Kecewa Pemerintah, 26 Tahun Suhardi Tak Makan Gandum
A
A
A
YOGYAKARTA - Rektor Universitas Gajah Mada Yogyakarta Pratikno memiliki kesan tersendiri terhadap almarhum Suhardi. Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu selalu hidup dalam kesederhanaan.
Menurut Pratikno, sudah 26 tahun terakhir hingga akhir hayatnya almarhum tidak makan gandum. Alasan tidak makan gandum karena kecewa terhadap kebijakan pemerintah yang selalu mengimpor bahan makanan.
"Beliau itu menggunakan ilmunya untuk mengabdi kepada masyarakat. Penghijauan samas dengan cemara udang itu inisiatornya Pak Hardi. Lahan pasir dengan suhu 60 derajat celsius itu berhasil. Dan ditiru di kebumen," ujar Pratikno kepada wartawan di Balai Room UGM Yogyakarta, Jumat (29/8/2014).
Pratikno menyebut almarhum Suhardi memiliki sosok yang ideal. Banyak karya yang sudah dilakukan terkait kehutanan, pengembangan pada lahan tropis, hingga menghijaukan pesisir pantai yang dipenuhi pohon.
"Gaya hidup bersahaja, kebanyakan mengunakan sepeda ontel di kampus, hingga hidup tanpa AC, lebih banyak pada penanaman pohon," katanya.
Pratikno mengaku tidak mungkin menyebut semua perjalanan karir almarhum. "Almarhum tidak mungkin kita sebut semua, beliau sosok alumni, dan sosok dosen yang mengambarkan cita-cita UGM," tutup Pratikno.
Menurut Pratikno, sudah 26 tahun terakhir hingga akhir hayatnya almarhum tidak makan gandum. Alasan tidak makan gandum karena kecewa terhadap kebijakan pemerintah yang selalu mengimpor bahan makanan.
"Beliau itu menggunakan ilmunya untuk mengabdi kepada masyarakat. Penghijauan samas dengan cemara udang itu inisiatornya Pak Hardi. Lahan pasir dengan suhu 60 derajat celsius itu berhasil. Dan ditiru di kebumen," ujar Pratikno kepada wartawan di Balai Room UGM Yogyakarta, Jumat (29/8/2014).
Pratikno menyebut almarhum Suhardi memiliki sosok yang ideal. Banyak karya yang sudah dilakukan terkait kehutanan, pengembangan pada lahan tropis, hingga menghijaukan pesisir pantai yang dipenuhi pohon.
"Gaya hidup bersahaja, kebanyakan mengunakan sepeda ontel di kampus, hingga hidup tanpa AC, lebih banyak pada penanaman pohon," katanya.
Pratikno mengaku tidak mungkin menyebut semua perjalanan karir almarhum. "Almarhum tidak mungkin kita sebut semua, beliau sosok alumni, dan sosok dosen yang mengambarkan cita-cita UGM," tutup Pratikno.
(kri)