Ini Pesan Panglima TNI kepada Paspampres
A
A
A
JAKARTA - Mayor Jenderal TNI Andika Perkasa telah resmi menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andika resmi menjabat Danpaspampres setelah melakukan serah terima jabatan dari Mayjen TNI Doni Monardo di Markas Komando Paspampres Jalan Tanah Abang II Jakarta Pusat, Rabu (22/10).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, Paspampres merupakan sebuah sistem keamanan yang dibangun untuk mengamankan presiden atau verry verry important person (VVIP) lainnya yang pada prinsipnya tidak boleh memberikan toleransi terhadap standar operasional prosedur (SOP) sekecil apapun.
"Saya tekankan pada unsur jajaran Paspampres untuk melakukan cek and ricek terhadap sistem pengamanan, pengamanan VVIP harus mengantisipasi kemungkinan terburuk apabila ancaman nyata itu muncul secara tiba-tiba," tuturnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, lanjut dia, Paspampres harus melipatgandakan profesionalitas, kesiapsiagaan, serta kewaspadaan guna meghindari kesalahan apapun dalam pelaksanaan tugas.
"Saya sangat gembira karena sejauh ini, paspampres telah. membuktikan dan mengabdikan diri dengan dedikasi yang sangat tinggi," tutur Moeldoko.
Mantan Pangdam Siliwangi ini menegaskan, fleksibilitas di dalam pengamanan jangan sampai mengendorkan kewaspadaan. Komandan Paspampres, kata dia, harus lebih berfikir taktikal yakni, taktik dan tehnik.
Menurut dia, hampir sebagian besar tugas pokoknya mencakup semua itu. "Justru fleksibilitas itulah menuntut kita untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, ingat itu. Sekali lagi ingat itu," tuturnya.
Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Mayjen TNI Doni Monardo yang telah menjalankan tugasnya selama ini dengan baik dan selamat atas tugas barunya sebagai Danjen Kopassus.
Kepada menantu mantan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini, Panglima mengucapkan selamat mengemban tugas barunya sebagai Danpaspampres.
Panglima berpesan kepada mantan Kadispenad untuk segera beradaptasi dengan lingkungan tugas yang baru agar tidak terjadi stagnasi, karena tugas senantiasa menanti.
"Saya percaya dengan segala kemampuan dan pengalaman serta naluri yang dimilikinya, Jenderal Andika dapat mengembangkan kualitas Paspampres dalam melaksanakan tugas-tugasnya ke depan," tegasnya.
Sementara itu, Danpaspampres Mayjen TNI Andika Perkasa mengaku, siap melaksanakan tugasnya sebagai Danpaspampres.
Usai pelantikan, dirinya segera melapor kepada Presiden Jokowi. "Ya mulai hari ini mulai pengamanan, saya siap melaksanakan tugas dan saya yakin beliau juga pasti ada petunjuk buat saya," ucapnya.
Disinggung apakah ada perubahan sistem pengamanan, Andika menjelaskan jika fleksibilitas perlu karena itu merupakan keinginan Jokowi.
"Sayalah yang harus mentransfer, menterjemahkan petunjuk beliau (Jokowi) agar bisa terwujud tapi tetap aman sesuai dengan instruksi Panglima TNI," jelasnya.
Yang menarik dalam pelantikan tersebut adalah hadirnya mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Hendropriyono mengatakan, apa yang disampaikan Panglima TNI sangat sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Presiden Jokowi.
"Paspampres jangan over acting dan Paspampres dengan kewaspadaannya jangan kaku sehingga menimbulkan anti pati dari masyarakat luas. Itu yang saya dengar dari presiden sendiri kepada Andika dan itupun ternyata sama dengan arahan Panglima TNI," ucapnya singkat.
Sekedar diketahui, Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964. Sebelum menjadi Danpaspampres, lulusan Akmil angkatan 19857 ini bertugas sebagai Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD sejak 22 November 2013 lalu.
Andika memulai karir militernya pada 1987 sebagai Komandan Peleton (Danton) Kopassus. Di tahun yang sama, dia dipromosikan menjadi Komandan Unit 3 Grup 2 Kopassus.
Sebagian besar karirnya dihabiskan di satuan khusus angkatan darat, Kopassus. Ia pernah bertugas dalam operasi Timur-timur pada 1990, kemudian operasi Teritorial Timur-Tengah 1992, dan operasi Bakti TNI Aceh 1994.
Bapak tiga anak ini juga pernah menjadi pernah memangku jabatan sebagai Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus pada 1991, Dansub Tim-2/3 Den 81 Kopassus pada 1995, Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus pada 1997, Pama Kopassus pada 1998, dan Pamen Kopassus ditahun yang sama.
Pada tahun 2000, Andika kembali dipromosikan menjadi Kasi Jianstra Hankam Departemen Pertahanan, Kasi Sun Sub Dit Jaklak Dephan pada 2001, kemudian menjadi Pamen Mabes AD 2001, selanjutnya Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus pada 2002, ditahun yang sama juga menjabat sebagai Kasi Intel Rem 051/WKT Dam Jaya, termasuk Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Suami dari Diah Erwianty HP ini cukup lama bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS). Pada 2005, Andika dipromosikan menjadi Pamen BAIS (Dik LN). Kemudian pada 2008, Andika diangkat menjadi Pabandya 4 Fasdik Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat), pada 2011, dia diangkat menjadi Komandan Rindam Jaya (Danrindam) Jaya.
Setelah menjadi Danrindam Jaya, dia dipromosikan menjadi Komandan Korem 023/KS Sibolga, Sumatera Utara. Hingga pada November 2013 Andika diangkat menjadi Kadispen TNI AD. Posisi itulah yang akhirnya mengantar Andika memperoleh bintang satu atau Brigjen TNI di pundaknya. Karirnya pun semakin cemerlang, terbukti, belum genap setahun berpangkat Brigjen, kini Andika menjabat sebagai Danpaspampres dan menjadi satu-satunya angkatan 87 yang meraih bintang dua.
Andika resmi menjabat Danpaspampres setelah melakukan serah terima jabatan dari Mayjen TNI Doni Monardo di Markas Komando Paspampres Jalan Tanah Abang II Jakarta Pusat, Rabu (22/10).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, Paspampres merupakan sebuah sistem keamanan yang dibangun untuk mengamankan presiden atau verry verry important person (VVIP) lainnya yang pada prinsipnya tidak boleh memberikan toleransi terhadap standar operasional prosedur (SOP) sekecil apapun.
"Saya tekankan pada unsur jajaran Paspampres untuk melakukan cek and ricek terhadap sistem pengamanan, pengamanan VVIP harus mengantisipasi kemungkinan terburuk apabila ancaman nyata itu muncul secara tiba-tiba," tuturnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, lanjut dia, Paspampres harus melipatgandakan profesionalitas, kesiapsiagaan, serta kewaspadaan guna meghindari kesalahan apapun dalam pelaksanaan tugas.
"Saya sangat gembira karena sejauh ini, paspampres telah. membuktikan dan mengabdikan diri dengan dedikasi yang sangat tinggi," tutur Moeldoko.
Mantan Pangdam Siliwangi ini menegaskan, fleksibilitas di dalam pengamanan jangan sampai mengendorkan kewaspadaan. Komandan Paspampres, kata dia, harus lebih berfikir taktikal yakni, taktik dan tehnik.
Menurut dia, hampir sebagian besar tugas pokoknya mencakup semua itu. "Justru fleksibilitas itulah menuntut kita untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, ingat itu. Sekali lagi ingat itu," tuturnya.
Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Mayjen TNI Doni Monardo yang telah menjalankan tugasnya selama ini dengan baik dan selamat atas tugas barunya sebagai Danjen Kopassus.
Kepada menantu mantan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini, Panglima mengucapkan selamat mengemban tugas barunya sebagai Danpaspampres.
Panglima berpesan kepada mantan Kadispenad untuk segera beradaptasi dengan lingkungan tugas yang baru agar tidak terjadi stagnasi, karena tugas senantiasa menanti.
"Saya percaya dengan segala kemampuan dan pengalaman serta naluri yang dimilikinya, Jenderal Andika dapat mengembangkan kualitas Paspampres dalam melaksanakan tugas-tugasnya ke depan," tegasnya.
Sementara itu, Danpaspampres Mayjen TNI Andika Perkasa mengaku, siap melaksanakan tugasnya sebagai Danpaspampres.
Usai pelantikan, dirinya segera melapor kepada Presiden Jokowi. "Ya mulai hari ini mulai pengamanan, saya siap melaksanakan tugas dan saya yakin beliau juga pasti ada petunjuk buat saya," ucapnya.
Disinggung apakah ada perubahan sistem pengamanan, Andika menjelaskan jika fleksibilitas perlu karena itu merupakan keinginan Jokowi.
"Sayalah yang harus mentransfer, menterjemahkan petunjuk beliau (Jokowi) agar bisa terwujud tapi tetap aman sesuai dengan instruksi Panglima TNI," jelasnya.
Yang menarik dalam pelantikan tersebut adalah hadirnya mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Hendropriyono mengatakan, apa yang disampaikan Panglima TNI sangat sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Presiden Jokowi.
"Paspampres jangan over acting dan Paspampres dengan kewaspadaannya jangan kaku sehingga menimbulkan anti pati dari masyarakat luas. Itu yang saya dengar dari presiden sendiri kepada Andika dan itupun ternyata sama dengan arahan Panglima TNI," ucapnya singkat.
Sekedar diketahui, Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964. Sebelum menjadi Danpaspampres, lulusan Akmil angkatan 19857 ini bertugas sebagai Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD sejak 22 November 2013 lalu.
Andika memulai karir militernya pada 1987 sebagai Komandan Peleton (Danton) Kopassus. Di tahun yang sama, dia dipromosikan menjadi Komandan Unit 3 Grup 2 Kopassus.
Sebagian besar karirnya dihabiskan di satuan khusus angkatan darat, Kopassus. Ia pernah bertugas dalam operasi Timur-timur pada 1990, kemudian operasi Teritorial Timur-Tengah 1992, dan operasi Bakti TNI Aceh 1994.
Bapak tiga anak ini juga pernah menjadi pernah memangku jabatan sebagai Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus pada 1991, Dansub Tim-2/3 Den 81 Kopassus pada 1995, Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus pada 1997, Pama Kopassus pada 1998, dan Pamen Kopassus ditahun yang sama.
Pada tahun 2000, Andika kembali dipromosikan menjadi Kasi Jianstra Hankam Departemen Pertahanan, Kasi Sun Sub Dit Jaklak Dephan pada 2001, kemudian menjadi Pamen Mabes AD 2001, selanjutnya Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus pada 2002, ditahun yang sama juga menjabat sebagai Kasi Intel Rem 051/WKT Dam Jaya, termasuk Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Suami dari Diah Erwianty HP ini cukup lama bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS). Pada 2005, Andika dipromosikan menjadi Pamen BAIS (Dik LN). Kemudian pada 2008, Andika diangkat menjadi Pabandya 4 Fasdik Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat), pada 2011, dia diangkat menjadi Komandan Rindam Jaya (Danrindam) Jaya.
Setelah menjadi Danrindam Jaya, dia dipromosikan menjadi Komandan Korem 023/KS Sibolga, Sumatera Utara. Hingga pada November 2013 Andika diangkat menjadi Kadispen TNI AD. Posisi itulah yang akhirnya mengantar Andika memperoleh bintang satu atau Brigjen TNI di pundaknya. Karirnya pun semakin cemerlang, terbukti, belum genap setahun berpangkat Brigjen, kini Andika menjabat sebagai Danpaspampres dan menjadi satu-satunya angkatan 87 yang meraih bintang dua.
(dam)