Golkar Harus Ubah Stigma Partai Penguasa
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (APMG) Ahmad Doli Kurniawan mengungkapkan, stigma Partai Golkar sebagai partai penguasa tidak layak dipertahankan.
Sudah saatnya partai yang lahir sejak Orde Baru berkuasa itu tampil sebagai penyeimbang dan dinamisator pemerintahan.
"Kita ingin stigma partai Golkar sebagai partai pemerintah dipatahkan. Ia (Partai Golkar) harus diposisikan sama dengan partai politik lain. Golkar bersama KMP (Koalisi Merah Putih) untuk menjadi penyeimbang," kata Doli dalam diskusi di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 14 November 2014.
Menurut Doli, stigma demikian pernah berusaha dihapus pada masa kepemimpinan Akbar Tandjung melalui koalisi Kebangsaan yang dibangun pada tahun 2004. Namun, fondasi itu hancur saat Golkar di bawah kendali Jusuf Kalla. Golkar kembali masuk ke dalam pemerintahan.
Lantas, apa prestasi partai berlambang pohon beringin itu saat kembali masuk ke dalam pemerintahan? Doli mengatakan Golkar mengalami kemunduran. Buktinya, suara Golkar semakin tipis pada Pemilu 2009.
"Oleh karena itu, tidak perlu dipersoalkan di mana posisi Golkar. Partai Golkar hanya harus memposisikan diri untuk hadir di rakyat," kata Doli.
Sudah saatnya partai yang lahir sejak Orde Baru berkuasa itu tampil sebagai penyeimbang dan dinamisator pemerintahan.
"Kita ingin stigma partai Golkar sebagai partai pemerintah dipatahkan. Ia (Partai Golkar) harus diposisikan sama dengan partai politik lain. Golkar bersama KMP (Koalisi Merah Putih) untuk menjadi penyeimbang," kata Doli dalam diskusi di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 14 November 2014.
Menurut Doli, stigma demikian pernah berusaha dihapus pada masa kepemimpinan Akbar Tandjung melalui koalisi Kebangsaan yang dibangun pada tahun 2004. Namun, fondasi itu hancur saat Golkar di bawah kendali Jusuf Kalla. Golkar kembali masuk ke dalam pemerintahan.
Lantas, apa prestasi partai berlambang pohon beringin itu saat kembali masuk ke dalam pemerintahan? Doli mengatakan Golkar mengalami kemunduran. Buktinya, suara Golkar semakin tipis pada Pemilu 2009.
"Oleh karena itu, tidak perlu dipersoalkan di mana posisi Golkar. Partai Golkar hanya harus memposisikan diri untuk hadir di rakyat," kata Doli.
(dam)