RI Perkuat Pusat Layanan Kemanusiaan ASEAN

Sabtu, 20 Desember 2014 - 12:56 WIB
RI Perkuat Pusat Layanan...
RI Perkuat Pusat Layanan Kemanusiaan ASEAN
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendorong penguatan keberadaan Pusat Layanan Kemanusiaan ASEAN (AHA) di Jakarta.

Hal tersebut disebabkan keberadaan wilayah negara- negara ASEAN yang rawan bencana. ASEAN menjadi salah satu kawasan di dunia yang paling sering terkena bencana alam. Tsunami, gempa bumi, banjir, angin topan, badai, kekeringan, longsor, dan erupsi gunung berapi hampir selalu terjadi di ASEAN tiap tahunnya. Sebagai buktinya, awal Desember ini, Filipina dihantam topan Hagupit.

Setahun sebelumnya, Filipina juga diporakporandakan topan Haiyan hingga menewaskan 6.300 orang. Mengingat pentingnya keberadaan AHA, termasuk di dalamnya manajemen bencana, membuat pemerintah Indonesia begitu konsen membahas persoalan ini dalam peringkat KTT ASEAN-Korea Selatan ke-25 di Busan, 11-12 Desember lalu.

Forum yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi momentum Indonesia memosisikan diri sebagai negara yang ingin serius menangani masalah bencana. Direktur Jenderal (Dirjen) ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja mengatakan, Jokowi kembalimendorongpenanggulangan bencana mengingat ASEAN baru dihantam beragam bencana.

“Pada awal pertemuan KTT ke-25 ASEAN-Korsel itu, seluruh kepala negara ASEAN dan Korsel juga mengucapkan bela sungkawa atas peristiwa Hagupit di Filipina dan tenggelamnya kapal penangkap ikan, Oryong 501. ASEAN dan Korsel berkomitmen untuk menekankan isu manajemen bencana,” kata I Gusti di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (18/12). ASEAN dan Korsel juga ingin menjamin perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan di kedua wilayah.

Bahkan, kedua belah pihak ingin saling memperhatikan dan membantu perkembangan ekonomi. Pasalnya, mereka ingin mempersempit kesenjangan pembangunan yang masih sering terjadi di ASEAN dan Korsel. Korsel juga akan terus mendukung upaya yang dilakukan ASEAN dalam menetapkan visinya dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Sejak dua tahun yang lalu, ASEAN dan Korsel sudah mengerjakan 169 proyek kerja sama, 117 di antaranya sudah terlaksana, sementara 24 masih on going dan 28 masih on schedule . ASEAN dan Korsel tidak ingin hubungan mengendur.

Kedua belah pihak terus mengerahkan dan menggiring kerja sama ke tingkat yang lebih baik guna mewujudkan kawasan yang stabil. Dalam peringatan KTT ke-25 ASEANKorsel itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk joint statement dalam bidang politik dan keamanan, ekonomi, serta sosial- budaya.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0156 seconds (0.1#10.140)