemarin. Rapat komisi yang digelar tidak dihadiri pendukung Hatta. Elite PAN yang selama ini mendukung Hatta juga tidak satu pun yang menampakkan diri di hari terakhir kongres, termasuk Ketua dan Sekretaris Organizing Committee (OC) Kongres PAN, Jon Erizal dan Andi Yuliani Paris.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Agung Suprio mengatakan peristiwa tuduh- menuduh antara Amien Rais dan Hatta Rajasa perlu diselesaikan dengan klarifikasi dari pihak masing-masing. Kedua tokoh PAN tersebut diharapkan bisa mengakui kesalahannya dan menunjukkan sikap ksatria demi menjaga keutuhan partai. ”Yang jelas harus ada konfirmasi agar konflik tidak semakin dalam dan masalah bisa jelas. Kalau tudingan tidak benar, Amien bisa minta maaf atau sebaliknya,” ujarnya kemarin.

Dia berharap ketegangan antara Amien dan Hatta itu tidak sampai merusak soliditas PAN karena partai tersebut sudah menunjukkan proses demokratisasi dalam kongres kali ini. Sebelumnya Amien Rais seusai pemilihan ketua umum mengancam akan mencoret beberapa kader PAN yang merupakan pendukung Hatta. Amien mengatakan kesalahan kader tersebut tidak termaafkan sehingga tidak patut untuk dirangkul kembali.

”Kalau disilang, cukup satu dua orang saja, sisanya diampuni karena ada kesalahan yang forgivable dan ada yang unforgivable,” kata Amien dalam konferensi pers seusai pengumuman hasil voting Minggu (1/3) malam. Namun Amien mengatakan untuk orang-orang yang kesalahannya dapat dimaafkan perlu dirangkul kembali oleh ketua umum yang baru. Sementara itu, Ketua Umum DPP PAN terpilih Zulkifli Hasan mengatakan akan mempersatukan kembali semua kader PAN untuk bersama-sama membesarkan partai.

Dia menegaskan tidak akan ada kader yang disingkirkan atau dicopot sehingga akan pindah partai. ”Tidak ada yang disingkirkan, semua akan bersamasama,” kata Zulkifli kemarin. Dia memahami kesedihan sejumlah kader pendukung Hatta sehingga mengutarakan keinginannya mengundurkan diri. Menurutnya, itu hal yang manusiawi, tetapi tidak boleh larut dalam kesedihan.

Untuk itu dia mengimbau pihak yang bergembira agar tak berlebihan. Zulkifli berjanji mengajak bicara kader yang berniat mengundurkan diri. Dia bahkan berjanji mengajak Hatta untuk duduk bersama- sama guna membicarakan susunan pengurus sehingga dijamin tidak ada kader yang ditinggalkan. Menanggapi isu bahwa pendukungnya di daerah akan dicopot dari jabatan ketua DPW dan DPD, Hatta Rajasa langsung meresponsnya dengan memberikan jaminan akan pasang badan.

”Saya katakan tidak akan terjadi, kalaupun itu terjadi saya akan membela kawan-kawan,” kata Hatta kemarin. Dia meminta pendukungnya untuk kembali ke daerah masing-masing dan kembali bekerja untuk partai seperti biasa. ”Partai ini kalau diancam-ancam akan pecah belah, kita tidak ingin itu terjadi,” ujar Hatta.

Sutrisno Bachir Ketua MPP

Sementara itu, kongres PAN kemarin juga menetapkan Ketua Umum DPP PAN periode 2005-2010 Sutrisno Bachir sebagai ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) secara aklamasi. Adapun Amien Rais dipilih sebagai ketua Dewan Kehormatan PAN, sebuah jabatan baru yang sebelumnya tidak dikenal dalam struktur PAN. Rapat terakhir kongres yang dipimpin Ketua SC Taufik Kurniawan kemarin juga menyepakati bahwa penentuan formatur untuk menyusun kepengurusan PAN periode 2015-2020 akan diserahkan kepada Zulkifli Hasan selaku ketua umum.

Zulkifli selanjutnya akan menunjuk 12 formatur untuk menyusun kepengurusannya. Model penyusunan kepengurusan ini berbeda dengan kongres PAN sebelumnya di mana formatur tidak ditentukan ketua umum, melainkan oleh forum kongres.

Kiswondaria
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6538 seconds (0.1#10.140)