Butuh Tindakan Konkret Perbaiki Teluk Benoa
A
A
A
JAKARTA - Rusaknya kelesatian alam dapat disebabkan beberapa faktor. Salah satunya akibat pertambahan penduduk yang begitu pesat dan eksploitasi kekayaan alam secara berlebihan.
Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Suryo Prabowo saat memberikan pembekalan pada peserta ekspedisi NKRI 2015 koridor Bali dan Nusa Tenggara menyebutkan salah satu lingkungan yang kondisinya memprihatinkan adalah teluk Benoa di Bali.
"Terjadi pendangkakan laut, karena sampah dan lumpur masif yang menumpuk. Akibatnya, sejumlah biota laut punah. Jika dibiarkan terus, ini kejahatan lingkungan," ujar Suryo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, kerusakan alam yang terjadi di Teluk Benoa dapat diselesaikan dengan merevitalisasi kawasan tersebut. "Kondisinya sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu harus direvitalisasi dan di sana-sini direklamasi agar dapat berfungsi kembali sebagai teluk yang memiliki berbagai fungsi dan nilai tambah (added value) bagi masyarakat di Bali," jelasnya.
Inisiator ekspedisi NKRI ini menambahkan, kepedulian terhadap kelestarian alam yang dijadikan tujuan ekspedisi tidak bisa dilakukan dengan orasi dan melakukan pembiaran terhadap terjadinya kerusakan alam.
"Apalagi menghambat upaya dan niat baik pemerintah dan berbagai kalangan yang hendak merevitalisasi Teluk Benoa dan memperbaiki kondisi alam di sekitarnya," tandasnya.
Maka itu, dia berharap hasil temuan dan penelitian ekspedisi ini tidak berhenti pada pembuatan buku laporan saja. Harapannya dapat memotivasi berbagai komponen bangsa dan instansi terkait agar lebih peduli dan melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan alam.
Ekspedisi NKRI 2015 ini adalah ekspedisi kelima yang dimotori Kopassus TNI AD dan akan dilaksanakan di Bali, NTB dan NTT tanggal 8 Februari sampai 2 Juni 2015. Sebelumnya, peserta yang terdiri dari unsur TNI dan Polri, Menwa, para peneliti dan mahasiswa mengikuti seleksi tahap-III sekaligus mendapat pembekalan di Pusdik Kopassus, Batujajar tanggal 18 Januari hingga 1 Februari 2015.
Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Suryo Prabowo saat memberikan pembekalan pada peserta ekspedisi NKRI 2015 koridor Bali dan Nusa Tenggara menyebutkan salah satu lingkungan yang kondisinya memprihatinkan adalah teluk Benoa di Bali.
"Terjadi pendangkakan laut, karena sampah dan lumpur masif yang menumpuk. Akibatnya, sejumlah biota laut punah. Jika dibiarkan terus, ini kejahatan lingkungan," ujar Suryo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, kerusakan alam yang terjadi di Teluk Benoa dapat diselesaikan dengan merevitalisasi kawasan tersebut. "Kondisinya sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu harus direvitalisasi dan di sana-sini direklamasi agar dapat berfungsi kembali sebagai teluk yang memiliki berbagai fungsi dan nilai tambah (added value) bagi masyarakat di Bali," jelasnya.
Inisiator ekspedisi NKRI ini menambahkan, kepedulian terhadap kelestarian alam yang dijadikan tujuan ekspedisi tidak bisa dilakukan dengan orasi dan melakukan pembiaran terhadap terjadinya kerusakan alam.
"Apalagi menghambat upaya dan niat baik pemerintah dan berbagai kalangan yang hendak merevitalisasi Teluk Benoa dan memperbaiki kondisi alam di sekitarnya," tandasnya.
Maka itu, dia berharap hasil temuan dan penelitian ekspedisi ini tidak berhenti pada pembuatan buku laporan saja. Harapannya dapat memotivasi berbagai komponen bangsa dan instansi terkait agar lebih peduli dan melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan alam.
Ekspedisi NKRI 2015 ini adalah ekspedisi kelima yang dimotori Kopassus TNI AD dan akan dilaksanakan di Bali, NTB dan NTT tanggal 8 Februari sampai 2 Juni 2015. Sebelumnya, peserta yang terdiri dari unsur TNI dan Polri, Menwa, para peneliti dan mahasiswa mengikuti seleksi tahap-III sekaligus mendapat pembekalan di Pusdik Kopassus, Batujajar tanggal 18 Januari hingga 1 Februari 2015.
(kur)