Pendukung Kedua Capres Diminta Pertahankan Etika Damai
A
A
A
JAKARTA - Anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letnan Jenderal (Purn) Yusnus Yosfiah mengimbau kepada massa pendukung dua kubu capres dan cawapres tidak mudah terpancing untuk melakukan aksi protes berlebihan mengingat waktu pelaksanaan pilpres tinggal enam hari lagi.
Ia berharap, kejadian aksi demo massa ke TV One biro Yogyakarta dan di Kawasan Industri Pulo Gadung yang diwarnai aksi penyegelan serta pencoretan beberapa waktu lalu bisa dijadikan pembelajaran untuk bersikap lebih baik lagi.
"Jangan, jangan lah. Cukup itu aja. Seharusnya bisa komunikasi yang baik bukan main segel, corat-coret dengan kata-kata tidak sopan," ujar Yunus di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Kamis (3/7/2014).
Lebih lanjut, mantan Menteri Penerangan era Presiden BJ Habibie itu mengatakan pilpres yang merupakan pesta politik milik rakyat dan untuk rakyat jangan sampai dirusak oleh aksi segelintir pihak. Yunus pun menjamin pendukung Prabowo-Hatta tidak bakal membalas aksi protes berlebihan tersebut.
"Kalau beda pendapat harus disikapi dengan baik. Jangan pakai aksi demo, kekerasan yang justru jadi polemik," ujar dia.
Ia menjelaskan, masyarakat Indonesia yang multi etnis memang rawan konflik. Namun, karena faktor ini pula jangan sampai membuat masyarakat mudah dijadikan alat adu domba.
Dia pun berharap agar para elite politik juga bersikap dewasa tanpa melibatkan massa. "Yang penting bisa bersikap dingin, jangan mudah terprovokasi. Pertahankan etika damai," tuntasnya.
Ia berharap, kejadian aksi demo massa ke TV One biro Yogyakarta dan di Kawasan Industri Pulo Gadung yang diwarnai aksi penyegelan serta pencoretan beberapa waktu lalu bisa dijadikan pembelajaran untuk bersikap lebih baik lagi.
"Jangan, jangan lah. Cukup itu aja. Seharusnya bisa komunikasi yang baik bukan main segel, corat-coret dengan kata-kata tidak sopan," ujar Yunus di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Kamis (3/7/2014).
Lebih lanjut, mantan Menteri Penerangan era Presiden BJ Habibie itu mengatakan pilpres yang merupakan pesta politik milik rakyat dan untuk rakyat jangan sampai dirusak oleh aksi segelintir pihak. Yunus pun menjamin pendukung Prabowo-Hatta tidak bakal membalas aksi protes berlebihan tersebut.
"Kalau beda pendapat harus disikapi dengan baik. Jangan pakai aksi demo, kekerasan yang justru jadi polemik," ujar dia.
Ia menjelaskan, masyarakat Indonesia yang multi etnis memang rawan konflik. Namun, karena faktor ini pula jangan sampai membuat masyarakat mudah dijadikan alat adu domba.
Dia pun berharap agar para elite politik juga bersikap dewasa tanpa melibatkan massa. "Yang penting bisa bersikap dingin, jangan mudah terprovokasi. Pertahankan etika damai," tuntasnya.
(kri)