Dukung Zulkifli Hasan, Kewibawaan Amien Rais Diuji
A
A
A
JAKARTA - Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) pada 28 Februari-2 Maret 2015 akan menguji kewibawaan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) yang juga pendiri PAN, Amien Rais.
Dalam sejarah PAN, setiap calon ketua umum yang didukung Amien selalu menang di kongres. “Kongres ini ujian kewibawaan Amien Rais. Saya sendiri belum bisa meraba seberapa kuat petuah Amien dalam Kongres PAN kali ini. Apakah masih ampuh atau tidak, kita lihat nanti,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti di Jakarta kemarin.
Pada kongres ini, Amien memberi sinyal akan mendukung Ketua MPR Zulkifli Hasan sebagai calon ketua umum. Bahkan, Amien meminta agar Kongres PAN berakhir aklamasi untuk menghindari perpecahan kader. Namun, upaya aklamasi tersebut diprediksi bakal menemui hambatan karena dukungan pengurus DPW dan DPD kepada Hatta Rajasa untuk kembali maju sebagai calon cukup kuat.
Ray mengaku dukungan Amien kepada Zulkifli Hasan bukan jaminan menang di kongres, karena keterpilihan ketua umum juga bergantung faktor kedekatan calon dengan kader di tingkat akar rumput. Namun, Ray berpendapat jika Hatta Rajasa yang juga ketua umum petahana mampu memenangkan kompetisi di kongres, ketokohannya akan menyaingi Amien di PAN di masa mendatang. Menurutnya, Hatta dan Zulkifli ibarat Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono di Partai Golkar.
Hatta memiliki basis kuat di tingkat DPW, sementara Zulkifli lebih kuat di tingkat DPD. “Tapi sekeras apa pun persaingan Zulkifli dan Hatta, jangan sampai membuka celah untuk membuat kepengurusan PAN tandingan nanti,” kata Ray. Lebih jauh Ray berpendapat, Hatta dan Zulkifli merupakan figur yang berbeda dan memiliki kelebihan masing-masing. Hatta memiliki kemampuan manajerial yang baik, visioner, kalem, dan bukan tipe orang yang suka berkonflik.
Sementara Zulkifli memiliki pemikiran yang relatif tak terbaca. Zulkifli juga lebih reaktif dan cepat merespons permasalahan, selain lebih dekat dengan kader di bawah. “Kekhawatiran saya, Hatta itu tidak cukup waktu turun ke bawah. Kalau Zulkifli ini orang yang senang sowan. Tapi dukungan DPD PAN relatif merata, 50:50 lah,” ujarnya.
Ketua DPP PAN sekaligus tim sukses Hatta, Didi Supriyanto, mengatakan bahwa Hatta sangat menghormati imbauan Amien sebagai ketua MPP. Oleh karena itu, Hatta tidak banyak berkomentar mengenai sikap Amien yang mendukung Zulkifli dan memintanya untuk mundur dari pencalonan.
Namun, lanjut Didi, di sisi lain Hatta juga sangat menghormati dan menjunjung tinggi permintaan dan keinginan para pengurus di daerah yang merupakan pemilik suara dalam kongres. Kader ini menginginkan Hatta kembali memimpin PAN untuk periode 2015-2020. Alasan mendukung Hatta karena menghargai prestasinya memimpin PAN lima tahun terakhir. “Jadi, atas hal-hal tersebutlah Pak Hatta siap untuk maju sebagai kandidat ketua umum pada kongres mendatang,” jelas Didi.
Didi mengharapkan, Kongres PAN kali ini benar-benar akan terpilih seorang ketua umum yang mendapat dukungan riil dari mayoritas pengurus dan kader PAN di seluruh Indonesia. Terlebih, tidak ada aturan dalam AD/ART PAN yang melarang ketua umum menjabat dua periode.
“Semoga PAN mampu menampilkan kongres yang demokratis sesuai dengan apa yang diperjuangkan PAN, yaitu demokrasi yang kokoh di Indonesia,” tambahnya. Alasan dari mayoritas pengurus PAN di daerah mendukung Hatta, kata Didi, adalah mantan menko perekonomian itu dinilai mampu dan siap menghadapi Pemilu 2019 dan pilkada serentak 2015.
Kiswondari
Dalam sejarah PAN, setiap calon ketua umum yang didukung Amien selalu menang di kongres. “Kongres ini ujian kewibawaan Amien Rais. Saya sendiri belum bisa meraba seberapa kuat petuah Amien dalam Kongres PAN kali ini. Apakah masih ampuh atau tidak, kita lihat nanti,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti di Jakarta kemarin.
Pada kongres ini, Amien memberi sinyal akan mendukung Ketua MPR Zulkifli Hasan sebagai calon ketua umum. Bahkan, Amien meminta agar Kongres PAN berakhir aklamasi untuk menghindari perpecahan kader. Namun, upaya aklamasi tersebut diprediksi bakal menemui hambatan karena dukungan pengurus DPW dan DPD kepada Hatta Rajasa untuk kembali maju sebagai calon cukup kuat.
Ray mengaku dukungan Amien kepada Zulkifli Hasan bukan jaminan menang di kongres, karena keterpilihan ketua umum juga bergantung faktor kedekatan calon dengan kader di tingkat akar rumput. Namun, Ray berpendapat jika Hatta Rajasa yang juga ketua umum petahana mampu memenangkan kompetisi di kongres, ketokohannya akan menyaingi Amien di PAN di masa mendatang. Menurutnya, Hatta dan Zulkifli ibarat Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono di Partai Golkar.
Hatta memiliki basis kuat di tingkat DPW, sementara Zulkifli lebih kuat di tingkat DPD. “Tapi sekeras apa pun persaingan Zulkifli dan Hatta, jangan sampai membuka celah untuk membuat kepengurusan PAN tandingan nanti,” kata Ray. Lebih jauh Ray berpendapat, Hatta dan Zulkifli merupakan figur yang berbeda dan memiliki kelebihan masing-masing. Hatta memiliki kemampuan manajerial yang baik, visioner, kalem, dan bukan tipe orang yang suka berkonflik.
Sementara Zulkifli memiliki pemikiran yang relatif tak terbaca. Zulkifli juga lebih reaktif dan cepat merespons permasalahan, selain lebih dekat dengan kader di bawah. “Kekhawatiran saya, Hatta itu tidak cukup waktu turun ke bawah. Kalau Zulkifli ini orang yang senang sowan. Tapi dukungan DPD PAN relatif merata, 50:50 lah,” ujarnya.
Ketua DPP PAN sekaligus tim sukses Hatta, Didi Supriyanto, mengatakan bahwa Hatta sangat menghormati imbauan Amien sebagai ketua MPP. Oleh karena itu, Hatta tidak banyak berkomentar mengenai sikap Amien yang mendukung Zulkifli dan memintanya untuk mundur dari pencalonan.
Namun, lanjut Didi, di sisi lain Hatta juga sangat menghormati dan menjunjung tinggi permintaan dan keinginan para pengurus di daerah yang merupakan pemilik suara dalam kongres. Kader ini menginginkan Hatta kembali memimpin PAN untuk periode 2015-2020. Alasan mendukung Hatta karena menghargai prestasinya memimpin PAN lima tahun terakhir. “Jadi, atas hal-hal tersebutlah Pak Hatta siap untuk maju sebagai kandidat ketua umum pada kongres mendatang,” jelas Didi.
Didi mengharapkan, Kongres PAN kali ini benar-benar akan terpilih seorang ketua umum yang mendapat dukungan riil dari mayoritas pengurus dan kader PAN di seluruh Indonesia. Terlebih, tidak ada aturan dalam AD/ART PAN yang melarang ketua umum menjabat dua periode.
“Semoga PAN mampu menampilkan kongres yang demokratis sesuai dengan apa yang diperjuangkan PAN, yaitu demokrasi yang kokoh di Indonesia,” tambahnya. Alasan dari mayoritas pengurus PAN di daerah mendukung Hatta, kata Didi, adalah mantan menko perekonomian itu dinilai mampu dan siap menghadapi Pemilu 2019 dan pilkada serentak 2015.
Kiswondari
(ars)