Membingkai Objek Utama

Minggu, 30 November 2014 - 11:12 WIB
Membingkai Objek Utama
Membingkai Objek Utama
A A A
Membuat komposisi foto menarik bisa dilakukan dengan beragam cara, termasuk di antaranya menempatkan objek utama di antara foreground (latar depan) atau kerap disebut dengan teknik framing.

Selain menambah keindahan, teknik ini juga efektif untuk menambah nuansa kedalaman pada komposisi foto. Keuntungan lain dalam penggunaan teknik ini adalah mampu menarik perhatian penikmat foto ke objek utama yang kita hadirkan dalam komposisi. Bingkai dalam komposisi foto, inilah konsep utama teknik framing dan kerap diterapkan oleh para fotografer saat memotret suasana perkotaan ataupun dalam travel photography.

Banyak yang bisa kita manfaatkan untuk dijadikan sebagai bingkai, termasuk di antaranya struktur bangunan buatan manusia seperti pintu gerbang. Lubang atau celah di antara foreground yang kita dapatkan akan membuat efek garis yang berbeda di tepian komposisi foto. Menggunakan foreground sebagai bingkai alami juga merupakan cara untuk menutup bidang komposisi yang kurang menarik semisal langit yang kelabu.

Dalam panduan singkat berikut ini akan ditunjukkan tip sederhana menemukan foreground yang baik dan menjadikannya sebagai bingkai dalam komposisi. 1. Mencari bingkai alami. Menemukan bingkai alami di sekeliling lokasi pemotretan membutuhkan sedikit kecerdikan, tetapi sekalinya mata terbiasa, benda yang baik digunakan sebagai bingkai akan terlihat di manamana.

Banyak benda di sekeliling yang bisa kita manfaatkan, misalnya celah di antara dua pohon sebagai bingkai untuk memotret satu bangunan. Biasakanlah mengubah level atau tinggi posisi memotret untuk memastikan objek utama terbingkai dengan baik oleh foreground. 2. Manfaatkan celah bangunan. Lubang pada bangunan buatan manusia menjadi salah satu pilihan untuk teknik ini.

Lengkungan atau celah berpola dari jendela bisa dimanfaatkan sebagai bingkai. Salah satu contohnya bisa dilihat pada foto karya fotografer Aziz Indra yang menempatkan objek utamanya, yaitu Menara BCA yang tertutup kabut di tengah jendela saat ia memotret di puncak salah satu gedung bertingkat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, itu. 3.

Gunakan shooting mode A/Av. Untuk hasil terbaik dalam penerapan teknik ini, gunakanlah menu pemotretan A/Av (aperture priority mode ) pada kamera. Tak hanya kamera DSLR, kamera compact digital pun rata-rata memiliki fitur ini. Fitur ini memberikan kita kontrol kedalaman ruang tajam pada hasil foto. Putuskan dengan baik seberapa jelas kita ingin foreground terlihat dalam komposisi.

Semakin besar angka aperture /diafragma semakin tajam pula bingkai terlihat, begitu pula sebaliknya. Terakhir yang perlu diperhatikan jika menggunakan teknik ini untuk memotret, jangan gunakan flash. Cahaya dari flash justru akan menerangi foreground yang awalnya kita maksudkan sebagai bingkai dalam komposisi foto dan hasilnya tentu saja akan berbeda dari tujuan semula.

Arie yudhistira
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8578 seconds (0.1#10.140)