Masa Depan Lebih Baik Setiap Hari
A
A
A
Sebagian masyarakat Indonesia dalam aktivitasnya sehari-hari kini tak bisa dilepaskan dari penggunaan berbagai produk PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Kita menggunakannya mulai untuk mandi, mencuci, memasak, personal care, hingga produk makanan .
Perusahaan yang berdiri sejak 5 Desember 1933 ini patut menduduki peringkat puncak karena skornya paling tinggi pada tiga aspek penting, yaitu aspek people (kepemimpinan, ketahanan, dan pengembangan), konsumen (ekuitas merek, kepuasan dan loyalitas pelanggan, dan market share), serta public (melibatkan industri lain, negara, dan lingkungan untuk inovasi dan corporate social responsibility).
Selama ini, tak bisa ditolak bahwa pendapatan Unilever Indonesia ditopang baik oleh bisnis home and personal care (HPC) dan foods and refreshment. Lebih dari itu, pendapatan dari bisnis keduanya terus mengalami pertumbuhan. Hingga kuartal III/ 2014, bisnis HPC mencatatkan pendapatan sebanyak Rp18 trilyun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, mengalami pertumbuhan 11%.
Bisnis HPC masih menjadi andalan utama bagi pendapatan Unilever, yaitu sebanyak 71% dari total pendapatan yang disumbangkan dari bisnis ini. Sedangkan melalui bisnis foods and refreshment, Unilever mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp7 triliun. Jika dibandingkan dengan bisnis HPC, bisnis foods and refreshmentmengalami kenaikan lebih besar, yaitu 19% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Secara global, produk-produk Unilever kini telah menyentuh kehidupan sekitar dua miliar orang setiap hari. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, atau dari halaman depan hingga belakang rumah, tak lepas dari pengaruh berbagai produknya. Di antara beberapa produknya yang dikenal luas, yaitu Pepsodent, Pond’s, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royco, Bango dan masih banyak yang lainnya.
Dengan berbagai produk yang inovatif tersebut, Unilever ingin merealisasikan visi perusahaan supaya setiap orang punya rambut berkilau, senyum cemerlang, dan menjaga rumah mereka agar senantiasa bersih dan segar. “Hingga saat ini, tujuan perusahaan tetap sama karena kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari,” tulis dalam laman resmi Unilever.
Unilever ingin membantu setiap orang agar merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang memuaskan. Melalui produk-produknya, perusahaan juga ingin selalu menginspirasi masyarakat untuk mengambil tindakan kecil yang dapat berpengaruh besar bagi dunia.
Dari itu, perusahaan senantiasa mengembangkancara- carabarudalammenjalankan bisnis, sehingga memungkinkan setiap orang maupun perusahaan untuk tumbuh dan bekerja mengurangi dampak lingkungan. Belum lama ini, Unilever kembali meluncurkan Project Sunlight, yang bertajuk Dukungan Masa Depan Sehat, dengan menyajikan pidato yang menginspirasi orang dewasa supaya melakukan tindakan nyata untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Project Sunlight adalah perwujudan dari Rencana Hidup Ramah Lingkungan Unilever (Unilever’s Sustainable Living Plan/USLP), yang bertujuan untuk mendorong jutaan orang di seluruh dunia supaya menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka dan generasi mendatang dengan menjalani cara hidup yang lebih berkelanjutan.
Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Tbk, Maria Dewantini Dwianto menjelaskan, Sunlight Proyek pertama kali diimplementasikan pada tahun 2013. Tahun ini, Sunlight Proyek berfokus pada masa depan yang sehat, karena Unilever percaya bahwa setiap anak di Indonesia memiliki hak untuk menjadi sehat, dan itu adalah kebutuhan dasar untuk dapat melakukan berbagai hal untuk mencapai impian mereka.
“Kami juga mengedepankan pidato masa depan yang cerah ini karena mereka mungkin menjadi pemimpin masa depan kita yang memiliki impian untuk memenuhi tantangan yang kita hadapi dengan menciptakan perubahan positif pada isuisu lokal, seperti menyediakan aksesakses tertentu secara terus-menerus,” ungkap Maria melalui rilis resmi kepada KORAN SINDO, beberapa waktu lalu.
Untuk Project Sunlight 2014, Unilever mengangkat masalah sanitasi di Indonesia karena kondisi yang tidak memadai saat ini sering mengurangi mimpi seorang anak untuk memiliki masa depan yang cerah. Penelitian menunjukkan bahwa ribuan anak-anak menderita atau meninggal karena penyakit yang dapat dicegah, dan penyebab utamanya adalah sulitnya mendapatkan akses ke sanitasi yang layak dan bersih minum air dengan kualitas air yang baik.
“Mengetahui fakta mencengangkan ini, Unilever akan berfokus menyoroti masalah sanitasi. Kami memahami bahwa kondisi sanitasi yang tidak memadai dapat mempengaruhi pendidikan, kelahirandan tingkat kematian dan membatasi mimpi seorang anak untuk meraih masa depan yang lebih baik,” kata Maria.
Peduli Kesehatan Gigi Anak
Sebagai sebuah perusahaan yang kokoh dan mapan, Unilever memiliki berbagai program sosial untuk membantu masyarakat agar hidup lebih bersih, menjaga kelestarian alam, dan mewujudkan masa depan generasi yang sehat. Program-program yang berorientasikan kepada kepedulian masyarakat ini senantiasa ditunaikan Unilever untuk memenuhi kewajiban corporate social responsibility(CSR).
Seperti halnya ketika memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) pada Oktober lalu, Unilever memberikan layanan pemeriksaan gigi gratis terhadap 300 anak jalanan dan yatim piatu di Jakarta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dua tempat dan waktu yang berbeda. Unilever juga punya kepedulian yang tinggi terhadap problem-problem lingkungan hidup.
Karena itu, berbagai program CSR-nya senantiasa diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Sejak 2008, Unilever Indonesia telah secara proaktif mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye lingkungan dan gerakan untuk mengurangi pemanasan global.
Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menciptakan sebuah gerakan masyarakat tentang dampak gas rumah kaca sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan. Selain itu, melalui Unilever Indonesia Foundation, perusahaaninitelahmemulai program berbasis masyarakat, yaitu Unilever Green and Clean, tahun 2001.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat dalam penanganan limbah domestik dengan cara melakukan pemilahan sampah, pembuatan kompos dan kegiatan penghijauan.
Nafi’ muthohirin
Perusahaan yang berdiri sejak 5 Desember 1933 ini patut menduduki peringkat puncak karena skornya paling tinggi pada tiga aspek penting, yaitu aspek people (kepemimpinan, ketahanan, dan pengembangan), konsumen (ekuitas merek, kepuasan dan loyalitas pelanggan, dan market share), serta public (melibatkan industri lain, negara, dan lingkungan untuk inovasi dan corporate social responsibility).
Selama ini, tak bisa ditolak bahwa pendapatan Unilever Indonesia ditopang baik oleh bisnis home and personal care (HPC) dan foods and refreshment. Lebih dari itu, pendapatan dari bisnis keduanya terus mengalami pertumbuhan. Hingga kuartal III/ 2014, bisnis HPC mencatatkan pendapatan sebanyak Rp18 trilyun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, mengalami pertumbuhan 11%.
Bisnis HPC masih menjadi andalan utama bagi pendapatan Unilever, yaitu sebanyak 71% dari total pendapatan yang disumbangkan dari bisnis ini. Sedangkan melalui bisnis foods and refreshment, Unilever mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp7 triliun. Jika dibandingkan dengan bisnis HPC, bisnis foods and refreshmentmengalami kenaikan lebih besar, yaitu 19% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Secara global, produk-produk Unilever kini telah menyentuh kehidupan sekitar dua miliar orang setiap hari. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, atau dari halaman depan hingga belakang rumah, tak lepas dari pengaruh berbagai produknya. Di antara beberapa produknya yang dikenal luas, yaitu Pepsodent, Pond’s, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royco, Bango dan masih banyak yang lainnya.
Dengan berbagai produk yang inovatif tersebut, Unilever ingin merealisasikan visi perusahaan supaya setiap orang punya rambut berkilau, senyum cemerlang, dan menjaga rumah mereka agar senantiasa bersih dan segar. “Hingga saat ini, tujuan perusahaan tetap sama karena kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari,” tulis dalam laman resmi Unilever.
Unilever ingin membantu setiap orang agar merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang memuaskan. Melalui produk-produknya, perusahaan juga ingin selalu menginspirasi masyarakat untuk mengambil tindakan kecil yang dapat berpengaruh besar bagi dunia.
Dari itu, perusahaan senantiasa mengembangkancara- carabarudalammenjalankan bisnis, sehingga memungkinkan setiap orang maupun perusahaan untuk tumbuh dan bekerja mengurangi dampak lingkungan. Belum lama ini, Unilever kembali meluncurkan Project Sunlight, yang bertajuk Dukungan Masa Depan Sehat, dengan menyajikan pidato yang menginspirasi orang dewasa supaya melakukan tindakan nyata untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Project Sunlight adalah perwujudan dari Rencana Hidup Ramah Lingkungan Unilever (Unilever’s Sustainable Living Plan/USLP), yang bertujuan untuk mendorong jutaan orang di seluruh dunia supaya menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka dan generasi mendatang dengan menjalani cara hidup yang lebih berkelanjutan.
Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Tbk, Maria Dewantini Dwianto menjelaskan, Sunlight Proyek pertama kali diimplementasikan pada tahun 2013. Tahun ini, Sunlight Proyek berfokus pada masa depan yang sehat, karena Unilever percaya bahwa setiap anak di Indonesia memiliki hak untuk menjadi sehat, dan itu adalah kebutuhan dasar untuk dapat melakukan berbagai hal untuk mencapai impian mereka.
“Kami juga mengedepankan pidato masa depan yang cerah ini karena mereka mungkin menjadi pemimpin masa depan kita yang memiliki impian untuk memenuhi tantangan yang kita hadapi dengan menciptakan perubahan positif pada isuisu lokal, seperti menyediakan aksesakses tertentu secara terus-menerus,” ungkap Maria melalui rilis resmi kepada KORAN SINDO, beberapa waktu lalu.
Untuk Project Sunlight 2014, Unilever mengangkat masalah sanitasi di Indonesia karena kondisi yang tidak memadai saat ini sering mengurangi mimpi seorang anak untuk memiliki masa depan yang cerah. Penelitian menunjukkan bahwa ribuan anak-anak menderita atau meninggal karena penyakit yang dapat dicegah, dan penyebab utamanya adalah sulitnya mendapatkan akses ke sanitasi yang layak dan bersih minum air dengan kualitas air yang baik.
“Mengetahui fakta mencengangkan ini, Unilever akan berfokus menyoroti masalah sanitasi. Kami memahami bahwa kondisi sanitasi yang tidak memadai dapat mempengaruhi pendidikan, kelahirandan tingkat kematian dan membatasi mimpi seorang anak untuk meraih masa depan yang lebih baik,” kata Maria.
Peduli Kesehatan Gigi Anak
Sebagai sebuah perusahaan yang kokoh dan mapan, Unilever memiliki berbagai program sosial untuk membantu masyarakat agar hidup lebih bersih, menjaga kelestarian alam, dan mewujudkan masa depan generasi yang sehat. Program-program yang berorientasikan kepada kepedulian masyarakat ini senantiasa ditunaikan Unilever untuk memenuhi kewajiban corporate social responsibility(CSR).
Seperti halnya ketika memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) pada Oktober lalu, Unilever memberikan layanan pemeriksaan gigi gratis terhadap 300 anak jalanan dan yatim piatu di Jakarta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dua tempat dan waktu yang berbeda. Unilever juga punya kepedulian yang tinggi terhadap problem-problem lingkungan hidup.
Karena itu, berbagai program CSR-nya senantiasa diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Sejak 2008, Unilever Indonesia telah secara proaktif mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye lingkungan dan gerakan untuk mengurangi pemanasan global.
Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menciptakan sebuah gerakan masyarakat tentang dampak gas rumah kaca sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan. Selain itu, melalui Unilever Indonesia Foundation, perusahaaninitelahmemulai program berbasis masyarakat, yaitu Unilever Green and Clean, tahun 2001.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat dalam penanganan limbah domestik dengan cara melakukan pemilahan sampah, pembuatan kompos dan kegiatan penghijauan.
Nafi’ muthohirin
(ars)