Djan Faridz Buka Lebar Ruang Islah
A
A
A
JAKARTA - Dua kubu ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sama-sama menggela rperingatan Hari Lahir (Harlah) ke-42 PPP secara terpisah di Jakarta kemarin. PPP kubu Djan Faridz menggelar kegiatan di Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, sedangkan kubu Romahurmuziy (Romi) menggelar acara yang sama di Gedung Joang 45, Cikini, Jakarta Pusat.
Hadir pada acara yang digelar Romi ini antara lain Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno. Djan Faridz mengaku tidak mempersoalkan jika banyak peringatan yang digelar pada acara ulang tahun PPP tersebut, termasuk oleh kubu Romi. “Perayaan ada di 34 tempat. Semua DPP, DPW, DPC merayakan harlah ini. Semakin banyak malah semakin baik,” ungkap Djan di DPP PPP, Jakarta Pusat, tadi malam.
Djan mengatakan, dirinya akan membuat acara Harlah PPP lebih meriah lagi pada Jumat (9/3) mendatang. Mengenai perkembangan islah dengan kubu Romi, Djan Faridz mengaku optimistis akan tercapai dalam waktu tidak lama lagi. Djan mengatakan, titik temu dengan kubu Romi sudah ada. Namun, islah belum tercapai karena masih ada gengsi di antara mereka. “Sudah sering pertemuannya. Titiktemusudahada. Namanya gengsi, di antara kakak beradik itu biasa. Nanti kalau orang tua tegur, baru balik,” ucapnya.
Dia mengaku yakin islah dapat dicapai dalam waktu dekat. Pertemuan kedua kubu sudah pernah dilakukan meski belum mencapai kesepakatan. “Mudah-mudahan dalam satu atau dua bulan ini sudah selesai,” ujarnya. Sementara itu, jumlah pejabat dan utusan partai hadir dalam acara tasyakuran yang digelar kubu Romi.
Selain Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, politikus dari partai anggota Koalisi Indonesia hebat (KIH) juga hadir di antaranya Plt Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Dari kubu Djan Faridz, Wakil Ketua Umum DPP PPP Fernita Darwis tidak mempermasalahkan kehadiran Menko Polhukam diacara harlah yang digelar Romi.
Publik dibiarkan menilai apakah itu sebagai bentuk keberpihakan pemerintah atau bukan. Dia mengingatkan semua pihak, baik itu PPP kedua kubu maupun pemerintah, agar menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Biarkan proses hukum berjalan, jangan ada yang berebut saling menunjukkan eksistensinya,” kata Fernita tadi malam.
Alfian faisal farid/Kiswondari/Sindonews
Hadir pada acara yang digelar Romi ini antara lain Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno. Djan Faridz mengaku tidak mempersoalkan jika banyak peringatan yang digelar pada acara ulang tahun PPP tersebut, termasuk oleh kubu Romi. “Perayaan ada di 34 tempat. Semua DPP, DPW, DPC merayakan harlah ini. Semakin banyak malah semakin baik,” ungkap Djan di DPP PPP, Jakarta Pusat, tadi malam.
Djan mengatakan, dirinya akan membuat acara Harlah PPP lebih meriah lagi pada Jumat (9/3) mendatang. Mengenai perkembangan islah dengan kubu Romi, Djan Faridz mengaku optimistis akan tercapai dalam waktu tidak lama lagi. Djan mengatakan, titik temu dengan kubu Romi sudah ada. Namun, islah belum tercapai karena masih ada gengsi di antara mereka. “Sudah sering pertemuannya. Titiktemusudahada. Namanya gengsi, di antara kakak beradik itu biasa. Nanti kalau orang tua tegur, baru balik,” ucapnya.
Dia mengaku yakin islah dapat dicapai dalam waktu dekat. Pertemuan kedua kubu sudah pernah dilakukan meski belum mencapai kesepakatan. “Mudah-mudahan dalam satu atau dua bulan ini sudah selesai,” ujarnya. Sementara itu, jumlah pejabat dan utusan partai hadir dalam acara tasyakuran yang digelar kubu Romi.
Selain Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, politikus dari partai anggota Koalisi Indonesia hebat (KIH) juga hadir di antaranya Plt Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Dari kubu Djan Faridz, Wakil Ketua Umum DPP PPP Fernita Darwis tidak mempermasalahkan kehadiran Menko Polhukam diacara harlah yang digelar Romi.
Publik dibiarkan menilai apakah itu sebagai bentuk keberpihakan pemerintah atau bukan. Dia mengingatkan semua pihak, baik itu PPP kedua kubu maupun pemerintah, agar menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Biarkan proses hukum berjalan, jangan ada yang berebut saling menunjukkan eksistensinya,” kata Fernita tadi malam.
Alfian faisal farid/Kiswondari/Sindonews
(bbg)