Antisipasi Narkoba, Orangtua Diminta Awasi Pergaulan Anak
A
A
A
JAKARTA - Maraknya peredaran narkoba mewajibkan orangtua untuk selalu waspada agar barang haram itu tidak masuk dalam lingkungan keluarga.
Setiap orangtua harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi keluarga dari peredaran gelap narkoba.
Psikolog Oriza Satifa mengatakan, ada beberapa masalah pada remaja yang perlu diketahui oleh orangtua.
Menurutnya, pada masa ini, remaja akan mulai berhadapan dengan masalah orang dewasa seperti menyukai lawan jenis (cinta), pergaulan, gaya hidup serta konflik.
"Nah di sinilah peran penting orangtua dalam membimbing mereka," ujar Oriza saat menjadi nara sumber pada acara pengenalan bahaya narkoba kepada wali murid SMP Islam Al Azhar 6, Bekasi, Rabu (3/12/2014).
Dia menambahkan, kalau orangtua gagal membimbing anak dalam proses menuju masa remaja maka perilaku menyimpang seperti seks bebas, narkoba, mabuk, judi, dan tawuran bisa saja terjadi dalam kelurga.
"Orangtua harus bisa memposisikan menjadi sahabat dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak," tegasnya.
Sementara, artis Donny Kesuma yang hadir dalam acara tersebut menyarankan kepada orangtua, agar pandai menggali persoalan yang dihadapi oleh anak.
"Jangan biarkan anak memecahkan persolannya sendiri," ujar Donny.
Donny yang memiliki tiga orang anak ini menerangkan, penggunaan internet pada remaja perlu dibatasi bukan dilarang. Sebab, Internet penting tapi orangtua harus tahu anaknya membuka situs apa.
"Di keluarga, penggunaan internet saya kontrol. Kalau anak-anak saya mau menggunakan internet harus ke kamar saya cerita Donny. Dengan begitu saya tau anak saya membuka situs apa saja," urai Donny.
Sedangkan, Kasubdit Media Elektronik, Deputi Pencegahan BNN, Kombes Chotidjah mengatakan, orang harus memperhatikan perilaku anak sejak dini. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan sebaiknya segera ditangani.
"Harus dicari akar permasalahannya apa. Selain itu, orangtua harus mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai agama," ungkapnya.
"Dengan demikian anak memiliki bekal moral yang cukup ketika bergaul dalam masyarakat. Kalau anak memiliki prinsip yang teguh serta didukung dengan keimanan yang kuat, insya Allah berhasil," tutup Chotidjah.
Setiap orangtua harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi keluarga dari peredaran gelap narkoba.
Psikolog Oriza Satifa mengatakan, ada beberapa masalah pada remaja yang perlu diketahui oleh orangtua.
Menurutnya, pada masa ini, remaja akan mulai berhadapan dengan masalah orang dewasa seperti menyukai lawan jenis (cinta), pergaulan, gaya hidup serta konflik.
"Nah di sinilah peran penting orangtua dalam membimbing mereka," ujar Oriza saat menjadi nara sumber pada acara pengenalan bahaya narkoba kepada wali murid SMP Islam Al Azhar 6, Bekasi, Rabu (3/12/2014).
Dia menambahkan, kalau orangtua gagal membimbing anak dalam proses menuju masa remaja maka perilaku menyimpang seperti seks bebas, narkoba, mabuk, judi, dan tawuran bisa saja terjadi dalam kelurga.
"Orangtua harus bisa memposisikan menjadi sahabat dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak," tegasnya.
Sementara, artis Donny Kesuma yang hadir dalam acara tersebut menyarankan kepada orangtua, agar pandai menggali persoalan yang dihadapi oleh anak.
"Jangan biarkan anak memecahkan persolannya sendiri," ujar Donny.
Donny yang memiliki tiga orang anak ini menerangkan, penggunaan internet pada remaja perlu dibatasi bukan dilarang. Sebab, Internet penting tapi orangtua harus tahu anaknya membuka situs apa.
"Di keluarga, penggunaan internet saya kontrol. Kalau anak-anak saya mau menggunakan internet harus ke kamar saya cerita Donny. Dengan begitu saya tau anak saya membuka situs apa saja," urai Donny.
Sedangkan, Kasubdit Media Elektronik, Deputi Pencegahan BNN, Kombes Chotidjah mengatakan, orang harus memperhatikan perilaku anak sejak dini. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan sebaiknya segera ditangani.
"Harus dicari akar permasalahannya apa. Selain itu, orangtua harus mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai agama," ungkapnya.
"Dengan demikian anak memiliki bekal moral yang cukup ketika bergaul dalam masyarakat. Kalau anak memiliki prinsip yang teguh serta didukung dengan keimanan yang kuat, insya Allah berhasil," tutup Chotidjah.
(maf)