Badai Salju Lumpuhkan AS

Jum'at, 21 November 2014 - 13:28 WIB
Badai Salju Lumpuhkan AS
Badai Salju Lumpuhkan AS
A A A
NEW YORK - Badai salju yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Amerika Serikat (AS) sejak Selasa (18/11) hingga Rabu (19/11) waktu setempat, telah menewaskan sedikitnya delapan orang.

Suhu beku melanda 50 negara bagian AS, termasuk Florida dan Hawaii, mengakibatkan gangguan transportasi parah. Di New York, ketebalan salju mencapai 1 meter hingga 1,8 meter, menyebabkan aktivitas warga terganggu. Badan Cuaca Nasional (NWS) AS menyebutkan, ketinggiansalju di beberapa tempat bisa mencapai rekor baru pada bulan ini, yaitu sekitar 1,9 meter.

”Badai salju ini merupakan peristiwa bersejarah yang akan memecahkan rekor,” kata Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo, dikutip BBC. Sementara menurut pemimpin eksekutif wilayah Erie, New York, Mark Poloncarz, wilayah Buffalo menerima akumulasi salju sejak dua hari lalu.

“Badai salju ini akan menyebabkan tumpukan salju hingga satu meter yang akan menjadi pemicu deklarasi bencana federal,” kata Poloncarz, dikutip AFP. Ribuan warga New York terperangkap di rumah mereka karena angin terlalu kuat dan jalan tertutup es. Hal ini juga menyebabkan berbagai kecelakaan lalu lintas di jalan tol dan penutupan sekolah.

New York telah memberlakukan status darurat bencana dan meminta warganya tetap berada di rumah. Otoritas fokus untuk memperbaiki jaringan listrik dan air yang terganggu akibat badai salju. Untuk menolong warga yang terjebak akibat salju, lebih dari 100 anggota Garda Nasional dikerahkan ke New York.

Mereka akan membantu membersihkan jalan dan menyingkirkan kendaraan yang ditinggalkan di jalanan. “Kita tidak mampu menyelesaikan ini sendirian. Banyak warga saya yang masih mengalami kesulitan dalam situasi bencana ini,” kata Poloncarz. Komisioner kesehatan wilayah Erie, Gale Burstein, mengatakan enam orang dilaporkan tewas di kawasan itu.

Mereka mengklaim telah menyelamatkan lima orang yang jatuh sakit. “Tiga orang meninggal dunia karena serangan jantung saat membersihkan salju. Satu orang lainnya meninggal saat menggunakan kendaraan pembersih salju,” katanya.

Media AS melaporkan, dua korban tewas lainnya meninggal di New Hampshire dan Michigan. Seperti dikutip USA Today, lebih dari 85 penerbangan di Bandara Internasional Buffalo/ Niagara, New York dibatalkan karena badai salju Rabu lalu. Sebelumnya, Selasa lalu 70 penerbangan juga ditunda karena landasan bandara tidak dapat dilalui pesawat.

Pembatalan juga terjadi di Bandara San Francisco dengan 40 penerbangan dibatalkan. ”Ini merupakan peristiwa ekstrem,” ujar Dave Zaff, petugas meteorologi NWS, kepada AFP. Dari sudut pandang cuaca, kata dia, ini akan menjadi peristiwa yang bersejarah. Badai salju kali ini akan diperparah dengan hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah AS.

“Ini akan menjadi suatu hal yang mengerikan,” kata pakar cuaca Chad Myers, dikutip CNN. Hujan diprediksi akan terjadi pada akhir pekan ini. “Hujan akan semakin memperburuk situasi,” tuturnya. Sementara itu, grup band rock asal New York, Interpol, terjebak selama 30 jam akibat badai salju di wilayah Buffalo, New York.

Mereka terpaksa menunda konsernya di Toronto, Kanada. “Masih terjebak selama 30 jam. Tak pernah melihat peristiwa seperti ini,” tulis Interpol dalam akunya di Twitter. Banyak warga New York yang tidak pernah melihat badai salju terparah yang terjadi November. Seperti Rick Gayhart mengaku tidak pernah melihat salju sepanjang hidupnya di Buffalo. Banyak warga New York yang terjebak di rumahnya.

“Kita tertimbun salju yang mengeliling rumah kita,” kata Chrissy Hazard, penduduk Buffalo, New York. John Jiloty, seorang warga di wilayah dekat Buffalo, New York, mengatakan, beberapa orang telah terjebak dalam mobil selama satu setengah hari. “Untungnya saya tidak mengalami hal terburuk. Ketebalan salju mencapai satu meter lebih,” ujar dia.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4812 seconds (0.1#10.140)