Indeks Demokrasi Indonesia Naik

JAKARTA - Indeks demokrasi Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Secara umum pada 2014 skor agregat indeks demokrasi Tanah Air menurut Konsorsium Indeks Demokrasi Asia (CADI) naik menjadi 5,42 dari sebelumnya 4,97 pada 2013.

Namun kenaikan indeks demokrasi tersebut dinilai tidak terlalu tinggi. “Jika skornya 1-10, indeks demokrasi Indonesia masih rendah meski meningkat dari tahun sebelumnya. Kenaikannya 0,24 tidak signifikan,” kata peneliti Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) Yolanda Panjaitan saat acara “Publikasi Hasil Riset Indeks Demokrasi Asia, Kasus Indonesia 2014” kemarin di Gedung Pascasarjana UI Jakarta. Indeks demokrasi Indonesia 2014 tertinggi di bidang politik, yakni dengan skor 6,27.

Meningkatnya skor politik menunjukkan ranah politik cenderung mengalami demonopolisasi. Itu bisa dilihat pada persainganketatpartaipolitikpadaPemilu Legislatif2014, yaitu PDIPmeraih suara 18,95%, Partai Golkar 14,75%, Partai Gerindra 11,81%. “Persaingan antarelite oligarkissemakinketatsehinggamonopoli kekuatan politik mendapat tantangan. Partisipasipolitikwargajugasemakinmeningkatdalam momen elektoral,” katanya.

Namun demokrasi bukan melulu urusan politik. Menurut pengamat politik UI Panji Anugrah Permana, kenaikan indeks demokrasi Indonesia hanyalah pada ranah politik, sedangkan indeks demokrasi di bidang ekonomi pada 2014 justru mengalami penurunan dengan skor 4,41. Tahun sebelumnya indeks demokrasi ekonomi ini 4,49. Skor tersebut, menurut Panji, menunjukkan bertahannya struktur ekonomi yang monopolistik serta rendahnya pluralisasi di ranah ekonomi.

Khoirul muzakki