Syafii Maarif Usulkan Plt KPK yang Sakit Diganti
A
A
A
JAKARTA - Ketua tim sembilan bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ahmad Syafii Maarif tidak mempermasalahkan sakit kanker yang diderita Pelaksana tugas (Plt) Pemimpin KPK Indriyanto Seno Adji.
Mantan pengacara senior itu menderita penyakit kanker sejak lima tahun lalu. Menurut Syafii, pengambilan keputusan di KPK, tidak musti harus dilakukan oleh lima orang komisioner KPK tersebut.
"Empat orang boleh. Dulu waktu cicak buaya, Bibit, Chandra bisa," kata Syafii di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
Namun demikian, jika Indriyanto benar-benar dalam kondisi sakit, Syafii menyarankan kepada Plt Pemimpin KPK itu untuk segera mengundurkan diri.
KPK sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercayai rakyat, harus memiliki pemimpin yang sehat baik jasmani dan rohaninya.
"Kalau tidak sehat secara fisik menurut saya, diganti saja. Ini sangat prinsipal, mental fisik harus kuat menghadapi ini, apalagi mendapat tekanan mayoritas publik ini luar biasa," ucap Syafii.
"KPK harapan rakyat. Memang ada Kejaksaan dan Kepolisian. Tapi munculnya KPK karena lembaga hukum tidak efektif. Anak kandung gerakan reformasi masa mau dibunuh?" tandasnya.
Mantan pengacara senior itu menderita penyakit kanker sejak lima tahun lalu. Menurut Syafii, pengambilan keputusan di KPK, tidak musti harus dilakukan oleh lima orang komisioner KPK tersebut.
"Empat orang boleh. Dulu waktu cicak buaya, Bibit, Chandra bisa," kata Syafii di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
Namun demikian, jika Indriyanto benar-benar dalam kondisi sakit, Syafii menyarankan kepada Plt Pemimpin KPK itu untuk segera mengundurkan diri.
KPK sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercayai rakyat, harus memiliki pemimpin yang sehat baik jasmani dan rohaninya.
"Kalau tidak sehat secara fisik menurut saya, diganti saja. Ini sangat prinsipal, mental fisik harus kuat menghadapi ini, apalagi mendapat tekanan mayoritas publik ini luar biasa," ucap Syafii.
"KPK harapan rakyat. Memang ada Kejaksaan dan Kepolisian. Tapi munculnya KPK karena lembaga hukum tidak efektif. Anak kandung gerakan reformasi masa mau dibunuh?" tandasnya.
(maf)