Kekeliruan Hakim MK Bikin Cair Suasana Sidang
A
A
A
JAKARTA - Suasana sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, yang semula tegang sedikit mencair setelah adanya pernyataan yang membuat senyum dari hakim konstitusi Arief Hidayat.
Kejadian bermula ketika Arief membacakan data diri saksi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ramlan, saat menyebutkan alamat yang bersangkutan ternyata tidak sesuai dengan tempat tinggal saksi saat ini.
"Salah Pak Ketua," kata Ramlan menyambut pernyataan Arief saat sidang sengketa Pilpres 2014 di Gedung MK, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Mendengar pernyataan itu, Arief pun meminta agar Ramlan tak memanggilnya Ketua. "Saya bukan ketua, nanti dikira kudeta," sahut Arief disambut senyuman Ramlan dan pengunjung sidang lainnya.
"Jadi yang benar Jalan PLT Suluh Nomor 58, Rt 001, RW 004," tanya Arief.
"Benar yang mulia," sahut Ramlan.
Kejadian bermula ketika Arief membacakan data diri saksi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ramlan, saat menyebutkan alamat yang bersangkutan ternyata tidak sesuai dengan tempat tinggal saksi saat ini.
"Salah Pak Ketua," kata Ramlan menyambut pernyataan Arief saat sidang sengketa Pilpres 2014 di Gedung MK, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Mendengar pernyataan itu, Arief pun meminta agar Ramlan tak memanggilnya Ketua. "Saya bukan ketua, nanti dikira kudeta," sahut Arief disambut senyuman Ramlan dan pengunjung sidang lainnya.
"Jadi yang benar Jalan PLT Suluh Nomor 58, Rt 001, RW 004," tanya Arief.
"Benar yang mulia," sahut Ramlan.
(maf)