Kerugian Banjir Capai Miliaran Ringgit

Selasa, 06 Januari 2015 - 12:20 WIB
Kerugian Banjir Capai Miliaran Ringgit
Kerugian Banjir Capai Miliaran Ringgit
A A A
PUTRAJAYA - Malaysia mengalami kerugian besar akibat bencana banjir yang melanda sejak 16 Desember tahun lalu tersebut. Menurut perkiraan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, Malaysia akan mengalami kerugian miliaran ringgit.

Yassin mengaku perhitungan mengenai kerugian yang ditelan Malaysia akibat banjir sebenarnya masih sulit ditentukan. Namun berdasarkan informasi dan data mengenai korban yang sudah dikeluarkan otoritas terkait, Malaysia diperkirakan akan mengeluarkan dana besar untuk membenahi kerusakan di wilayah terdampak.

“Bagi saya, hal ini masih sulit diperhitungkan. Namun, saya sudah mengeluarkan perintah kepada dinas terkait yang menangani banjir untuk membuat perkiraan mengenai kerusakan di seluruh tingkatan daerah. Bukan saja harta, tapi juga hak individu, supaya kami mengetahui langkah apa yang perlu diambil,” ungkap Yassin, dikutip AFP.

Yassin, yang juga merupakan bagian besar dari Organisasi Pengurusan Bencana Negara, mengakui banjir kali ini sangat besar. Ribuan orang meninggalkan rumah mereka ke tempat yang lebih aman. Namun, situasi pascabencana, kata Yassin, juga tidak jauh menyulitkan, baik bagi korban ataupun semua rakyat Malaysia.

“Apabila kondisi sudah kembali sedikit membaik, semua orang akan mulai pulang ke rumah masing-masing. Saat itu kita (Malaysia) semua harus mulai membersihkan kawasan yang terendam air banjir,” ujar Yassin. Dia juga menambahkan banyak rumah di beberapa wilayah yang sudah rusak karena diluluhlantakkan banjir.

Bencana banjir kali ini di Malaysia terbilang hebat karena kerusakan pascabanjir juga sangat hebat, kata Yassin. Air yang meluap dari beberapa sungai mengalir dengan kuat dan deras. “Akibatnya banyak harta benda yang rusak. Ada banyak peralatan rumah yang tidak bisa digunakan lagi di kemudian hari,” tutur Yassin.

Bangunan yang terendam tidakhanyapermukiman, tapijuga bangunan umum milik pemerintah dan masyarakat seperti sekolah, rumah sakit, dan gedung perkantoran. Menurut Yassin, peralatan sekolah seperti buku, komputer, papan tulis, meja, kursirusak. Barang-barang tersebut sudah tidak layak pakai.

“Kami dan semua kementerian akan mengambil inisiatif untuk membantu masyarakat pascabanjir ini. Kementerian Pendidikan misalnya. Mereka akan mengurus dan membenahi semua urusan yang berkaitan dengan sekolah di Kelantan. Ini merupakan tugas yang tidak mudah,” kata Wakil PM yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan itu.

Semua organisasi nonpemerintah (ONP), organisasi sukarelawan, dan persatuan swasta, kata Yassin, diharapkan dapat memberikan bantuan, bukan hanya bantuan logistik, melainkan juga tenaga. Pasalnya, banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu diselesaikan pascabencana. Dia meminta semuanya dapat berkooperasi. Selain itu, Yassin mengatakan pemerintah akan mencoba membantu masyarakat bangkit kembali seperti sedia kala.

“Kita berdoa semogasemuakorbanbanjirdapat terus semangat. Kami tidak akan mengabaikan mereka dan akan terus turun ke kampung-kampung untuk membantu memulihkankondisimereka,” katanya. Sementara itu, nasib buruk menimpa PM Malaysia Najib Razak.

Dia terkena infeksi bakteri escherichia coli setelah melakukan kunjungan ke wilayah banjir pada bulan lalu, demikian kata Sekretaris Najib, Tengku Sharifuddin Tengku Ahmad. Kemarin, kata Ahmad, Najib beristirahat di rumahnya. Presiden Malaysian Wellness Society, Rajbans Singh, mengatakan Najib kemungkinan terinfeksi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi escherichia coli. Beberapa jenis escherichia coli dapat menyebabkan diare.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4624 seconds (0.1#10.140)