Raja Arab Saudi Rombak Kabinet

Sabtu, 31 Januari 2015 - 12:53 WIB
Raja Arab Saudi Rombak...
Raja Arab Saudi Rombak Kabinet
A A A
RIYADH - Raja baru Arab Saudi Salman memperkuat kekuasaannya dengan merombak kabinet pemerintahan. Dia memecat dua putra mendiang Raja Abdullah dari posisinya dan mengganti jabatan menteri serta pejabat pemerintahan yang strategis.

Pejabat tinggi yang diganti di antaranya Otoritas Pelabuhan, Komisi Antikorupsi Nasional, dan Polisi Agama Kerajaan Saudi. Perombakan itu dilaksanakan sepekan setelah Salman naik takhta menyusun kematian mendiang Raja Abdullah yang berusia 90 tahun.

”Raja Salman mengumumkan dekrit kerajaan hari ini (29/1), memberhentikan Pangeran Khalid bin Bandar bin Abdul Aziz al-Saud dari posisinya sebagai kepala intelijen. Raja Saudi menunjuk Jenderal Khalid bin Abdullah al-Humaidan menjadi kepala intelijen yang baru,” demikian isi dekrit Raja Salman, dikutip kantor berita Arab Saudi, SPA . Perombakan kepala intelijen menjadi langkah penting karena kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terlibat dalam penembakan terhadap seorang warga Denmark dan memicu kerusuhan minoritas Syiah.

Dalam dekrit terpisah, Pangeran Bandar bin Sultan, keponakan mendiang Raja Abdullah, diberhentikan dari posisinya sebagai sekjen Dewan Keamanan Nasional dan penasihat raja. Pangeran Bandar merupakan duta besar Kerajaan Saudi untuk Amerika Serikat (AS) selama 22 tahun sebelum akhirnya memimpin Dewan Keamanan.

Dua putra mendiang Raja Abdullah juga dipecat yakni Pangeran Mishaal (gubernur Mekkah) dan Pangeran Turki (gubernur Riyadh. Namun, putra mendiang Raja Abdullah lain, Pangeran Miteb, menempati posisinya sebagai menteri Garda Nasional yang terdiri atas 200.000 prajurit. Raja Salman, 79, saudara tiri mendiang Raja Abdullah, juga menunjuk 31 anggota kabinet dengan wajah baru, termasuk menteri budaya dan informasi, hubungan sosial, pelayanan sipil, teknologi informasi dan komunikasi.

Adapun menteri perminyakan tetap dipegang Ali al- Naimi, Menteri Luar Negeri Pangeran Saud al-Faisal, dan Menteri Keuangan Ibrahim al-Assaf. Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Pendidikan digabung dengan Azzam bin Mohammed al-Dakheel sebagai menterinya. Arab Saudi memang berusaha memperbaiki sistem pendidikan dasar dan membangun lebih banyak universitas agar generasi Saudi mendatang tidak bergantung pada pendapatan minyak.

Salman juga melakukan serangkaian reformasi sosial dengan mengganti para petinggi lembaga agama. Dia mengganti dua ulama yang dikenal liberal yang memimpin Kementerian KehakimandanPolisiAgama. Dia juga menunjuk Mohammed Jadaan, seorang pengacara, sebagai kepala Otoritas Pasar Modal. Sebelumnya beberapa jam setelah Raja Abdullah meninggal pada 23 Januari lalu, Raja Salman langsung menunjuk putranya, Pangeran Mohammed bin Salman, sebagai menteri pertahanan.

Sedangkan menteri dalam negeri dipegang oleh Pangeran Mohammed bin Nayef yang juga menjadi deputi Putra Mahkota Moqren, 69. Moqren akan menjadi putra pendiri Kerajaan Saudi Abdul Aziz bin Saud yang terakhir menjadi raja. Mohammed bin Nayef merupakan generasi kedua atau cucu Abdul Aziz yang akan menjadi raja setelah Moqren.

Pada Maret 2014 Raja Abdullah menunjuk Moqren dengan posisi baru sebagai deputi Putra Mahkota untuk memuluskan sukses kerajaan dan tidak terjadi kekisruhan. Tokoh penting dalam kabinet Raja Salman adalah Pangeran Mohammed bin Nayef yang memiliki posisi paling kuat yakni menteri dalam negeri.

Sebelumnya Mohammed dikenal sebagai tokoh kerajaan yang bertugas melawan Al-Qaeda menyusul serangkaian serangan di negaranegara Teluk pada 2003-2007. ”Penunjukan Mohammed bin Nayef menunjukkan Raja Salman ingin memprioritaskan keamanan,” kata analis politik Saudi, Abdelwahab Badrakhan, dikutip AFP .

”Raja Salman ingin membuat nyaman mitra asingnya, khususnya Amerika Serikat (AS),” imbuhnya. Kemudian perombakan kabinet itu juga untuk mempersolid kekuasaan oleh raja baru dari garis keturunan Sudayri dalam keluarga raja Saudi. Nama Sudayri itu diambil dari Hissa binti Ahmad As-Sudayri, ibu Pangeran Mohammed bin Nayef, dan mendiang saudaranya, Nayef.

Pengaruh Sudayri sempat surut selama kepemimpinan mendiang Raja Abdullah. Selain merombak kabinet, Raja Salman juga mengeluarkan lebih dari 30 dekrit. Salah satu dekrit yang terpenting adalah pembayaran ”dua bulan gaji” bagi seluruh pegawai pemerintah dan prajurit militer. Mahasiswa dan pensiunan juga mendapatkan bonus yang sama.

”Rakyatku tercinta, Anda pasti meminta yang lebih. Saya tidak mampu memberimu yang kamu inginkan,” kata Raja Salman. Raja Salman juga meminta rakyatnya agar tidak melupakan dirinya dalam setiap doa.

Andika Hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7256 seconds (0.1#10.140)