Pengamat: Jokowi Bukan Superman!
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk menggunakan juru bicara. Gaya komunikasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai kurang bagus.
Selama ini Jokowi masih memberikan keterangan pers sendiri atau melalui menteri-menterinya.
"Jokowi harus punya juru bicara kalau semua persoalan dikomunikasikan Jokowi, luar biasa," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Sosial dan Politik Indonesia (Puspol) Ubedilah Badrun dalam diskusi yang bertajuk Evaluasi Triwulan Rezim Jokowi-JK di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2015).
Menurut dia, Puspol sudah melakukan survei selama Jokowi menjadi Presiden. Bahkan dia memberi nilai C terhadap gaya komunikasi Jokowi.
"Jokowi bukan superman, dia tak kuasai semua bidang. SBY yang punya komunikasi baik tetap butuh juru bicara," tegasnya.
Adapun survei tersebut dilakukan kurun waktu 6-16 Januari 2015. Penentuan respoden menggunakan teknik multistage random sampling.
Aspek yang dievaluasi meliputi kebijakan pendidikan, maritim, kartu sakti, harga bahan bakar minyak (BBM), nilai tukar rupiah dan performance Jokowi.
Selama ini Jokowi masih memberikan keterangan pers sendiri atau melalui menteri-menterinya.
"Jokowi harus punya juru bicara kalau semua persoalan dikomunikasikan Jokowi, luar biasa," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Sosial dan Politik Indonesia (Puspol) Ubedilah Badrun dalam diskusi yang bertajuk Evaluasi Triwulan Rezim Jokowi-JK di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2015).
Menurut dia, Puspol sudah melakukan survei selama Jokowi menjadi Presiden. Bahkan dia memberi nilai C terhadap gaya komunikasi Jokowi.
"Jokowi bukan superman, dia tak kuasai semua bidang. SBY yang punya komunikasi baik tetap butuh juru bicara," tegasnya.
Adapun survei tersebut dilakukan kurun waktu 6-16 Januari 2015. Penentuan respoden menggunakan teknik multistage random sampling.
Aspek yang dievaluasi meliputi kebijakan pendidikan, maritim, kartu sakti, harga bahan bakar minyak (BBM), nilai tukar rupiah dan performance Jokowi.
(dam)