Ical Bakal Menang Aklamasi
A
A
A
BALI - Aburizal Bakrie (Ical) berpeluang terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum DPP Partai Golkar. Ical dipastikan menjadi calon tunggal ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Nusa Dua, Bali, setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri.
Mundurnya Airlangga tersebut otomatis melempangkan jalan Ical menuju tampuk kepemimpinan partai beringin untuk kedua kalinya. Adapun alasan mundurnya Airlangga didasari ketidakpuasannya terhadap mekanisme di munas termasuk penyusunan tata tertib (tatib). Menanggapi pengunduran diri Airlangga, Ical mengatakan itu hak yang bersangkutan sebagai seorang kader.
“Itu keputusan pribadi beliau,” ujarnya singkat di lokasi munas Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tadi malam. Disinggung soal peluang aklamasi terhadapnya, Ical mengaku belum bisa memastikan karena ada 560 pemilik suara. “Setahu saya sudah 248 DPD (yang mendukung), yang lain belum ada suaranya,” ucap dia.
Sementara itu, saat menyampaikan pengunduran dirinya Airlangga mengatakan dia melihat proses munas sampai dengan paripurna pandangan umum dewan pimpinan daerah (DPD) penuh kejanggalan. Berdasarkan pengamatannya, proses munas dimulai dengan materi- materi yang tidak pernah dibahas dalam rapat pleno DPP.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut berproses, saya menyatakan menarik diri dari proses pencalonan di munas. Saya tidak bertanggung jawab terhadap hasil keputusan munas selanjutnya,” ujar dia di lobi utama Hotel Westin tadi malam. Ketua DPP Golkar itu menjelaskan, pasal yang sangat memberatkan adalah perihal mekanisme pencalonan ketua umum yang berdasarkan AD/ART itu dilaksanakan melalui voting tertutup dua putaran.
“Putaran pertama adalah 30% itu cukup untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua umum. Namun dalam tatib (tata tertib) diubah, voting tertutup diubah menjadi surat dukungan dan surat dukungan itu berubah lagi harus ditandatangani pada periode munas,” ucapnya.
Menurutnya, harusnya panitia mengumumkan persyaratan calon yang mesti dipenuhi karena dirinya sudah memperoleh dukungan lebih dari 40%. “Saya sudah mendapat 251 surat dan ini minta dikonversi menjadi surat baru. Surat yang dikeluarkan sebelum munas dianggap tidak berlaku,” katanya.
Meski menyatakan mundur dari calonketuaumum, Airlangga mengaku tetap berada di Golkar dan akan menjaga nama baik partai tersebut. Dia juga menjamin tidak akan membentuk partai baru. “Walaupun saya menarik diri, saya tetap di Golkar. Saya hanya prihatin dengan kondisi ini dan saya minta ke teman-teman untuk mengawalnya,” ujar dia.
Sebelum Airlangga mundur dari arena munas, tanda-tanda Ical bakal terpilih aklamasi sudah terlihat saat dia menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai ketua umum yang di sambul aplaus peserta munas. Ical mengakui secara umum peserta munas menerima laporannya tersebut. Adapun pandangan umum peserta munas atas laporan pertanggungjawaban Ical tersebut masih dibacakan hingga pukul 23.00 Wita tadi malam.
Selain membacakanpandanganumum, dikabarkan peserta munas juga sekaligus akan menyatakan deklarasi dukungan kepada Ical untuk kembali memimpin Golkar. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Ical lengkap dan komprehensif serta menggambarkan langkah yang akan dilakukan DPP dalam kurun waktu lima tahun.
“Secara jujur (Ical) mengakui kekurangan, khususnya berkaitan dengan perolehan suara. Juga mengakui ketidakberhasilannya sebagai calon presiden dan wakil presiden,” jelasnya. Akbar juga mengapresiasi Ical yang berani menyampaikan sisi keberhasilannya terutama di dalam pemilihan kepala daerah. “Ini jelas menunjukkan prestasi menggembirakan, target 51% kemenangan berhasil menang 59%,” ujar dia.
Kemarin, sidang paripurna pertama membahas sejumlah agenda munas, di antaranya penetapantatibmunas, pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), kemudian laporan pertanggungjawaban ketua umum. Rapat yang digelar di Ruang Mangupura mulai pukul 09.00 Wita ini berjalan lancar. Tidak ada perubahan terhadap sejumlah agenda, termasuk saat mendengarkan laporan pertanggungjawaban Ical.
Pandangan umum terhadap laporan pertanggungjawaban Ical yang sedianya dilakukan pukul 19.00 Wita baru digelar sekitar pukul 22.00 Wita. Ketua DPD I Provinsi Banten Ratu Tatu mengatakan, pihaknya menerima laporan pertanggungjawaban Ical beserta seluruh pengurus. “Hal itu saya sampaikan di pandangan umum dan kami mengajukan ketua umum untuk maju lagi,” ucapnya.
Ratu Tatu berharap, jika Ical terpilihkembali, Golkarbisadibawa menjadi pemenang pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dan kekurangan-kekurangan yang ada harus dievaluasi. Selain persoalan teknis, beredarnyarekamanmiripsuaraKetua Steering Committee (SC) Munas IX Golkar Nurdin Halid yang tengah memimpin rapat juga menarik perhatian peserta munas kemarin.
Pada rekaman tersebut, suara mirip Nurdin terdengar menyiapkan skenario pemenangan untuk Ical. Namun Nurdin Halid membantah itu sebagai rapat untuk skenario pemenangan. “Mana rekamannya? KitabiasarapatdenganDPDI, ya, itu pertemuan biasa,” katanya.
Tutup Pintu Islah
Sebelumnya Ical dan Agung Laksono sama-sama menutup pintu islah seperti yang diusulkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Menurut Ical, sudah tidak ada lagi tawaran atas islah karena munas sudah berjalan sesuai dengan keputusan rapimnas.
“Tidak, tidak ada lagi tawaran itu. Sudah lewat,” ujarnya seusai mengikuti rapat paripurna pertama kemarin. Menurutnya, islah baru akan dilakukan setelah Munas Bali selesai digelar. “Jadi nanti setelah ini munas kita bikin islah, itu bisa kapan saja. Sebab sudah diberi kesempatan beberapa hari dia (Agung dkk) tidak mau, ya, sudah,” ucapnya.
Sementara itu, Agung Laksono mengaku sudah mengetahui rencana Akbar Tanjung yang mengajaknya untuk bertemu di Bali sejak Sabtu (29/11). Namun Agung menolak ajakan tersebut dan menyatakan telah menutup pintu islah dengan Ical. “Tidak usah lagi buru-buru islah. Munas sudah jalan terus, mau apa lagi,” katanya.
Karena tidak mendapatkan titik temu, Agung bersama rombongan memutuskan untuk meninggalkan Bali kemarin. Di sisi lain, Akbar Tanjung mengatakan, agenda munas yang terkait dengan materi munas tidak akan berubah kecuali ada kesepakatan antara Ical dan Agung.
“Jadi bisa saja nanti khusus untuk pemilihan ketua umum ditawarkan untuk ditunda, jadi masih terbuka upaya islah,” kata Akbar.
Sucipto
Mundurnya Airlangga tersebut otomatis melempangkan jalan Ical menuju tampuk kepemimpinan partai beringin untuk kedua kalinya. Adapun alasan mundurnya Airlangga didasari ketidakpuasannya terhadap mekanisme di munas termasuk penyusunan tata tertib (tatib). Menanggapi pengunduran diri Airlangga, Ical mengatakan itu hak yang bersangkutan sebagai seorang kader.
“Itu keputusan pribadi beliau,” ujarnya singkat di lokasi munas Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tadi malam. Disinggung soal peluang aklamasi terhadapnya, Ical mengaku belum bisa memastikan karena ada 560 pemilik suara. “Setahu saya sudah 248 DPD (yang mendukung), yang lain belum ada suaranya,” ucap dia.
Sementara itu, saat menyampaikan pengunduran dirinya Airlangga mengatakan dia melihat proses munas sampai dengan paripurna pandangan umum dewan pimpinan daerah (DPD) penuh kejanggalan. Berdasarkan pengamatannya, proses munas dimulai dengan materi- materi yang tidak pernah dibahas dalam rapat pleno DPP.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut berproses, saya menyatakan menarik diri dari proses pencalonan di munas. Saya tidak bertanggung jawab terhadap hasil keputusan munas selanjutnya,” ujar dia di lobi utama Hotel Westin tadi malam. Ketua DPP Golkar itu menjelaskan, pasal yang sangat memberatkan adalah perihal mekanisme pencalonan ketua umum yang berdasarkan AD/ART itu dilaksanakan melalui voting tertutup dua putaran.
“Putaran pertama adalah 30% itu cukup untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua umum. Namun dalam tatib (tata tertib) diubah, voting tertutup diubah menjadi surat dukungan dan surat dukungan itu berubah lagi harus ditandatangani pada periode munas,” ucapnya.
Menurutnya, harusnya panitia mengumumkan persyaratan calon yang mesti dipenuhi karena dirinya sudah memperoleh dukungan lebih dari 40%. “Saya sudah mendapat 251 surat dan ini minta dikonversi menjadi surat baru. Surat yang dikeluarkan sebelum munas dianggap tidak berlaku,” katanya.
Meski menyatakan mundur dari calonketuaumum, Airlangga mengaku tetap berada di Golkar dan akan menjaga nama baik partai tersebut. Dia juga menjamin tidak akan membentuk partai baru. “Walaupun saya menarik diri, saya tetap di Golkar. Saya hanya prihatin dengan kondisi ini dan saya minta ke teman-teman untuk mengawalnya,” ujar dia.
Sebelum Airlangga mundur dari arena munas, tanda-tanda Ical bakal terpilih aklamasi sudah terlihat saat dia menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai ketua umum yang di sambul aplaus peserta munas. Ical mengakui secara umum peserta munas menerima laporannya tersebut. Adapun pandangan umum peserta munas atas laporan pertanggungjawaban Ical tersebut masih dibacakan hingga pukul 23.00 Wita tadi malam.
Selain membacakanpandanganumum, dikabarkan peserta munas juga sekaligus akan menyatakan deklarasi dukungan kepada Ical untuk kembali memimpin Golkar. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Ical lengkap dan komprehensif serta menggambarkan langkah yang akan dilakukan DPP dalam kurun waktu lima tahun.
“Secara jujur (Ical) mengakui kekurangan, khususnya berkaitan dengan perolehan suara. Juga mengakui ketidakberhasilannya sebagai calon presiden dan wakil presiden,” jelasnya. Akbar juga mengapresiasi Ical yang berani menyampaikan sisi keberhasilannya terutama di dalam pemilihan kepala daerah. “Ini jelas menunjukkan prestasi menggembirakan, target 51% kemenangan berhasil menang 59%,” ujar dia.
Kemarin, sidang paripurna pertama membahas sejumlah agenda munas, di antaranya penetapantatibmunas, pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), kemudian laporan pertanggungjawaban ketua umum. Rapat yang digelar di Ruang Mangupura mulai pukul 09.00 Wita ini berjalan lancar. Tidak ada perubahan terhadap sejumlah agenda, termasuk saat mendengarkan laporan pertanggungjawaban Ical.
Pandangan umum terhadap laporan pertanggungjawaban Ical yang sedianya dilakukan pukul 19.00 Wita baru digelar sekitar pukul 22.00 Wita. Ketua DPD I Provinsi Banten Ratu Tatu mengatakan, pihaknya menerima laporan pertanggungjawaban Ical beserta seluruh pengurus. “Hal itu saya sampaikan di pandangan umum dan kami mengajukan ketua umum untuk maju lagi,” ucapnya.
Ratu Tatu berharap, jika Ical terpilihkembali, Golkarbisadibawa menjadi pemenang pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dan kekurangan-kekurangan yang ada harus dievaluasi. Selain persoalan teknis, beredarnyarekamanmiripsuaraKetua Steering Committee (SC) Munas IX Golkar Nurdin Halid yang tengah memimpin rapat juga menarik perhatian peserta munas kemarin.
Pada rekaman tersebut, suara mirip Nurdin terdengar menyiapkan skenario pemenangan untuk Ical. Namun Nurdin Halid membantah itu sebagai rapat untuk skenario pemenangan. “Mana rekamannya? KitabiasarapatdenganDPDI, ya, itu pertemuan biasa,” katanya.
Tutup Pintu Islah
Sebelumnya Ical dan Agung Laksono sama-sama menutup pintu islah seperti yang diusulkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Menurut Ical, sudah tidak ada lagi tawaran atas islah karena munas sudah berjalan sesuai dengan keputusan rapimnas.
“Tidak, tidak ada lagi tawaran itu. Sudah lewat,” ujarnya seusai mengikuti rapat paripurna pertama kemarin. Menurutnya, islah baru akan dilakukan setelah Munas Bali selesai digelar. “Jadi nanti setelah ini munas kita bikin islah, itu bisa kapan saja. Sebab sudah diberi kesempatan beberapa hari dia (Agung dkk) tidak mau, ya, sudah,” ucapnya.
Sementara itu, Agung Laksono mengaku sudah mengetahui rencana Akbar Tanjung yang mengajaknya untuk bertemu di Bali sejak Sabtu (29/11). Namun Agung menolak ajakan tersebut dan menyatakan telah menutup pintu islah dengan Ical. “Tidak usah lagi buru-buru islah. Munas sudah jalan terus, mau apa lagi,” katanya.
Karena tidak mendapatkan titik temu, Agung bersama rombongan memutuskan untuk meninggalkan Bali kemarin. Di sisi lain, Akbar Tanjung mengatakan, agenda munas yang terkait dengan materi munas tidak akan berubah kecuali ada kesepakatan antara Ical dan Agung.
“Jadi bisa saja nanti khusus untuk pemilihan ketua umum ditawarkan untuk ditunda, jadi masih terbuka upaya islah,” kata Akbar.
Sucipto
(ars)