Tim Prabowo-Hatta Laporkan Kapolri ke Komnas HAM
A
A
A
JAKARTA - Tim hukum Prabowo-Hatta melaporkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Kuasa hukum Prabowo-Hatta, Habiburrokhman, mengatakan dirinya meminta Komnas HAM menindaklanjuti laporan tersebut sebagai rekomendasi untuk memecat Sutarman atas tindakan represif aparat keamanan dalam membubarkan demonstran pendukung Prabowo-Hatta.
"Kami menuntut agar Kapolri dipecat, karena telah melakukan tindak kekerasan dalam menghadapi aksi pendukung Prabowo," kata Habiburrokhman di Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Kedatangan Habiburrokhman bersama beberapa relawan hari ini juga membawa alat bukti atas tindakan represif aparat kepolisian, dalam menangani demonstrasi pro Prabowo dalam mengawal sidang sengketa pilpres di sekitar Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat.
"Hari ini kami membawa alat bukti berupa foto dan beberapa korban yang menjadi objek kekerasan aparat kepolisian pada demonstrasi mengawal sidang. Menurut catatan kami ada 54 korban luka yang menjadi korban," pungkasnya.
Kuasa hukum Prabowo-Hatta, Habiburrokhman, mengatakan dirinya meminta Komnas HAM menindaklanjuti laporan tersebut sebagai rekomendasi untuk memecat Sutarman atas tindakan represif aparat keamanan dalam membubarkan demonstran pendukung Prabowo-Hatta.
"Kami menuntut agar Kapolri dipecat, karena telah melakukan tindak kekerasan dalam menghadapi aksi pendukung Prabowo," kata Habiburrokhman di Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Kedatangan Habiburrokhman bersama beberapa relawan hari ini juga membawa alat bukti atas tindakan represif aparat kepolisian, dalam menangani demonstrasi pro Prabowo dalam mengawal sidang sengketa pilpres di sekitar Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat.
"Hari ini kami membawa alat bukti berupa foto dan beberapa korban yang menjadi objek kekerasan aparat kepolisian pada demonstrasi mengawal sidang. Menurut catatan kami ada 54 korban luka yang menjadi korban," pungkasnya.
(maf)