PDIP Minta Istana Perbaiki Komunikasi Politik

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:51 WIB
PDIP Minta Istana Perbaiki Komunikasi Politik
PDIP Minta Istana Perbaiki Komunikasi Politik
A A A
JAKARTA - Berlarut-larutnya polemik pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri dinilai bisa membuat hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan partai pendukung utamanya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), merenggang.

Kondisi makin keruh lantaran sejumlah politisi PDIP menuding ada orang dalam Istana sengaja membuat Presiden menjauh dari partai pendukungnya itu. Bahkan elite PDIP ini menyarankan Jokowi merombak kabinetnya dengan mengganti orang-orang Istana yang dituding sering mendistorsi informasi tersebut. Namun juru bicara PDIP Eva Kusuma Sundari menilai “serangan” sejumlah elite PDIP terhadap orang Istana tersebut hanya disebabkan komunikasi politik yang berjalan kurang baik.

“Itu bisa diperbaiki karena bukan soal struktural. Kader PDIP yang berbicara keras itu menuntut komunikasi yang langsung yang lebih intensif dengan Presiden dan ini bukan hal yang sulit,” ujar Eva kemarin. Menurutnya, situasi kembali akan membaik saat kedua pihak membangun komunikasi politik yang lebih baik.

“Tinggal atur saja pertemuan rutin antara Presiden dan ketua umum (Megawati Soekarnoputri),” ujarnya. Pengamat politik dari Polcomm Institute Heri Budianto mengatakan, Presiden Jokowi mesti menjembatani komunikasi antara lingkaran dalam Istana dan PDIP selaku partai pengusung utama untuk menyelesaikan polemik kedua pihak. “Presiden Jokowi semestinya bisa mengantisipasi sentimen negatif antara PDIP dan orang dalam Istana. Hal yang mendasar adalah memelihara komunikasi dan tidak saling serang,” katanya di Jakarta kemarin.

Menurut dia, isu ini merugikan Jokowi sebagai presiden karena pembantunya di Istana dan PDIP sama-sama dibutuhkan dalam menjalankan dan menjaga stabilitas pemerintahan yang dipimpinnya.

Dita angga/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8912 seconds (0.1#10.140)