Pengamanan Gedung KPU Setara Istana Negara

Senin, 21 Juli 2014 - 22:38 WIB
Pengamanan Gedung KPU Setara Istana Negara
Pengamanan Gedung KPU Setara Istana Negara
A A A
JAKARTA - Tingkat pengamanan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada penetapan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 22 Juli besok disetarkan dengan istana negara.

Kendati begitu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan situasi keamanan di Jakarta, menjelang 22 Juli besok, masih terkendali.

"Potensi rusuh skala besar tidak ada. Tapi kami bersama polisi selalu waspada dan tak sedikitpun melonggarkan kewaspadaan," tutur Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal TNI Budiman saat berbuka puasa bersama dengan kalangan akademisi, industri pertahanan, dan media massa di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Senin (21/7).

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menegaskan keamanan di Jakarta dan daerah masih terkendali dan kondusif menjelang pengumuman akhir Pilpres 20014.

Kendati demikian, kata dia, TNI bersama kepolisian akan terus bersiaga. Menurut dia, sekecil apapun potensi gangguan keamanan tidak luput dari perhatian TNI.

Dia menjelaskan, beberapa tempat yang sekarang ini menjadi prioritas pengamanan TNI, di antaranya objek strategis nasional seperti gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu, termasuk sentra-sentra perekonomian.

Bahkan, kata dia, kedudukan pengamanan KPU dan Bawaslu disetarakan dengan pengamanan istana kepresidenan.

KSAD menegaskan, setiap gangguan yang bisa mengancam keamanan nasional akan diberi tindakan tegas, seperti yang telah perintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.

Sementara gangguan keamanan di daerah, kata KSAD, relatif kecil dan bisa dikendalikan. TNI telah menempatkan intelijen dan satuan-satuan di daerah yang terus memantau pergerakan potensi gangguan.

"Secara spisifik yang berpoetensi gangguan (keamanan) itu karena fanatisme kelompok-kelompok pendukung capres-cawapres yang begitu tinggi. Ada kekuatan militansi yang begitu tinggi sehingga kita perlu mewaspadai," tutur Budiman.

TNI AD telah melakukan pemetaan sehingga apapun ancaman itu bisa segera ditindak agar tidak berkembang luas.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1344 seconds (0.1#10.140)