Pelangi dalam Komposisi

Minggu, 18 Januari 2015 - 09:45 WIB
Pelangi dalam Komposisi
Pelangi dalam Komposisi
A A A
Siapa yang tidak suka melihat pelangi? sebagian besar pasti akan menyukainya. Pelangi merupakan salah satu objek favorit bagi fotografer, bukan hanya karena warna yang dipersembahkannya namun juga keanggunan lekuk bentuk yang akan menjadi daya tarik tersendiri dalam komposisi.

Keindahan pelangi memiliki kekuatan magis untuk membuat setiap orang yang melihatnya terpana. Kemunculannya sangat tergantung pada kondisi alam membuatnya menjadi objek foto yang termasuk sulit untuk diprediksi. Namun, kecenderungan pelangi muncul saat matahari bersinar terang seusai hujan turun.

Pelangi bukanlah benda padat sehingga untuk memotretnya diperlukan latar belakang yang cukup kontras agar terlihat menonjol dalam komposisi. Idealnya adalah latar belakang yang memiliki warna cenderung gelap, seperti misalnya awan mendung atau gunung. Memang kerap munculnya pelangi tidak pada posisi dengan latar belakang yang ideal, dan jika itu terjadi cepatlah bergeser mencari sudut yang lebih baik.

Melakukan zoom-in (menggunakan focal length padat) saat memotret untuk mengambil sebagian dari pelangi dengan latar belakang tepat juga merupakan salah satu opsi untuk mendapatkan hasil yang baik. Bayangkan, kita memotret lanskap satu lokasi dengan baik, dan pada kesempatan lain mendapatkan pelangi di lokasi yang sama.

Foto dengan pelangi dalam komposisi tentu akan lebih menarik perhatian para viewer. Karenanya, perlu dipikirkan dengan baik penempatan pelangi dalam komposisi foto. Panduan komposisi seperti rule of third dapat digunakan untuk membantu menempatkan pelangi dalam posisi yang tepat, bisa di atas atau sisi objek yang kita jadikan sebagai focal point.

Kemudian perhatikan juga titik akhir dari pelangi, bagian yang bersentuhan dengan dasar cakrawala ini merupakan bagian penting dari pelangi, jadi posisikanlah dengan baik dalam komposisi. Kemunculan pelangi yang relatif singkat membuat kita harus bergegas saat mengabadikannya.

Cepatlah bereksperimen dengan focal length bervariasi dari lensa wide dan tele jika menggunakan kamera DSLR atau maksimalkan optical zoom yang tersedia pada kamera compact atau smartphone . Saat memotret pelangi, ada dua pilihan utama bagi kita untuk mengabadikannya. Memotret hanya pelangi tersebut atau menempatkan pelangi dalam satu sisi komposisi foto.

Penggunaan lensa lebar akan menangkap keseluruhan penampakan pelangi dalam indahnya foto pemandangan. Sedangkan, lensa tele akan lebih menonjolkan detil spektrum warna dari pelangi. Keduanya tetap akan menghasilkan foto yang menakjubkan. Namun jika kita menggunakan lensa lebar untuk memotretnya, carilah latar depan yang menarik untuk memperindah komposisi.

Gunakan diafragma tipis jika menggunakan lensa lebar antara f/11 hingga f/16 untuk memastikan seluruh elemen mulai dari bagian terdepan hingga bagian terbelakang dari komposisi terlihat tajam. Foto pelangi karya fotografer KORAN SINDO, Mushaful Imam, di atas merupakan contoh foto yang menempatkan pelangi dalam satu bagian komposisi. Ia tempatkan pelangi pada dua pertiga bagian atas komposisi dan menyisakan sisanya untuk Jembatan Ampera serta perahu-perahu yang melintas di Sungai Musi.

Arie yudhistira
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9645 seconds (0.1#10.140)