Shanmugam Dorong Penanganan Bencana
A
A
A
SINGAPURA - Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam mengatakan. Singapura siap bekerja sama dengan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terutama dalam pembangunan masyarakat serta penanganan bencana.
Dalam pertemuan Komunitas ASEAN pekan ini di Kota Kinabalu, Malaysia, Shanmugam mengatakan, seluruh anggota ASEAN harus mencari cara untuk memperkuat komunitas regional tersebut. Singapura sendiri akan memfokuskan diri pada masalah pembangunan masyarakat terutama di daerah yang pernah dilanda bencana.
Shanmugam menganggap, bencana sebagai perhatian utama yang harus segera diselesaikan ASEAN, terlebih banyak anggota ASEAN tidak siap menghadapi sejumlah kecelakaan dan bencana alam. “Sangat disayangkan tidak ada satu pun negara di ASEAN memiliki sumber daya dan kemampuan ketika menghadapi bencana alam, karena itu kita harus mencari cara untuk memperkuat bantuan kemanusiaan,” tegas Shanmugam, dilansir Channel News Asia .
Selain fokus pada bencana dan penanggulangannya, Shanmugam juga menyerukan kepada anggota Komunitas ASEAN untuk bersama-sama memerangi kejahatan kemanusiaan dan terorisme. Kasiviswanathan Shanmugam atau yang lebih dikenal sebagai K. Shanmugam adalah Menteri Luar Negeri Singapura yang juga menjabat sebagai Menteri Hukum. Sebelum memasuki dunia pemerintahan, Shanmugam bekerja sebagai pengacara sejak 1985.
Shanmugam lalu membuka praktik penasihat hukum swasta dan menjadi senior partner dan kepala litigasi dan penyelesaian sengketa di firma hukum Singapura, Allen & Gledhill. Selama melakoni profesi sebagai pengacara, Shanmugam mendapat sukses besar dan masuk dalam berbagai publikasi internasional.
Sosok berusia 55 tahun ini banyak menangani persidangan di bidang korporasi, komersial, sengketa kepailitan bagi perusahaan swasta dan publik, lembaga perbankan dan keuangan besar internasional dan Singapura, serta perusahaan multinasional dan praktik profesional. Karena prestasinya di bidang hukum, pada 1998 Shanmugam diangkat menjadi Penasihat Senior Mahkaman Agung Singapura ketika usianya masih 38 tahun.
Alumnus National University of Singapore ini pun menjadi pengacara termuda yang diangkat sebagai penasihat senior. Karier politiknya dimulai dengan m e n j a d i ang gota parlemen.
Rini agustina
Dalam pertemuan Komunitas ASEAN pekan ini di Kota Kinabalu, Malaysia, Shanmugam mengatakan, seluruh anggota ASEAN harus mencari cara untuk memperkuat komunitas regional tersebut. Singapura sendiri akan memfokuskan diri pada masalah pembangunan masyarakat terutama di daerah yang pernah dilanda bencana.
Shanmugam menganggap, bencana sebagai perhatian utama yang harus segera diselesaikan ASEAN, terlebih banyak anggota ASEAN tidak siap menghadapi sejumlah kecelakaan dan bencana alam. “Sangat disayangkan tidak ada satu pun negara di ASEAN memiliki sumber daya dan kemampuan ketika menghadapi bencana alam, karena itu kita harus mencari cara untuk memperkuat bantuan kemanusiaan,” tegas Shanmugam, dilansir Channel News Asia .
Selain fokus pada bencana dan penanggulangannya, Shanmugam juga menyerukan kepada anggota Komunitas ASEAN untuk bersama-sama memerangi kejahatan kemanusiaan dan terorisme. Kasiviswanathan Shanmugam atau yang lebih dikenal sebagai K. Shanmugam adalah Menteri Luar Negeri Singapura yang juga menjabat sebagai Menteri Hukum. Sebelum memasuki dunia pemerintahan, Shanmugam bekerja sebagai pengacara sejak 1985.
Shanmugam lalu membuka praktik penasihat hukum swasta dan menjadi senior partner dan kepala litigasi dan penyelesaian sengketa di firma hukum Singapura, Allen & Gledhill. Selama melakoni profesi sebagai pengacara, Shanmugam mendapat sukses besar dan masuk dalam berbagai publikasi internasional.
Sosok berusia 55 tahun ini banyak menangani persidangan di bidang korporasi, komersial, sengketa kepailitan bagi perusahaan swasta dan publik, lembaga perbankan dan keuangan besar internasional dan Singapura, serta perusahaan multinasional dan praktik profesional. Karena prestasinya di bidang hukum, pada 1998 Shanmugam diangkat menjadi Penasihat Senior Mahkaman Agung Singapura ketika usianya masih 38 tahun.
Alumnus National University of Singapore ini pun menjadi pengacara termuda yang diangkat sebagai penasihat senior. Karier politiknya dimulai dengan m e n j a d i ang gota parlemen.
Rini agustina
(ars)