Polda Bantah Ada Pedemo yang Tertembak Peluru Karet
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya membantah ada pendemo yang tertembak peluru karet saat kericuhan di sekitar Patung Kuda, depan Gedung Indosat di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Kamis 21 Agustrus 2014.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan pihaknya langsung mengirimkan tim dari kedokteran polisi saat mengetahui adanya insiden kericuhan.
Tim pun, lanjut dia, tidak menemukan adanya korban luka tembak peluru karet. ""Kami sudah turunkan tim untuk melakukan investigasi, tapi tidak ada korban luka tembak," kata Rikwanto, Kamis (22/8/2014).
Menurutnya, seluruh pasukan yang bertugas tidak ada yang dibekali dengan senjata api. "Tidak ada senjata, hanya ada senjata untuk gas air mata," tegasnya.
Dari data yang dihimpun Polda Metro Jaya ada 46 orang terluka. 40 orang kena gas air mata dan empat orang ke RSPAD dan dua di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM). Sementara, satu korban dari anggota Polri dirawat di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokes) Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Tim Koalisi Merah putih yang diwakili oleh Mayor Jenderal Purnawan Asril Hamzah melakukan pengecekan korban luka terkait kericuhan yang melibatkan pendukung Prabowo-Hatta dan pihak kepolisian.
"Saya lagi mengecek langsung ada empat rumah sakit, di RSPGI Cikini ada satu korban, di RSCM 12 orang, Budi Kemulian ada 20 dan Tarakan ada tujuh korban," ujarnya saat dihubungi, Kamis 21 Agustus 2014.
Sementara untuk luka-luka yang diderita korban mulai dari memar, patah tulang akibat terinjak-injak dan luka tembak peluru karet. "Ada tiga korban luka tembak, dan rencananya semua korban akan kami pindahkan ke RSPAD Gatot Subroto," ujarnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan pihaknya langsung mengirimkan tim dari kedokteran polisi saat mengetahui adanya insiden kericuhan.
Tim pun, lanjut dia, tidak menemukan adanya korban luka tembak peluru karet. ""Kami sudah turunkan tim untuk melakukan investigasi, tapi tidak ada korban luka tembak," kata Rikwanto, Kamis (22/8/2014).
Menurutnya, seluruh pasukan yang bertugas tidak ada yang dibekali dengan senjata api. "Tidak ada senjata, hanya ada senjata untuk gas air mata," tegasnya.
Dari data yang dihimpun Polda Metro Jaya ada 46 orang terluka. 40 orang kena gas air mata dan empat orang ke RSPAD dan dua di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM). Sementara, satu korban dari anggota Polri dirawat di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokes) Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Tim Koalisi Merah putih yang diwakili oleh Mayor Jenderal Purnawan Asril Hamzah melakukan pengecekan korban luka terkait kericuhan yang melibatkan pendukung Prabowo-Hatta dan pihak kepolisian.
"Saya lagi mengecek langsung ada empat rumah sakit, di RSPGI Cikini ada satu korban, di RSCM 12 orang, Budi Kemulian ada 20 dan Tarakan ada tujuh korban," ujarnya saat dihubungi, Kamis 21 Agustus 2014.
Sementara untuk luka-luka yang diderita korban mulai dari memar, patah tulang akibat terinjak-injak dan luka tembak peluru karet. "Ada tiga korban luka tembak, dan rencananya semua korban akan kami pindahkan ke RSPAD Gatot Subroto," ujarnya.
(dam)