Australia Hentikan Program Imigrasi

Selasa, 28 Oktober 2014 - 14:28 WIB
Australia Hentikan Program Imigrasi
Australia Hentikan Program Imigrasi
A A A
SYDNEY - Pemerintah Australia mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara seluruh akses penerbangan dari dan menuju Liberia, Sierra Leone, dan Guinea untuk mencegah penyebaran virus ebola kemarin.

Kebijakan itu termasuk penangguhan sementara program imigrasi dari wilayah yang terkena dampak ebola. Kebijakan ini dikeluarkan setelah seorang remaja diduga terjangkit ebola saat pulang dari Guinea. Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison mengatakan, tindakan tersebut sebagai langkah antisipasi agar Australia terhindar dari serangan virus mematikan tersebut. Karena itu, pemerintah mematikan sementara visa dari Liberia, Sierra Leone, dan Guinea yang saat ini diperkirakan akan bertahan sampai situasi normal. ”Artinya, kami tidak menerima aplikasi apa pun dari wilayah terdampak,” ujar Morrison, dikutip AFP, kemarin.

Meski demikian, Morrison tidak mencabut visa yang sudah dikeluarkan sebelumnya. Orang yang memiliki visa untuk kepentingan kemanusiaan masih bisa berkunjung ke Australia. Namun, mereka harus mengikuti prosedur demi menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat. Setiap turis dari tiga negara Afrika Barat akan melalui tiga tahapan pemeriksaan kesehatan sebelum terbang menuju Australia. Mereka juga akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh saat tiba di bandara. Orang yang dicurigai mengalami gejala ebola akan dikarantina.

Pemerintah akan menolak dan membatalkan penerbangan bagi penumpang yang tidak memiliki visa permanen. Tindakan Australia dapat dimaklumi. Selain virus ini sangat mematikan karena sudah hampir 5.000 korban jiwa, perusahaan farmasi di dunia juga belum berhasil menciptakan vaksin antiebola. Sebelumnya Australia digegerkan seorang gadis berusia 18 tahun yang diduga terkena ebola. Namun, tim dokter mengatakan dia negatif ebola.

Delapan saudaranya, yang terbang bersamanya sekitar 12 hari yang lalu, juga masih dalam pengawasan. Mereka diisolasi di Rumah Sakit (RS) Queensland. Gadis itu juga memiliki visa kemanusiaan permanen sebagai imigran Australia. Saat tiba dan diduga mengalami demam, dia dikarantina di Brisbane. Seiring dengan suhu yang semakin meninggi, dia dibawa dan diisolasi di RS Royal Brisbane and Women pada Minggu (26/10). ”Saat ini demamnya sudah turun. Dia sudah tidak panas lagi. Itu pertanda yang bagus,” ujar Ketua Kesehatan Queensland Jeannette Young.

”Dia tentu saja sangat senang setelah mengetahui hasil pemeriksaan itu. Tapi, dia akan menjalani tes kedua, Rabu (29/ 10),” tambahnya. Menurut Young, gadis itu mau bekerja sama dengan prosedur pemeriksaan rumah sakit meski dia tidak mengalami gejala yang lain. Menurut Menteri Kesehatan Peter Dutton, pasien ini orang ke-12 di Australia yang menjalani pemeriksaan ebola. Dari seluruh pasien yang diperiksa, semua dipastikan negatif ebola.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5480 seconds (0.1#10.140)