Pendesak Munas Golkar Dituding Buru Jabatan Menteri
A
A
A
JAKARTA - Golkar menuding kader yang mendesak percepatan penyelenggaraan Munas Golkar memiliki niat memburu jabatan menteri di kabinet pemerintahan baru.
Menurut Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, kader yang meminta Munas Golkar di bulan Oktober ingin mendahului pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Sehingga dia dapat masuk dalam bursa menteri.
"Alasannya mudah ditebak. Jika Munas diselengggarakan 2015 maka sudah ketinggalan kereta dan tidak ada gunanya. Karena kabinet sudah diumumkan oleh presiden terpilih," jelas Bambang dalam pesan elektronik kepada Sindonews, Minggu (10/8/2014).
Wacana itu, kata Bambang, sudah beredar di kalangan internal Partai Golkar. Namun kapan pun Munas Golkar digelar, Bambang meminta sebaiknya para elite Golkar tetap eling.
Bambang meminta para elite tidak menjadikan Munas Golkar sebagai alat menaikkan nilai tawar untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan baru nanti.
"Menyusun kekuatan dengan menjaga persatuan dan kesatuan untuk memenangkan Pemilu 2019 jauh lebih penting dan terhormat, ketimbang cakar-cakaran hanya sekedar memperebutkan kursi menteri tanpa harga diri," tandasnya.
Menurut Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, kader yang meminta Munas Golkar di bulan Oktober ingin mendahului pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Sehingga dia dapat masuk dalam bursa menteri.
"Alasannya mudah ditebak. Jika Munas diselengggarakan 2015 maka sudah ketinggalan kereta dan tidak ada gunanya. Karena kabinet sudah diumumkan oleh presiden terpilih," jelas Bambang dalam pesan elektronik kepada Sindonews, Minggu (10/8/2014).
Wacana itu, kata Bambang, sudah beredar di kalangan internal Partai Golkar. Namun kapan pun Munas Golkar digelar, Bambang meminta sebaiknya para elite Golkar tetap eling.
Bambang meminta para elite tidak menjadikan Munas Golkar sebagai alat menaikkan nilai tawar untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan baru nanti.
"Menyusun kekuatan dengan menjaga persatuan dan kesatuan untuk memenangkan Pemilu 2019 jauh lebih penting dan terhormat, ketimbang cakar-cakaran hanya sekedar memperebutkan kursi menteri tanpa harga diri," tandasnya.
(hyk)