Prihatin Konflik Golkar, Habibie Undang Para Sesepuh
A
A
A
JAKARTA - Presiden ke-3 BJ Habibie mengaku prihatin dengan konflik internal di Partai Golkar. Bahkan, dirinya juga berinisiatif untuk mengumpulkan senior, dan tokoh partai itu guna mencari solusinya.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung usai bertemu Habibie dikediamannya, Kompleks Patra Kuningan No XIII, Jakarta Selatan, Senin 15 Desember 2014.
"Beliau (Habibie) concern, amat prihatin, dengan terjadinya dua organisasi. Beliau berpikir, dalam hari-hari mendatang untuk bisa mengundang atau mengajak para sesepuh lain mencari solusi yang tepat, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Golkar dengan satu harapan bisa terwujud rekonsiliasi, atau islah," katanya.
Meski demikian, kata Akbar, mantan Menteri Menristek di era Orde Baru (Orba) ini belum mengetahui kapan waktunya. Karena, hingga kini Habibie masih mencar waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan dengan para sesepuh itu.
Dengan demikian, Partai Golkar bisa terus melanjutkan khitah sebagai kekuatan politik di dalam menghadapi berbagai agenda organisasi, khususnya agenda politik pada 2015.
"Sudah cukup banyak agenda politik yang dihadapi parpol. Dalam semangat itulah kami mengharapkan Partai Golkar akan ikut serta dalam menghadapi berbagai agenda politik," tuturnya.
Akbar mengaku, telah bertemu dengan Ical dan MS Hidayat untuk mencapai kesepakatan yang mengarah pada ishlah. Sayangnya, Akbar belum bisa memastikan kapan pertemuan kubu Ical dan Agung Laksono akan terjadi.
"Kami sepakat kalau kami akan islah. Ya itu kan (opsi) hanya mungkin kalau kita sudah bertemu. Dari pihak Aburizal dan Agung Laksono nanti baru bisa diketahui apa opsi-opsinya. Format islah itu baru diketahui kalau ada pertemuan," katanya.
Lebih jauh Akbar menuturkan, bila dirinya terus membangun komunikasi politik dengan Priyo Budi Santoso dan Zainudin Amali, termasuk dengan Agung Laksono. Namun, sampai sekarang memang belum ada respons dari Agung Laksono.
"Ical memang menugaskan MS Hidayat untuk berkomunikasi dengan orang-orang di Agung Laksono. Saya belum tahu hasil pendekatan MS Hidayat," katanya.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung usai bertemu Habibie dikediamannya, Kompleks Patra Kuningan No XIII, Jakarta Selatan, Senin 15 Desember 2014.
"Beliau (Habibie) concern, amat prihatin, dengan terjadinya dua organisasi. Beliau berpikir, dalam hari-hari mendatang untuk bisa mengundang atau mengajak para sesepuh lain mencari solusi yang tepat, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Golkar dengan satu harapan bisa terwujud rekonsiliasi, atau islah," katanya.
Meski demikian, kata Akbar, mantan Menteri Menristek di era Orde Baru (Orba) ini belum mengetahui kapan waktunya. Karena, hingga kini Habibie masih mencar waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan dengan para sesepuh itu.
Dengan demikian, Partai Golkar bisa terus melanjutkan khitah sebagai kekuatan politik di dalam menghadapi berbagai agenda organisasi, khususnya agenda politik pada 2015.
"Sudah cukup banyak agenda politik yang dihadapi parpol. Dalam semangat itulah kami mengharapkan Partai Golkar akan ikut serta dalam menghadapi berbagai agenda politik," tuturnya.
Akbar mengaku, telah bertemu dengan Ical dan MS Hidayat untuk mencapai kesepakatan yang mengarah pada ishlah. Sayangnya, Akbar belum bisa memastikan kapan pertemuan kubu Ical dan Agung Laksono akan terjadi.
"Kami sepakat kalau kami akan islah. Ya itu kan (opsi) hanya mungkin kalau kita sudah bertemu. Dari pihak Aburizal dan Agung Laksono nanti baru bisa diketahui apa opsi-opsinya. Format islah itu baru diketahui kalau ada pertemuan," katanya.
Lebih jauh Akbar menuturkan, bila dirinya terus membangun komunikasi politik dengan Priyo Budi Santoso dan Zainudin Amali, termasuk dengan Agung Laksono. Namun, sampai sekarang memang belum ada respons dari Agung Laksono.
"Ical memang menugaskan MS Hidayat untuk berkomunikasi dengan orang-orang di Agung Laksono. Saya belum tahu hasil pendekatan MS Hidayat," katanya.
(mhd)