Belanda Siaga Flu Burung
A
A
A
AMSTERDAM - Pemerintah Belanda memusnahkan ribuan unggas dan memeriksa puluhan peternakan ayam setelah merebaknya wabah flu burung jenis H5N8 yang cukup membahayakan karena dapat menginfeksi manusia.
Kementerian Kesehatan Publik Belanda pada Minggu (16/11) waktu setempat melarang transportasi unggas di seluruh Belanda. Tindakan itu diambil setelah menemukan bentuk baru virus flu burung yang berbahaya di peternakan di Desa Hekendorp. Pihak otoritas kesehatan telah memusnahkan 150.000 unggas yang terinfeksi di peternakan di desa tersebut.
”Pemusnahan 150.000 ayam di Hekendorp, dekat Utrecht, seharusnya selesai pada Senin (kemarin),” kata Lex Denden dari Otoritas Keselamatan Produk Konsumen dan Makanan Belanda (NVWA), dikutip AFP. Mereka juga mengecek 16 peternakan unggas lainnya dalam radius 10 kilometer dari pusat wabah H5N8. ”Sejauh ini kita belum menemukan kasus lainnya,” terangnya.
Otoritas telah memberlakukan larangan pemindahan unggas dan telur secara nasional selama 72 jam. Peternakan di Hekendorp dilaporkan lebih banyak menjual telur dibandingkan unggas. Sebagian besar pasokan telur dari Hekendorp terdistribusi di dalam negeri Belanda dan juga diekspor ke Jerman.
”Sebagian besar telur dijual di Belanda,” kata pemilik peternakan unggas di Hekendorp, Piet Wilterburg. Dia juga membantah tentang adanya virus yang dikandung dalam telur produksinya. Wali Kota Hekendorp Pieter Verhoeve mendeklarasikan situasi darurat penutupan desa dan seluruh lalu lintas, kecuali petugas dan penduduk lokal.
Warga juga diminta untuk memeriksakan kondisi kesehatannya untuk mengetahui untuk apakah tertular H5N8 atau tidak. Menurut juru bicara Kementerian Ekonomi Belanda, Jan van Diepen, H5N8 merupakan jenis patologi dari virus flu burung yang sangat membahayakan. Manusia dapat terinfeksi jika melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
”Anda dapat tertular (H5N8) jika Anda sangat dekat secara intensif dan kontak langsung dengan burung yang terinfeksi,” kata Diepen, dikutip Reuters . Komisi Eropa kemarin langsung menggelar pertemuan untuk membahas kebijakan perlindungan darurat setelah virus flu burung dengan strain yang sangat menular (H5N8) ditemukan disebuah peternakan unggas di Belanda.
Mereka juga membahas bagaimana penyebaran virus tersebut. Komisi Eropa diperkirakan akan melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk pelarangan produk unggas ke negara anggota Uni Eropa dan negara lainnya. Sementara, para pakar kesehatan mengidentifikasi flu H5N8 awalnya terdeteksi di Asia. H5N8 pernah mewabah di Korea Selatan, di mana jutaan unggas dimusnahkan.
Kasus serupa juga dilaporkan pernah merebak di China dan Jepang hingga menjalar ke Eropa. Pada awal bulan ini sebuah peternakan di Jerman juga mendeteksi kasus infeksi strain H5N8, yang sebelumnya tak pernah dilaporkan terjadi di Eropa. Di Inggris kasus penularan flu burung juga dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Kota Yorkshire, tetapi otoritas mengatakan bahwa risiko penularannya sangat rendah dan bukan merupakan H5N1.
Virus flu burung memiliki beberapa jenis, seperti H5N1, H7N9, dan H7N7. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2003 dan Desember 2013, tercatat 648 kasus flu burung pada manusia yang terinfeksi H5N1 di 15 negara dengan 394 kasus kematian. Sebagian besar kasus H5N1 terjadi di Asia Tenggara.
Virus flu burung lainnya adalah H7N9 yang menewaskan 170 jiwa sejak 2013 lalu. Sedangkan, virus flu burung H7N7 pernah melanda Belanda pada 2003. Otoritas kesehatan setempat memusnahkan 30 juta burung. Kemudian, pada Maret lalu, 10.000 ayam juga dimusnahkan setelah terindikasi mengidap flu burung di Provinsi Gelderland, Belanda.
Andika hendra m
Kementerian Kesehatan Publik Belanda pada Minggu (16/11) waktu setempat melarang transportasi unggas di seluruh Belanda. Tindakan itu diambil setelah menemukan bentuk baru virus flu burung yang berbahaya di peternakan di Desa Hekendorp. Pihak otoritas kesehatan telah memusnahkan 150.000 unggas yang terinfeksi di peternakan di desa tersebut.
”Pemusnahan 150.000 ayam di Hekendorp, dekat Utrecht, seharusnya selesai pada Senin (kemarin),” kata Lex Denden dari Otoritas Keselamatan Produk Konsumen dan Makanan Belanda (NVWA), dikutip AFP. Mereka juga mengecek 16 peternakan unggas lainnya dalam radius 10 kilometer dari pusat wabah H5N8. ”Sejauh ini kita belum menemukan kasus lainnya,” terangnya.
Otoritas telah memberlakukan larangan pemindahan unggas dan telur secara nasional selama 72 jam. Peternakan di Hekendorp dilaporkan lebih banyak menjual telur dibandingkan unggas. Sebagian besar pasokan telur dari Hekendorp terdistribusi di dalam negeri Belanda dan juga diekspor ke Jerman.
”Sebagian besar telur dijual di Belanda,” kata pemilik peternakan unggas di Hekendorp, Piet Wilterburg. Dia juga membantah tentang adanya virus yang dikandung dalam telur produksinya. Wali Kota Hekendorp Pieter Verhoeve mendeklarasikan situasi darurat penutupan desa dan seluruh lalu lintas, kecuali petugas dan penduduk lokal.
Warga juga diminta untuk memeriksakan kondisi kesehatannya untuk mengetahui untuk apakah tertular H5N8 atau tidak. Menurut juru bicara Kementerian Ekonomi Belanda, Jan van Diepen, H5N8 merupakan jenis patologi dari virus flu burung yang sangat membahayakan. Manusia dapat terinfeksi jika melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
”Anda dapat tertular (H5N8) jika Anda sangat dekat secara intensif dan kontak langsung dengan burung yang terinfeksi,” kata Diepen, dikutip Reuters . Komisi Eropa kemarin langsung menggelar pertemuan untuk membahas kebijakan perlindungan darurat setelah virus flu burung dengan strain yang sangat menular (H5N8) ditemukan disebuah peternakan unggas di Belanda.
Mereka juga membahas bagaimana penyebaran virus tersebut. Komisi Eropa diperkirakan akan melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk pelarangan produk unggas ke negara anggota Uni Eropa dan negara lainnya. Sementara, para pakar kesehatan mengidentifikasi flu H5N8 awalnya terdeteksi di Asia. H5N8 pernah mewabah di Korea Selatan, di mana jutaan unggas dimusnahkan.
Kasus serupa juga dilaporkan pernah merebak di China dan Jepang hingga menjalar ke Eropa. Pada awal bulan ini sebuah peternakan di Jerman juga mendeteksi kasus infeksi strain H5N8, yang sebelumnya tak pernah dilaporkan terjadi di Eropa. Di Inggris kasus penularan flu burung juga dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Kota Yorkshire, tetapi otoritas mengatakan bahwa risiko penularannya sangat rendah dan bukan merupakan H5N1.
Virus flu burung memiliki beberapa jenis, seperti H5N1, H7N9, dan H7N7. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2003 dan Desember 2013, tercatat 648 kasus flu burung pada manusia yang terinfeksi H5N1 di 15 negara dengan 394 kasus kematian. Sebagian besar kasus H5N1 terjadi di Asia Tenggara.
Virus flu burung lainnya adalah H7N9 yang menewaskan 170 jiwa sejak 2013 lalu. Sedangkan, virus flu burung H7N7 pernah melanda Belanda pada 2003. Otoritas kesehatan setempat memusnahkan 30 juta burung. Kemudian, pada Maret lalu, 10.000 ayam juga dimusnahkan setelah terindikasi mengidap flu burung di Provinsi Gelderland, Belanda.
Andika hendra m
(bbg)