Apel Diduga Berbakteri Ditarik dari Peredaran

Kamis, 29 Januari 2015 - 10:56 WIB
Apel Diduga Berbakteri...
Apel Diduga Berbakteri Ditarik dari Peredaran
A A A
MALANG - Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang memang menemukan dua jenis apel impor asal Amerika Serikat (AS), Apel Granny Smith dan Apel Gala, yang diduga mengandung bakteri mematikan, Listeria Monocytogene, di Malang, Jawa Timur.

Namun, keberadaannya, terutama di toko-toko buah dan supermarket, sudah mulai ditarik dari peredaran. “Sejak ramai ada pemberitaan tentang bahayanya apel impor tersebut, rata-rata pemilik toko buah dan supermarket langsung menarik apel tersebut dari etalase,” ungkapKepalaDisperindag Kota Malang Tri Widyani saat inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko buah dan supermarket kemarin.

Rata-rata dua jenis apel ini masih tersimpan di gudang masing-masing toko buah dan supermarket karena pemusnahannya menunggu penarikan dari distributornya. Bagi Yani—sapaan akrab Tri Widyani, yang terpenting saat ini apel impor tersebut tidak dipajang di etalase dan dijual ke konsumen. Itu akan sangat berbahaya serta merugikan para konsumen.

Sidak yang dilakukannya itu sekaligus untuk melakukan sosialisasi tentang larangan peredaran dua jenis apel impor tersebut. Sebagian besar pengelola toko buah dan supermarket sudah mengetahuinya dan mengambil inisiatif sendiri menarik buah-buahan itu dari etalase.

Meski begitu, dalam sidak tersebut juga masih ditemukan pengelola toko buah dan supermarket yang belum mengetahui tentang larangan peredaran dua jenis apel tersebut. “Kami temukan juga pengelola yang belum mengetahuinya. Namun, setelah kami lakukan pengecekan di etalasenya, mereka memang tidak menjual dua jenis apel berbahaya tersebut,” ungkapnya.

Melalui sidak ini, Yani juga mengimbau masyarakat untuk kembali lagi mengonsumsi apel lokal yang diproduksi petani. Apel lokal, menurutnya, memiliki kualitas yang bagus dan memiliki keunggulan masih segar serta tanpa pengawet berbahaya. Yaki, 36, petugas pengelola toko Istana Buah di Jalan Kawi, Kota Malang, mengaku sudah sejak dua hari lalu mengetahui pemberitaan tentang penarikan dua jenis apel impor tersebut.

“Makanya di sini juga langsung ditarik dari etalase, dan dikembalikan ke distributornya,” katanya. Dia menyebutkan, apel tersebut selama ini memang dijual secara bebas. Tetapi, jumlahnya tidak terlalu banyak karena konsumennya juga tidak banyak. Apel yang paling laku dijual justru lebih didominasi jenis apel lokal.

Yuswantoro
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0746 seconds (0.1#10.140)