Nomor 1 di ASEAN
A
A
A
Produsen semen terbesar di Indonesia ini bukanlah jago kandang, ekspansinya kini telah merambah hingga Vietnam dengan mengakusisi 70% saham Thang Long Cement.
Dengan akuisisi ini, perseroan tidak saja bisa memenuhi kebutuhan semen dalam negeri tetapi juga melakukan ekspor ke berbagai negara di Asia. Untuk memperluas akses dan ekspansinya, pada 20 Desember 2012 perseroan mengganti namanya dari PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menjadi PT Semen Indonesia Tbk yang membawahi PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, Thang Long Cement dan juga mendirikan anak usaha baru yang diberi nama PT Semen Gresik.
Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia hingga Juni 2014 telah mencapai 31,1 juta ton. Hingga akhir tahun ini ditargetkan kapasitas produksi bisa mencapai 31,8 juta ton. Dengan kapasitas tersebut, perusahaan pelat merah itu telah menduduki peringkat pertama di ASEAN.
Semen Indonesia bisa dibilang sebagai holding BUMN yang cukup berhasil, ini bisa terlihat dari kinerja perseroan dari sisi kinerja setiap tahunnya laba yang didapat terus meningkat. Hingga akhir September 2014, laba bersih Semen Indonesia tercatat Rp4,08 triliun. Angka ini meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,9 triliun.
Peningkatan laba tersebut didorong kenaikan pendapatan perseroan selama Januari-September sebesar 11,2% menjadi Rp19,34 triliun dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,39 triliun.
Rakhmat Baihaqi
Dengan akuisisi ini, perseroan tidak saja bisa memenuhi kebutuhan semen dalam negeri tetapi juga melakukan ekspor ke berbagai negara di Asia. Untuk memperluas akses dan ekspansinya, pada 20 Desember 2012 perseroan mengganti namanya dari PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menjadi PT Semen Indonesia Tbk yang membawahi PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, Thang Long Cement dan juga mendirikan anak usaha baru yang diberi nama PT Semen Gresik.
Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia hingga Juni 2014 telah mencapai 31,1 juta ton. Hingga akhir tahun ini ditargetkan kapasitas produksi bisa mencapai 31,8 juta ton. Dengan kapasitas tersebut, perusahaan pelat merah itu telah menduduki peringkat pertama di ASEAN.
Semen Indonesia bisa dibilang sebagai holding BUMN yang cukup berhasil, ini bisa terlihat dari kinerja perseroan dari sisi kinerja setiap tahunnya laba yang didapat terus meningkat. Hingga akhir September 2014, laba bersih Semen Indonesia tercatat Rp4,08 triliun. Angka ini meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,9 triliun.
Peningkatan laba tersebut didorong kenaikan pendapatan perseroan selama Januari-September sebesar 11,2% menjadi Rp19,34 triliun dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,39 triliun.
Rakhmat Baihaqi
(ftr)