Drone Tembus Pengamanan Gedung Putih
A
A
A
WASHINGTON - Pengamanan Gedung Putih ternyata mampu dibobol oleh drone , pesawat tanpa awak, yang jatuh di halaman kediaman dan sekaligus Kantor Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, pada Senin (26/1) waktu setempat.
Meskipun tidak menimbulkan ancaman, tetapi keberadaan drone itu menunjukkan kelemahan pasukan pengawal Presiden AS, Secret Service, dalam menjamin keselamatan Obama dan keluarganya.
“Memang ada peralatan (drone ) yang ditemukan Secret Service di Gedung Putih. Indikasi awal peralatan itu tidak mengindikasikan ancaman bagi siapa pun di Gedung Putih,” ungkap Josh Earnest, Juru Bicara Presiden Obama, selama konferensi pers di New Delhi, India Earnest menambahkan, Secret Service tidak memiliki alasan bahwa drone membahayakan keluarga Presiden.
Sayangnya, dia tidak menjelaskan detail tentang peralatan yang ditemukan. Media-media AS menyebutkan, peralatan itu merupakan sebuah pesawat tanpa awak yang bertipe sedang. Biasanya drone seperti itu memang digunakan untuk kepentingan militer. Secret Service telah mengidentifikasi operator yang menjalankan drone itu. Juru Bicara Secret Service, Nicole Mainor, mengungkapkan, seorang mengaku bertanggung jawab menerbangkan drone itu.
“Drone itu diterbangkan untuk tujuan rekreasi. Tetapi pemiliknya mengalami kehilangan kontrol. Drone itu melanggar batas aman Gedung Putih,” kata Mainor, dikutip Reuters. Keterangan lebih lanjut menerangkan, drone berdiameter sekitar 61 cm dan terbang rendah sekitar pukul 03.08 Senin (26/1) pagi sebelum jatuh di sisi tenggara Gedung Putih.
Setelah drone jatuh, menurut Mainor, Gedung Putih dinyatakan waspada dan pengamanan diperketat hingga drone itu diuji coba dan dinyatakan aman. Untungnya, tidak ada anggota keluarga Presiden Obama yang berada di Gedung Putih. Baik Obama maupun Ibu Negara, Michelle Obama, te-ngah berada di New Delhi, India, dalam rangka kunjungan kenegaraan. Dalam kunjungan itu, kedua putri Obama, Sasha dan Malia juga ikut serta bersama nenek mereka, Michelle Robinson.
Sebelumnya, Pemerintah AS menyusun peraturan dan undang- undang yang mengatur drone komersial. Biasanya pesawat nirawak itu digunakan untuk kepentingan pertanian dan reportase berita. Pesawat tanpa awak berukuran kecil memang dianggap sebagai mainan anakanak, tetapi itu kerap dianggap mengganggu privasi seseorang dan terkait keamanan.
Secret Service berulang kali dikecam karena terjadi keteledoran yang menyebabkan dilakukannya perubahan kepemimpinan organisasi. Pada September 2014, seorang pria bersenjata pisau meloncat pagar Gedung Putih dan memasuki gedung tersebut. Beberapa hari sebelumnya, seorang pengawal keamanan swasta bersenjata diizinkan berada di dalam lift yang sama dengan Presiden.
Andika hendra m
Meskipun tidak menimbulkan ancaman, tetapi keberadaan drone itu menunjukkan kelemahan pasukan pengawal Presiden AS, Secret Service, dalam menjamin keselamatan Obama dan keluarganya.
“Memang ada peralatan (drone ) yang ditemukan Secret Service di Gedung Putih. Indikasi awal peralatan itu tidak mengindikasikan ancaman bagi siapa pun di Gedung Putih,” ungkap Josh Earnest, Juru Bicara Presiden Obama, selama konferensi pers di New Delhi, India Earnest menambahkan, Secret Service tidak memiliki alasan bahwa drone membahayakan keluarga Presiden.
Sayangnya, dia tidak menjelaskan detail tentang peralatan yang ditemukan. Media-media AS menyebutkan, peralatan itu merupakan sebuah pesawat tanpa awak yang bertipe sedang. Biasanya drone seperti itu memang digunakan untuk kepentingan militer. Secret Service telah mengidentifikasi operator yang menjalankan drone itu. Juru Bicara Secret Service, Nicole Mainor, mengungkapkan, seorang mengaku bertanggung jawab menerbangkan drone itu.
“Drone itu diterbangkan untuk tujuan rekreasi. Tetapi pemiliknya mengalami kehilangan kontrol. Drone itu melanggar batas aman Gedung Putih,” kata Mainor, dikutip Reuters. Keterangan lebih lanjut menerangkan, drone berdiameter sekitar 61 cm dan terbang rendah sekitar pukul 03.08 Senin (26/1) pagi sebelum jatuh di sisi tenggara Gedung Putih.
Setelah drone jatuh, menurut Mainor, Gedung Putih dinyatakan waspada dan pengamanan diperketat hingga drone itu diuji coba dan dinyatakan aman. Untungnya, tidak ada anggota keluarga Presiden Obama yang berada di Gedung Putih. Baik Obama maupun Ibu Negara, Michelle Obama, te-ngah berada di New Delhi, India, dalam rangka kunjungan kenegaraan. Dalam kunjungan itu, kedua putri Obama, Sasha dan Malia juga ikut serta bersama nenek mereka, Michelle Robinson.
Sebelumnya, Pemerintah AS menyusun peraturan dan undang- undang yang mengatur drone komersial. Biasanya pesawat nirawak itu digunakan untuk kepentingan pertanian dan reportase berita. Pesawat tanpa awak berukuran kecil memang dianggap sebagai mainan anakanak, tetapi itu kerap dianggap mengganggu privasi seseorang dan terkait keamanan.
Secret Service berulang kali dikecam karena terjadi keteledoran yang menyebabkan dilakukannya perubahan kepemimpinan organisasi. Pada September 2014, seorang pria bersenjata pisau meloncat pagar Gedung Putih dan memasuki gedung tersebut. Beberapa hari sebelumnya, seorang pengawal keamanan swasta bersenjata diizinkan berada di dalam lift yang sama dengan Presiden.
Andika hendra m
(ars)