1.500 Rumah Rusak, Aliran Listrik Putus Total

Senin, 23 Februari 2015 - 11:10 WIB
1.500 Rumah Rusak, Aliran...
1.500 Rumah Rusak, Aliran Listrik Putus Total
A A A
MACKAY - Badai topan Marcia kembali mengguncang negara bagian Queensland, Australia, kemarin. Sedikitnya 1.500 rumah rusak dan puluhan pohon tumbang.

Pasokan listrik dan komunikasi ke negara bagian lain pun terputus total. Sebelumnya, Jumat (20/2), wilayah Queensland diterjang topan Marcia. Badai awalnya menerjang dari bagian timur Queensland dan memorak-porandakan wilayah Yeppon, sekitar 670 kilometer utara Brisbane, sebelum akhirnya melaju ke wilayah selatan, Rockhampton. “Lebih dari 1.500 rumah mengalami kerusakan struktural,” ujar Perdana Menteri (PM) Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk, dikutip AFP .

“Di Yeppon dan Rockhampton, sekitar 100 rumah mengalami kerusakan serius. Pemilik rumah tidak bisa kembali ke rumah mereka,” sambung Palaszczuk. Menurut Palaszczuk, pemerintah akan memprioritaskan keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan besar. Sampai saat ini perusahaan listrik milik Pemerintah Australia masih mencoba menyalakan kembali listrik di Queensland.

“Ada sekitar 1.800 garis daya yang mati. Kami akan berusaha sebaik mungkin,” kata Palaszczuk. Pemerintah juga berkomitmen menyiapkan cadangan tentara untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan atau pohon yang tumbang di Yeppon. Mereka sudah siap mengalokasikan dana bantuan bencana untuk korban. Pemerintah setempat memastikan bantuan segera datang dalam waktu dekat.

Meski dampaknya besar, otoritas terkait di Australia sejauh ini tidak menerima laporan ada korbanluka-lukaataumeninggal. Namun, beberapa warga Queensland merasa ngeri melihat amukan Marcia. “Anda bisa melihat genteng tetangga beterbangan dan kuda berlarian,” ujar Karen Johsnton, warga Marmor, selatan Rockhampton. Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi (BM) Australia, badai Marcia telah keluar menuju lepas pantai dan diperkirakan akan bertahan di sana.

Meski begitu, masyarakat Queensland diminta tetap waspada sebab selatan Queensland masih berpotensi terkena banjir. Kemarin Sungai Mary di Gympie mencapai puncaknya, namun akhirnya mulai surut. Atas bencana ini, kota seperti Byfield terisolasi, terutama setelah beberapa pohon besar tumbang di sejumlah jalan utama, listrik padam, dan jaringan komunikasi putus.

Hampir tiga hari warga Byfield terdampar tanpa ada kontak atau bantuan dari pemerintah setempat. Mereka mengaku wartawan menjadi orang luar pertama yang mereka lihat pada akhir pekan kemarin. “Rumah saya tidak terlalu rusak parah, tapi tetap mengerikan,” kata John Petty, warga setempat setelah mencoba membersihkan pepohonan yang tumbang di jalanan menggunakan gergaji mesin.

Sejak beberapa tahun lalu, Queensland merupakan salah satunegara bagianAustralia yang sering terkena badai topan. Pada 2013 Queensland dilanda Siklon Oswald hingga menyebabkan banjir. Saat itu kerugian ditaksir mencapai AUD977 juta (sekitar Rp9,8 triliun).

muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0946 seconds (0.1#10.140)