Pesan Kasih Sayang dari Paus Fransiskus

Selasa, 20 Januari 2015 - 13:47 WIB
Pesan Kasih Sayang dari Paus Fransiskus
Pesan Kasih Sayang dari Paus Fransiskus
A A A
MANILA - Paus Fransiskus menunjukkan kasih sayangnya terhadap anak-anak. Dia memeluk anak perempuan 12 tahun yang menangis setelah bertanya bagaimana bisa Tuhan membiarkan anak-anak terjebak dalam prostitusi dan narkoba, Minggu (18/1).

Paus Fransiskus sadar tidak semua anak bernasib baik, terutama di Filipina. Beberapa masih telantar lantaran ditinggalkan orang tuanya, baik karena musibah alam ataupun penyebab lain. Dalam pelukannya, dia meminta anak perempuan itu untuk bersabar mengingat dunia dipenuhi dengan tantangan dan cobaan. Nama anak perempuan itu ialah Gylzelle Palomar.

Dia merupakan salah satu anak yang pernah mengalami hidup perih di jalanan. Anak perempuan itu hidup sebatang kara sebelum diadopsi pengurus yatim piatu gereja Filipina. Palomar mengatakan masih ada orang tua yang tidak peduli kepada anak mereka sendiri.

“Banyak anak ditinggalkan orang tua mereka. Akhirnya mereka terlibat dalam kasus prostitusi dan narkoba,” ujar Palomar kepada Paus Fransiskus saat dia berdiri di atas panggung tempat Paus memberikan ceramah massal di Universitas Katolik, Manila, Minggu. Palomar didampingi seorang anak laki-laki telantar berusia 14 tahun.

“Kenapa Tuhan membiarkan hal seperti itu terjadi kepada kami? Anak-anak tidak bersalah dalam hal apa pun,” kata Palomar. Pertanyaan itu menyentuh Paus yang berusia 78 tahun itu karena maknanya sangat mendalam. Paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, itu lalu mendekap Palomar selama beberapa detik sebelum kembali melanjutkan agendanya di atas panggung.

Fransiskus mengatakan anak perempuan itu menjadi satu-satunya orang yang mengajukan pertanyaan paling sulit karena jawabannya memang sulit. “Dia bahkan tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata, tapi dengan air mata,” papar Fransiskus di hadapan 30.000 jemaat. “Inti dari pertanyaannya hampir tidak bisa dijawab,” tambahnya.

Jemaat yang hadir ke depannya diminta ikut merasakan kesengsaraan dan membantu mereka yang berada dalam kesulitan. Kasih sayang masyarakat, kata Paus Fransiskus, belum menyatu. Sebab beberapa orang hanya fokus memikirkan diri sendiri. Menurut Fransiskus, sikap individual perlu dipinggirkan demi kesejahteraan bersama. “Jika umat Kristen memiliki kasih sayang seperti itu, seseorang bisa membawa sesuatu seusai dia disapa saat berlalu,” ujarnya.

“Ada takdir yang sudah pasti dalam hidup ini. Kita hanya melihat dengan mata yang kita miliki. Kita sebaiknya ikut berpikir, merasakan, dan membantu sesama,” sambungnya. Paus Fransiskus pulang ke Roma, kemarin, setelah memecahkan rekor baru di Filipina. Dia menjadi paus pertama yang disambut 6 juta jemaat pada perayaan malam perpisahan. Paus Fransiskus mengunjungi Filipina selama lima hari.

Kemarin, 10.000 warga Filipina berkumpul dan berbaris di tepi jalur pulang Paus sampai ke Pangkalan Udara Villamor. Beberapa dari mereka menunggu cukup lama untuk bisa melambaikan salam perpisahan kepada Fransiskus yang menaiki mobil dengan atap terbuka. Kunjungan Paus Fransiskus ke Filipina menandai begitu dekatnya Vatikan dengan Filipina.

Juga dengan Sri Lanka yang disambangi Paus Fransiskus selama dua hari sebelum terbang ke Filipina. Perkembangan umat Katolik di Asia memang cukup tinggi. Namun Filipina tetap menjadi negara yang paling banyak menampung umat Katolik. Lebih dari 80 juta warga Filipina menganut Katolik.

Dengan demikian, tidak aneh jika Filipina menjadi negara ketiga dengan umat Katolik terbesar di dunia setelah Brasil dan Meksiko. Di Asia, hanya India (10,5 juta), China (9 juta), Indonesia (7,2 juta), Australia (6,5 juta), danKoreaSelatan(5,2juta) yang memiliki umat Katolik besar.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5762 seconds (0.1#10.140)