Vancouver Memiliki Kualitas Udara Terbaik
A
A
A
Momentum pergantian tahun sering dimanfaatkan orang untuk berlibur. Salah satu hal terpenting ketika memilih tempat berlibur adalah faktor kebersihan lingkungan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Siemens Green City Index, ada sejumlah kota di dunia yang sangat ramah terhadap lingkungan. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat emisi CO2, pilihan transportasi, air, pengelolaan sampah, dan tata kelola lingkungan yang menyeluruh. Hasilnya, Kota Vancouver, Kanada, dinyatakan sebagai kota yang memiliki emisi CO2 dan kualitas udara terbaik di dunia.
Seperti dilaporkanBBC , kota ini sangat menekankan kepedulian terhadap lingkungan hijau, penggunaan pembangkit listrik tenaga air sehingga berhasil menurunkan tingkat emisi CO2 33%. Lorne Craig, warga Vancouver yang sebelumnya bermukim di Calgary, menulis dalam blog pribadinya, “Vancouver telah berubah menjadi kota dengan budaya ramah lingkungan sejak tahun 1960-an dan dikenal di seluruh dunia sebagai tempat lahirnya organisasi ramah lingkungan Greenpeace.
Pegunungan yang terlihat jelas dari kota mengingatkan semua orang bahwa kita merupakan bagian dari sesuatu yang besar dan indah.” Sementara di daratan Amerika Selatan, Kota Curitiba, Brasil memperoleh penilaian di atas rata-rata untuk kategori kota ramah lingkungan. Kota ini membangun sistem jaringan transportasi bus pertama di dunia pada 1960-an.
Berikutnya pada 1980-an juga dibangun parbrik daur ulang. Dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan transportasi umum, Curitiba memiliki kualitas udara yang cukup baik. Mereka juga berencana membuat sistem jaringan transportasi massal dan pengembangan jalur sepeda sepanjang 300 kilometer.
“Curitiba sungguh luar biasa,” ungkap Stephen Green yang sudah tinggal di Curitiba sejak 15 tahun lalu. Kota lain yang juga memiliki udara bersih adalah Copenhagen, Denmark. Kota ini secara konsisten dinyatakan sebagai kota terhijau di Eropa. Hampir semua rumah di kota ini hanya berjarak 350 meter dari transportasi umum, dan setengah dari penduduknya menggunakan sepeda untuk menunjang aktivitas harian mereka.
Sebagai hasilnya Copenhagen dapat menekan emisi CO2. “Mereka menghabiskan banyak uang untuk membuat jalur hijau untuk bersepeda dan pejalan kaki,” kata Mia Petersen, penduduk setempat. “Warga Denmark memandang alam sebagai tempat berlindung yang suci. Kami melakukan apapun untuk memelihara alam di sini,” tambah Petersen.
San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) juga masuk dalam daftar kota yang mempunyai tingkat kesadaran lingkungan tinggi dengan didirikannya Sierra Club, grup peduli lingkungan pada abad ke-19. “Kami dikelilingi dengan keindahan alam yang menakjubkan,” ujar Donna Sky. Sementara di daratan Afrika, Kota Cape Town, Afrika Selatan, masuk sebagai kota yang sangat ramah lingkungan.
Kota yang wilayahnya terbesar kedua di Afrika Selatan ini menekankan konsep konservasi energi dan pemakaian sumber daya terbarukan. “Di kota ini sudah tersedia banyak jalur sepeda. Pasar tradisional juga mulai populer,” kata Sarah Khan yang tinggal di Cape Town sejak 2013.
Arvin
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Siemens Green City Index, ada sejumlah kota di dunia yang sangat ramah terhadap lingkungan. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat emisi CO2, pilihan transportasi, air, pengelolaan sampah, dan tata kelola lingkungan yang menyeluruh. Hasilnya, Kota Vancouver, Kanada, dinyatakan sebagai kota yang memiliki emisi CO2 dan kualitas udara terbaik di dunia.
Seperti dilaporkanBBC , kota ini sangat menekankan kepedulian terhadap lingkungan hijau, penggunaan pembangkit listrik tenaga air sehingga berhasil menurunkan tingkat emisi CO2 33%. Lorne Craig, warga Vancouver yang sebelumnya bermukim di Calgary, menulis dalam blog pribadinya, “Vancouver telah berubah menjadi kota dengan budaya ramah lingkungan sejak tahun 1960-an dan dikenal di seluruh dunia sebagai tempat lahirnya organisasi ramah lingkungan Greenpeace.
Pegunungan yang terlihat jelas dari kota mengingatkan semua orang bahwa kita merupakan bagian dari sesuatu yang besar dan indah.” Sementara di daratan Amerika Selatan, Kota Curitiba, Brasil memperoleh penilaian di atas rata-rata untuk kategori kota ramah lingkungan. Kota ini membangun sistem jaringan transportasi bus pertama di dunia pada 1960-an.
Berikutnya pada 1980-an juga dibangun parbrik daur ulang. Dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan transportasi umum, Curitiba memiliki kualitas udara yang cukup baik. Mereka juga berencana membuat sistem jaringan transportasi massal dan pengembangan jalur sepeda sepanjang 300 kilometer.
“Curitiba sungguh luar biasa,” ungkap Stephen Green yang sudah tinggal di Curitiba sejak 15 tahun lalu. Kota lain yang juga memiliki udara bersih adalah Copenhagen, Denmark. Kota ini secara konsisten dinyatakan sebagai kota terhijau di Eropa. Hampir semua rumah di kota ini hanya berjarak 350 meter dari transportasi umum, dan setengah dari penduduknya menggunakan sepeda untuk menunjang aktivitas harian mereka.
Sebagai hasilnya Copenhagen dapat menekan emisi CO2. “Mereka menghabiskan banyak uang untuk membuat jalur hijau untuk bersepeda dan pejalan kaki,” kata Mia Petersen, penduduk setempat. “Warga Denmark memandang alam sebagai tempat berlindung yang suci. Kami melakukan apapun untuk memelihara alam di sini,” tambah Petersen.
San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) juga masuk dalam daftar kota yang mempunyai tingkat kesadaran lingkungan tinggi dengan didirikannya Sierra Club, grup peduli lingkungan pada abad ke-19. “Kami dikelilingi dengan keindahan alam yang menakjubkan,” ujar Donna Sky. Sementara di daratan Afrika, Kota Cape Town, Afrika Selatan, masuk sebagai kota yang sangat ramah lingkungan.
Kota yang wilayahnya terbesar kedua di Afrika Selatan ini menekankan konsep konservasi energi dan pemakaian sumber daya terbarukan. “Di kota ini sudah tersedia banyak jalur sepeda. Pasar tradisional juga mulai populer,” kata Sarah Khan yang tinggal di Cape Town sejak 2013.
Arvin
(bbg)