KPU Ingin Gunakan e-Voting dan e-Counting di Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Pada pelaksanaan Pemilu 2014 lalu, sistem scan C1 diterapkan dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden guna melakukan penghitungan dan rekapitulasi surat suara secara elektronik.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, dari hasil evaluasi petugas operator Sistem Daftar Pemilih (Sidalih) dan Sistem Penghitungan (Situng) yang dipunyai masing-masing KPU tingkat provinsi dan kabupaten/kota masih ditemui banyak kelemahan. Namun penggunaan sistem scan C1 akhirnya diterima publik.
Dia mengklaim, KPU berhasil dalam penggunaan sistem C1. KPU dalam rapat evaluasi operator mengaku mendapat masukan dari sejumlah operator agar sistem e-voting dan e-counting bisa diterapkan untuk pemilu mendatang.
"Sekarang kita membuat kajian e-voting, e-counting dan kita lakukan study, kalau sudah oke kajian dengan barbagai pihak tadi baru pilot project," kata Ferry di Bali, Selasa (28/10/2014).
Menurut Ferry, jika penggunaan e-voting dan e-counting disetujui, maka penggunaan sistem tersebut akan dipraktikkan pada pelaksanaan pilkada yang rencananya akan dilaksanakan serentak pada 2015 nanti.
Meski begitu, kata Ferry, penggunaan sistem itu masih harus mendapat persetujuan dari Kemendagri dan DPR termasuk dari pakar dan akademisi. "(Sistem) Itu yang harus dikaji e-voting nyoblos, e-counting hasil TPS masuk server kita," tandasnya.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, dari hasil evaluasi petugas operator Sistem Daftar Pemilih (Sidalih) dan Sistem Penghitungan (Situng) yang dipunyai masing-masing KPU tingkat provinsi dan kabupaten/kota masih ditemui banyak kelemahan. Namun penggunaan sistem scan C1 akhirnya diterima publik.
Dia mengklaim, KPU berhasil dalam penggunaan sistem C1. KPU dalam rapat evaluasi operator mengaku mendapat masukan dari sejumlah operator agar sistem e-voting dan e-counting bisa diterapkan untuk pemilu mendatang.
"Sekarang kita membuat kajian e-voting, e-counting dan kita lakukan study, kalau sudah oke kajian dengan barbagai pihak tadi baru pilot project," kata Ferry di Bali, Selasa (28/10/2014).
Menurut Ferry, jika penggunaan e-voting dan e-counting disetujui, maka penggunaan sistem tersebut akan dipraktikkan pada pelaksanaan pilkada yang rencananya akan dilaksanakan serentak pada 2015 nanti.
Meski begitu, kata Ferry, penggunaan sistem itu masih harus mendapat persetujuan dari Kemendagri dan DPR termasuk dari pakar dan akademisi. "(Sistem) Itu yang harus dikaji e-voting nyoblos, e-counting hasil TPS masuk server kita," tandasnya.
(kri)