China-Australia Perkuat Kerja Sama Militer

Kamis, 04 Desember 2014 - 12:04 WIB
China-Australia Perkuat Kerja Sama Militer
China-Australia Perkuat Kerja Sama Militer
A A A
BEIJING - China dan Australia memulai babak baru. Kedua negara tersebut dilaporkan sepakat meningkatkan hubungan kerja sama militer.

Langkah yang dilakukan China dinilai merupakan hal yang positif dan membanggakan. Faktanya, mereka masih mampu mempertahankan kepercayaan dari Australia sejak beberapa tahun yang lalu.

Namun, pergerakan maju China mengejutkan sebagian pihak. Sebab, Australia merupakan mitra besar Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Persaingan antara China dan AS sangat sengit di berbagai bidang. Kedua negara bahkan tak jarang mengalami gesekan. Situasi politik antara China dan Jepang juga terkadang tidak jauh berbeda. Apalagi, China dan Jepang, termasuk Korea Selatan, sampai saat ini masih belum menyelesaikan sengketa Laut China Timur.

Australia pernah menyatakan akan membantu proses perdamaian di dunia. Salah satunya mengenai penyelesaian sengketa Laut China Timur yang dialami Jepang. Mereka juga ingin memperbesar kapasitas untuk marinir. Dorongan itu dipicu oleh peningkatan hubungan kerja sama militer antara Australia dan Jepang.

BerdasarkanlaporanXinhua, China dan Australia menyepakati peningkatan hubungan kerja sama militer seusai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G- 20 di Brisbane, Australia, pada November. Saat itu Presiden Xi Jinping tidak hanya membahas mengenai kerja sama ekonomi, melainkan juga mengenai kerja sama militer. Wakil Kepala Komisi Militer Pusat China Fan Changlong menyambut baik hubungan kerja sama militer ini.

“Peningkatan hubungan militer ini merupakan bentuk baru kepercayaan politik tingkat tinggi antar kedua negara. Hubungan militer akan selalu menempa bagian penting dalam hubungan bilateral,” ujar Fan, dikutip AFP. Fan juga pernah bertemu dan berunding dengan Kepala Militer Australia Mark Binskin dan Sekretaris Pertahanan Australia Dennis Richardson. Richardson bahkan sempat terbang ke China untuk mengikuti dialog strategi tahunan.

China juga bisa dengan leluasa berlatih dan melakukan latihan gabungan dengan Australia. Hubungan antara China dan Australia sangat erat. Kedua negara saling bahu membahu dalam misi pencarian Maskapai Penerbangan Malaysia, MH370, yang diduga hilang di Samudera Pasifik. China dan Australia juga bekerja sama menjaga perdamaian, mengampanyekan antiterorisme, melakukan latihan gabungan, dan tukar pelajar.

Menurut Fan, kesuksesan kerja sama tersebut membuat China semakin memiliki nilai, terutama dalam menarik negara sahabat dalam menjalin hubungan kerja sama militer. Faktanya, hubungan antara China dengan negara-negara Asia tidak pernah merosot, kendati diganggu dengan beberapa isu dan sengketa wilayah. Australia juga mengakui China merupakan mitra yang penting.

Menurut Richardson, China dan Australia memiliki total 45 poin penting dalam kerja sama atau pertukaran militer yang diluncurkan pada 2014. Senior militer Australia ini mengatakan, peningkatan kerja sama demi menjaga hubungan kedua negara. Senada dengan Richardson, Binskin menilai Australia perlu mengembangkan hubungan dengan militer China.

“Ini penting. Saya berharap, pasukan tentara kedua negara dapat meningkatkan kerjasama secara praktik. Kami juga bisa melakukan pertukaran pada level yang beragam di semua area,” katanya, dilansir Chinadaily . Namun, kerja sama ini sempat tercoreng setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop menyatakan bahwa China tidak menghargai kelemahan pada Juli lalu.

Dia juga menyampaikan, Canberra hanya bisa berharap yang terbaik saat mengelola yang terburuk dalam acuannya melakukan kerja sama dengan China.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1305 seconds (0.1#10.140)