Obama Dukung Hillary sebagai Capres
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyatakan dukungannya kepada Hillary Clinton untuk memperebutkan kursi calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.
Obama sangat berharap Hillary dapat menyapu kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016 setelah Demokrat kalah dalam perebutan kursi Senat dan DPR pada pemilu sela beberapa waktu lalu. ”Hillary Clinton akan menjadi presiden hebat jika dia maju ke Gedung Putih pada 2016,” kata Obama kepada ABC News yang disiarkan pada Minggu (23/11) waktu setempat.
”Hillary pernah tidak sepakat dengan saya dalam beberapa hal dan itu akan menjadi penyambutan luar biasa bagi pemilih setelah saya berkuasa selama delapan tahun,” ungkap Obama. Beberapa hal yang ditentang Hillary adalah sikap Obama yang tidak ingin mempersenjatai pemberontak Suriah.
Menurut Hillary, pemberian senjata kepada pemberontak merupakan hal penting untuk menyelesaikan konflik. Namun, Hillary memberikan dukungan penuh kepada Obama dalam isu imigrasi. Padahal, banyak pihak menganggap isu imigrasi yang diusung Obama akan menjadi bom waktu bagi Hillary. ”Saya sangat yakin kalau saya telah mendapatkan calon presiden dari Partai Demokrat,” katanya.
”Saya akan melakukan apa pun yang dapat lakukan untuk menjamin kandidat saya bisa sukses. Jika dia (Hillary sebagai capres Demokrat), saya pikir dia akan menjadi kandidat yang kuat,” tutur Obama. Salah satu hal wajib yang menjadi syarat mutlak adalah teguh terhadap pendirian dan pendapat yang diyakininya.
Obama meyakini Hillary sebagai kandidat presiden juga memiliki catatan yang bersih dan awalan yang menyegarkan. ”Mereka mungkin tidak menginginkan saya ikut berkampanye presiden terlalu sering,” keluh Obama. Dia juga mengutarakan pemilih AS menginginkan ”bau mobil baru” pada Pemilu 2016. ”Mereka menginginkan sesuatu yang tidak memiliki kesamaan dengan saya,” ujar presiden kulit hitam pertama AS ini.
Juru bicara Nick Merrill menolak berkomentar mengenai dukungan Obama itu. Hillary diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya awal tahun depan. Selama beberapa bulan terakhir, Hillary telah menggalang kekuatan untuk maju ke Gedung Putih. Hillary lebih aktif dalam berbagai kampanye pada pemilu sela meski dominasi Republik memang cukup kuat sehingga mendominasi kursi Senat dan DPR.
Selama kampanye pemilu sela yang lalu, Hillary keliling AS untuk membantu kampanye para kandidat gubernur dari Partai Demokrat. Berpengalaman sebagai ibu negara sejak Bill Clinton terpilih sebagai presiden pada 1992 dan pernah menjadi menteri luar negeri pada periode pertama pemerintahan Obama menjadi modal utama bagi Hillary.
Citra internasional yang dibuktikan saat dia menjadi menlu juga menjadikan publik AS memiliki harapan mendalam kepadanya. Kekalahan dalam perebutan nominasi kandidat presiden dari Partai Demokrat pada 2008 juga menjadi modal kuat bagi Hillary. Apalagi, Hillary selalu merajaihasildalamberbagaijajakpendapat.
Delapan dari 10 pemilih Demokrat memiliki pandangan positif tentang Hillary. Salah satu figur politisi Demokrat lain yang disebut tertarik mencalonkan diri sebagai presiden adalah Wakil Presiden Joe Biden. Jajak pendapat juga menyebutkan 71% responden memfavoritkan Biden. Sedangkan jajak pendapat yang digelar WSJ/ NBC menunjukkan dukungan terhadap Hillary menurun ke titik 43% pada September lalu dibandingkan pada 2009 yang mencapai 59%.
Dukungan terhadap Hillary akan semakin melorot dengan kebijakan imigrasi yang digencarkan Obama yang akan membahayakan Demokrat atau kandidat presiden lain dari partai itu. Kuatnya dukungan terhadap Hillary pada pemilu presiden sepertinya mengulangi dinasti politik di AS. Hillary tidak sendirian.
Mantan Gubernur Florida Jeb Bush, yang mana ayah dan saudaranya pernah menjadi presiden AS, juga diperkirakan akan meramaikan Pemilu Presiden 2016. Ayah Jeb Bush adalah George H W Bush yang terpilih sebagai presiden pada 1988. Dia dikalahkan Bill Clinton pada 1992. Sementara saudara lakilaki Jeb Bush, George W Bush, mengalahkan Al Gore pada 2000. Dalam beberapa jajak pendapat pendukung Republik, nama Jeb Bush berulang kali difavoritkan.
Andika hendra m
Obama sangat berharap Hillary dapat menyapu kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016 setelah Demokrat kalah dalam perebutan kursi Senat dan DPR pada pemilu sela beberapa waktu lalu. ”Hillary Clinton akan menjadi presiden hebat jika dia maju ke Gedung Putih pada 2016,” kata Obama kepada ABC News yang disiarkan pada Minggu (23/11) waktu setempat.
”Hillary pernah tidak sepakat dengan saya dalam beberapa hal dan itu akan menjadi penyambutan luar biasa bagi pemilih setelah saya berkuasa selama delapan tahun,” ungkap Obama. Beberapa hal yang ditentang Hillary adalah sikap Obama yang tidak ingin mempersenjatai pemberontak Suriah.
Menurut Hillary, pemberian senjata kepada pemberontak merupakan hal penting untuk menyelesaikan konflik. Namun, Hillary memberikan dukungan penuh kepada Obama dalam isu imigrasi. Padahal, banyak pihak menganggap isu imigrasi yang diusung Obama akan menjadi bom waktu bagi Hillary. ”Saya sangat yakin kalau saya telah mendapatkan calon presiden dari Partai Demokrat,” katanya.
”Saya akan melakukan apa pun yang dapat lakukan untuk menjamin kandidat saya bisa sukses. Jika dia (Hillary sebagai capres Demokrat), saya pikir dia akan menjadi kandidat yang kuat,” tutur Obama. Salah satu hal wajib yang menjadi syarat mutlak adalah teguh terhadap pendirian dan pendapat yang diyakininya.
Obama meyakini Hillary sebagai kandidat presiden juga memiliki catatan yang bersih dan awalan yang menyegarkan. ”Mereka mungkin tidak menginginkan saya ikut berkampanye presiden terlalu sering,” keluh Obama. Dia juga mengutarakan pemilih AS menginginkan ”bau mobil baru” pada Pemilu 2016. ”Mereka menginginkan sesuatu yang tidak memiliki kesamaan dengan saya,” ujar presiden kulit hitam pertama AS ini.
Juru bicara Nick Merrill menolak berkomentar mengenai dukungan Obama itu. Hillary diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya awal tahun depan. Selama beberapa bulan terakhir, Hillary telah menggalang kekuatan untuk maju ke Gedung Putih. Hillary lebih aktif dalam berbagai kampanye pada pemilu sela meski dominasi Republik memang cukup kuat sehingga mendominasi kursi Senat dan DPR.
Selama kampanye pemilu sela yang lalu, Hillary keliling AS untuk membantu kampanye para kandidat gubernur dari Partai Demokrat. Berpengalaman sebagai ibu negara sejak Bill Clinton terpilih sebagai presiden pada 1992 dan pernah menjadi menteri luar negeri pada periode pertama pemerintahan Obama menjadi modal utama bagi Hillary.
Citra internasional yang dibuktikan saat dia menjadi menlu juga menjadikan publik AS memiliki harapan mendalam kepadanya. Kekalahan dalam perebutan nominasi kandidat presiden dari Partai Demokrat pada 2008 juga menjadi modal kuat bagi Hillary. Apalagi, Hillary selalu merajaihasildalamberbagaijajakpendapat.
Delapan dari 10 pemilih Demokrat memiliki pandangan positif tentang Hillary. Salah satu figur politisi Demokrat lain yang disebut tertarik mencalonkan diri sebagai presiden adalah Wakil Presiden Joe Biden. Jajak pendapat juga menyebutkan 71% responden memfavoritkan Biden. Sedangkan jajak pendapat yang digelar WSJ/ NBC menunjukkan dukungan terhadap Hillary menurun ke titik 43% pada September lalu dibandingkan pada 2009 yang mencapai 59%.
Dukungan terhadap Hillary akan semakin melorot dengan kebijakan imigrasi yang digencarkan Obama yang akan membahayakan Demokrat atau kandidat presiden lain dari partai itu. Kuatnya dukungan terhadap Hillary pada pemilu presiden sepertinya mengulangi dinasti politik di AS. Hillary tidak sendirian.
Mantan Gubernur Florida Jeb Bush, yang mana ayah dan saudaranya pernah menjadi presiden AS, juga diperkirakan akan meramaikan Pemilu Presiden 2016. Ayah Jeb Bush adalah George H W Bush yang terpilih sebagai presiden pada 1988. Dia dikalahkan Bill Clinton pada 1992. Sementara saudara lakilaki Jeb Bush, George W Bush, mengalahkan Al Gore pada 2000. Dalam beberapa jajak pendapat pendukung Republik, nama Jeb Bush berulang kali difavoritkan.
Andika hendra m
(bbg)