Waspadai Penipuan Rekrutmen CPNS
A
A
A
JAKARTA - Modus penipuan dalam proses rekrutmen CPNS masih terus terjadi. Badan Kepegawaian Nasional (BKN) meminta para peminat CPNS untuk berhati-hati dalam menyikapi berbagai modus penipuan di dunia maya.
Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pengolahan Informasi Humas BKN Tomy Donardi menjelaskan, saat ini ada modus terbaru dengan adanya testimoni palsu pada media online dengan membawa nama pejabat pemerintah.
"Biasanya pada tempat comment pada berita, yang menceritakan dia menjadi PNS karena dibantu pejabat, di sana dicantumkan nama pejabat dan nomor teleponnya, kalau orang baca testimoni itu dan menghubungi nomor telepon yang tercantum bisa menjadi korban," ujar Tomy kepada Sindonews, Kamis (4/9/2014).
Tomy pun membenarkan bahwa hal tersebut masih banyak terjadi di masyarakat. Pernyataan itu diperkuat dengan masih banyaknya laporan ke Bagian Pengaduan Masyarakat BKN terkait kasus tersebut.
"Jumlahnya saya tidak tahu pasti, kemarin ada orang yang datang mencari seorang pejabat karena menghubungi nomor telepon yang tercantum dalam testimoni tersebut, nama pejabatnya memang ada di BKN tetapi nomor teleponnya palsu, dan kita udah konfirmasi bahwa itu penipuan," jelasnya.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan menuruti jebakan pelaku di dunia maya. Karena itu, pemerintah ikut menggalakkan proses rekrutmen CPNS yang akuntable, transparan dan bebas KKN.
"Tentunya bukan hanya untuk rekrutmen CPNS, melainkan juga proses rekrutmen Pegawai Pemrintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," katanya.
Tomy menambahkan, saat ini sudah tidak ada lagi calo CPNS, melainkan yang ada adalah penipu. "Disebut calo kalau ada proses jual-beli, tapi sekarang sudah tidak ada yang jual CPNS, berarti tinggal penipu yang berkeliaran," tandasnya.
Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pengolahan Informasi Humas BKN Tomy Donardi menjelaskan, saat ini ada modus terbaru dengan adanya testimoni palsu pada media online dengan membawa nama pejabat pemerintah.
"Biasanya pada tempat comment pada berita, yang menceritakan dia menjadi PNS karena dibantu pejabat, di sana dicantumkan nama pejabat dan nomor teleponnya, kalau orang baca testimoni itu dan menghubungi nomor telepon yang tercantum bisa menjadi korban," ujar Tomy kepada Sindonews, Kamis (4/9/2014).
Tomy pun membenarkan bahwa hal tersebut masih banyak terjadi di masyarakat. Pernyataan itu diperkuat dengan masih banyaknya laporan ke Bagian Pengaduan Masyarakat BKN terkait kasus tersebut.
"Jumlahnya saya tidak tahu pasti, kemarin ada orang yang datang mencari seorang pejabat karena menghubungi nomor telepon yang tercantum dalam testimoni tersebut, nama pejabatnya memang ada di BKN tetapi nomor teleponnya palsu, dan kita udah konfirmasi bahwa itu penipuan," jelasnya.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan menuruti jebakan pelaku di dunia maya. Karena itu, pemerintah ikut menggalakkan proses rekrutmen CPNS yang akuntable, transparan dan bebas KKN.
"Tentunya bukan hanya untuk rekrutmen CPNS, melainkan juga proses rekrutmen Pegawai Pemrintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," katanya.
Tomy menambahkan, saat ini sudah tidak ada lagi calo CPNS, melainkan yang ada adalah penipu. "Disebut calo kalau ada proses jual-beli, tapi sekarang sudah tidak ada yang jual CPNS, berarti tinggal penipu yang berkeliaran," tandasnya.
(kri)