Penembakan di Kampus South Carolina, 2 Orang Tewas

Sabtu, 07 Februari 2015 - 12:29 WIB
Penembakan di Kampus...
Penembakan di Kampus South Carolina, 2 Orang Tewas
A A A
WASHINGTON - Dua orang tewas dalam penembakan yang diakhiri dengan tindakan bunuh diri di Universitas South Carolina, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (5/2) waktu setempat.

Polisi masih menyelidiki siapa yang melakukan aksi penembakan baik korban dan tersangka. Insiden itu terjadi di sekolah kesehatan publik di Universitas South Carolina. “Kelihatannya kasus ini pembunuhan yang berakhir bunuh diri,” demikian keterangan Departemen Polisi Columbia, dikutip AFP . Sistem peringatan darurat Negara Bagian South Carolina juga aktif terkait insiden penembakan di kampus.

“Penembakan terjadi di sekolah kesehatan publik. Gedung telah diblokade. Cari tempat aman. Tetap di dalam ruangan. Patuhi petugas keamanan,” demikian bunyi sistem keamanan Carolina. Sekitar 45 menit kemudian, sistem darurat online itu melaporkan tidak ada lagi ancaman di kampus. Harian The State melaporkan, korban tewas adalah seorang profesor bernama Raja Fayad, 45. Dia merupakan pakar kanker usus besar. Mengenai identitas penembak belum dirilis pihak keamanan.

Insiden penembakan itu terjadi di lantai 4 di gedung berlantai lima. Polisi juga langsung memeriksa kediaman Fayad di Lexington, pinggiran Columbia. Penembakan itu terjadi pada pukul 1 siang, ketika mahasiswa berganti jadwal perkuliahan. Mendapatkan laporan penembakan, polisi langsung berdatangan ke kampus.

Pihak universitas mengeluarkan pengumuman meminta semua pihak tetap berada di dalam gedung. Menjelang matahari tenggelam, pihak keamanan meninggalkan lokasi penembakan dan membuka kembali jalanan utama. Pihak kampus tidak meliburkan mahasiswa terkait tragedi itu. Namun, mereka merencanakan malam penghormatan bagi sang profesor dan menggelar konseling.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada polisi yang bergerak cepat dan mengirimkan doa bagi siapa pun yang terkena dampak akibat tragedi ini,” kata Presiden Universitas South Carolina. Sementara itu, Juru Bicara Divisi Penegakan Hukum South Carolina Thom Berry menolak untuk merilis hubungan antara korban dan penembak. Namun, keduanya diduga masih memiliki sebuah hubungan.

“Kita menyimpulkan itu merupakan insiden yang terbatas,” kata Berry, dikutip CNN. Lokasi penembakan, kata Berry, terletak di sebuah laboratorium. Baik penembak dan korban berada di ruangan itu. Dilansir Press TV, setiap tahun lebih dari 30.000 orang tewas karena korban penembakan di AS.

Berdasarkan analisis dari Laboratorium Kejahatan Universitas Chicago dan Pusat Pengawasan Penyakit, setiap hari ada 87 orang tewas dan 183 orang terluka akibat penembakan dan kekerasan senjata api dan di AS. Sementara itu, 4,5 juta senjata api terjual setiap tahun. Belanjasenjataapiperseorangan mencapai USD2 miliar atau Rp25,15 triliun hingga USD3 miliar atau Rp37,72 triliun.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7200 seconds (0.1#10.140)